Liputan6.com, Jakarta Mandi besar sebelum hari raya Idul Fitri adalah amalan sunah untuk menyambut hari raya yang tidak boleh dilewatkan. Mandi ini berbeda dengan mandi biasa karena harus dilakukan dengan membaca bacaan niat mandi sebelum hari raya Idul Fitri.
Baca Juga
Advertisement
Bacaan niat mandi sebelum hari raya Idul Fitri dan hukumnya dijelaskan dalam Fatwa MUI tentang Panduan Kaifiat Takbir dan Shalat Idul Fitri Saat Pandemi COVID-19, mandi sholat Idul Fitri adalah amalan sunah, mengingat atsar sahabat Nabi Muhammad SAW.
"Dari Nafi', (ia berkata bahwa) 'Abdullah bin 'Umar biasa mandi di hari Idul Fithri sebelum ia berangkat pagi-pagi ke tanah lapang.” (HR. Imam al-Bukhari)
Bagaimana bacaan niat mandi sebelum hari raya Idul Fitri dan tata cara melakukannya? Berikut Liputan6.com ulas bacaan niat mandi sebelum hari raya Idul Fitri dan tata cara mandi sebelum hari raya Idul Fitri, Sabtu (23/4/2022).
Hukum Membaca Bacaan Niat Mandi Sebelum Hari Raya Idul Fitri
Memahami mandi sebelum hari raya Idul Fitri adalah sunah. Begitu pula amalan mandi setelah sholat hari raya Idul Fitri. Mandi sebelum dan setelah sholat hari raya Idul Fitri berbeda dengan mandi biasa, ada bacaan niat mandi sebelum hari raya Idul Fitri yang khusus.
Bacaan niat mandi sebelum hari raya Idul Fitri dan hukumnya dijelaskan dalam Fatwa MUI tentang Panduan Kaifiat Takbir dan Shalat Idul Fitri Saat Pandemi COVID-19, mandi sholat Idul Fitri adalah amalan sunah, mengingat atsar sahabat Nabi Muhammad SAW.
"Dari Nafi', (ia berkata bahwa) 'Abdullah bin 'Umar biasa mandi di hari Idul Fithri sebelum ia berangkat pagi-pagi ke tanah lapang.” (HR. Imam al-Bukhari)
Rasulullah pernah mencontohkan dalam perbuatannya tentang tata cara beserta bacaan niat mandi sebelum hari raya Idul Fitri. Bahkan kebiasaan ini juga dilakukan para sahabat seperti Ali bin Abu Thalib dan Abdullah bin Umar, yang selalu mandi sebelum berangkat sholat Idul Fitri.
Hal ini diutarakan Ibnu Abbas RA yang menyatakan bahwa: “Rasulullah SAW mandi pada hari Idul Fitri dan Idul Adha.” (HR. Ibnu Hibban).
Sementara ada riwayat lain tentang seseorang yang bertanya tentang mandi kepada Ali bin Abu Thalib, Ali menjawab:
“Mandilah setiap hari jika kamu mau." Orang tadi berkata, “Bukan. Maksudku, manakah mandi yang dianjurkan?” Ali menjawab, “Mandi pada hari Jum’at, hari ‘Arofah, hari Idul Adha dan Idul Fitri.” (HR. Al Baihaqi 3/278. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Lihat Al Irwa’ 1/177)
Advertisement
Tata Cara dan Bacaan Niat Mandi Sebelum Hari Raya Idul Fitri
Tata cara mandi sebelum hari raya Idul Fitri berbeda dengan mandi yang lain karena ada niat khususnya. Lalu bagaimana bacaan niat mandi sebelum hari raya Idul Fitri yang dimaksudkan?
Bacaan Niat Mandi Sebelum Hari Raya Idul Fitri Arab:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِعِيْدِ اْلفِطْرِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Bacaan Niat Mandi Sebelum Hari Raya Idul Fitri Latin:
Nawaitul ghusla li 'idil fithri sunnatan lillahi ta'ala
Arti Bacaan Niat Mandi Sebelum Hari Raya Idul Fitri:
“Aku niat mandi untuk merayakan Idul Fitri sebagai sunah karena Allah taa'la.”
Begini tata cara mandi sebelum hari raya Idul Fitri yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber:
1. Tata cara mandi sebelum hari raya Idul Fitri adalah pertama membaca niat mandi sebelum Idul Fitri seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya.
2. Tata cara mandi sebelum hari raya Idul Fitri adalah kedua dahulukan mengguyur dari anggota tubuh bagian kanan kemudian yang kiri.
3. Tata cara mandi sebelum hari raya Idul Fitri adalah ketiga mengguyur seluruh tubuh dari atas kepala sampai bawah dengan air mengalir.
4. Tata cara mandi sebelum hari raya Idul Fitri adalah keempat membersihkan bagian lipatan tubuh sampai benar-benar terkena air.
5. Tata cara mandi sebelum hari raya Idul Fitri adalah kelima lanjutkan seperti mandi pada umumnya sampai benar-benar bersih.
Amalan Sunah Menyambut Hari Raya Idul Fitri
Apa saja amalan sunah menyambut hari raya Idul Fitri selain mandi? Ini penjelasan amalan sunah menyambut hari raya Idul Fitri yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber:
1. Mengumandangkan Takbir
Mengumandang Takbir adalah sunnah nabi Muhammad SAW. Pada dasarnya, Anda akan mengatakan:
Allahu Akbar , Allahu Akbar, Allahu Akbar, La Ilaha Illa Allah, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahi Alhamd. (Allah adalah yang paling agung, tidak ada yang berhak disembah selain Allah. Allah adalah yang paling agung, dan bagi Allah adalah milik semua pujian.)
2. Makan Kurma
Setelah Anda bangun pada subuh keesokan harinya untuk melakukan salat Idul Fitri, meski tidak wajib Anda bisa memakan kurma dalam jumlah ganjil sebelum mandi.
3. Mengenakan Pakaian Terbaik
Amalan sunnah sebelum salat Idul Fitri ini didasari pada hadist riwayat Jabir bin Abdillah, di mana Rasulullah memiliki jubah yang ia gunakan ketika hari raya dan hari Jumat.
Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kami pada dua hari raya (Idul Fitri dan Iduladha) untuk memakai pakaian terbaik yang kami punya, dan memakai wangi-wangian yang terbaik yang kami punya, dan berkurban dengan hewan yang paling mahal yang kami punya." (H.R Al Hakim dalam Al Mustadrak)
4. Berhias, Mengharumkan Diri, dan Bersiwak atau Gosok Gigi
Dalam hal berhias, dianjurkan untuk tidak memakai pakaian atau perhiasaan mencolok dan berlebihan.
5. Pergi untuk Salat Idul Fitri
Sunnah utama untuk 'Idul Fitri adalah pergi' sholat Idul Fitri. Nabi Muhammad menganjurkan semua orang untuk pergi, pria, wanita, anak-anak, bahkan wanita yang sedang menstruasi didorong untuk pergi dan mendengarkan doa dan khutbah.
6. Mendengarkan Khutbah
Ketika sholat Idul Fitri selesai, pada dasarnya jamaah harus duduk dan mendengarkan khutbah. Sebagai pengingat bagi kita, jangan berbicara selama Khutbah.
Salam sunnah yang harus Anda ucapkan saat lebaran: " Taqabbala Allah minna wa minkum " (Semoga Allah menerima dari kami amal baik dan juga dari Anda). Tanggapan termudah untuk ini adalah mengatakan “Aamiin.”
7. Mengambil Rute Berbeda saat Pulang
Sunnah terakhir meninggalkan tempat di mana Anda melakukan salat Ied. Ketika Nabi Muhammad SAW ingin pulang setelah salat Ied, ia sebenarnya mengambil rute yang berbeda. Amalan itu juga bisa kita melakukan, dengan memutar rute berbeda saat pulang ke rumah.
Advertisement