Bolehkah Menemani Orang Lain untuk Sholat Berjamaah setelah Kita selesai Sholat? Simak Kata Buya Yahya

Pada suatu ketika, ada seorang sahabat yang terlambat datang ke masjid. Ia terlihat kebingungan mencari teman untuk sholat berjamaah karena sholat telah selesai dilaksanakan

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Jan 2025, 03:30 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2025, 03:30 WIB
KH Yahya Zainul Ma'arif (Buya Yahya)
Ulama kharismatik sekaligus Pengasuh LPD Al Bahjah, Buya Yahya. (YouTube Al Bahjah TV)

Liputan6.com, Jakarta - Sholat berjamaah adalah ibadah yang memiliki keutamaan besar dalam ajaran Islam. Namun, muncul pertanyaan, bagaimana jika seseorang telah selesai melaksanakan sholat berjamaah, lalu ada orang lain yang terlambat dan ingin berjamaah?

Apakah diperbolehkan untuk menemani orang tersebut untuk sholat berjamaah?

KH Yahya Zainul Ma'arif, atau yang lebih dikenal sebagai Buya Yahya, menjawab pertanyaan ini dengan bijak dalam salah satu ceramahnya. Ceramah yang dikutip dari kanal YouTube @eleng5628, menjadi bahan renungan bagi umat Islam untuk memahami makna kepedulian dalam ibadah.

Buya Yahya mengungkapkan kisah inspiratif dari zaman Rasulullah SAW. "Pada suatu ketika, ada seorang sahabat yang terlambat datang ke masjid. Ia terlihat kebingungan mencari teman untuk berjamaah karena sholat telah selesai dilaksanakan. Rasulullah SAW melihat sahabat ini dengan penuh kasih sayang dan bertanya kepada para sahabat lainnya, 'Siapa yang ingin bersedekah dengan menemaninya sholat?'" cerita Buya Yahya.

Dalam peristiwa tersebut, seorang sahabat dengan penuh keikhlasan berdiri dan menemani orang yang terlambat itu untuk melaksanakan sholat berjamaah. Rasulullah SAW memuji tindakan tersebut sebagai bentuk sedekah yang sangat mulia.

Buya Yahya menegaskan bahwa tindakan menemani orang lain untuk sholat berjamaah setelah menyelesaikan sholat sendiri adalah sesuatu yang diperbolehkan dalam Islam. Bahkan, hal ini bisa menjadi bentuk amal kebaikan yang berpahala besar.

"Ketika kita menemani saudara kita untuk sholat berjamaah, meskipun kita sudah selesai melaksanakan sholat, itu adalah bentuk empati dan kepedulian. Islam sangat menganjurkan kita untuk saling mendukung dalam ibadah," ujar Buya Yahya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Implementasi Ajaran Islam

ksi Suporter Arab Saudi Mencuri Perhatian Saat Melaksanakan Sholat Maghrib Berjamaah
Sholat berjamaah. @Alfremartinezz

Lebih lanjut, Buya Yahya menjelaskan bahwa tindakan ini menunjukkan nilai-nilai kasih sayang yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Kepedulian terhadap sesama, bahkan dalam hal ibadah, adalah salah satu bentuk implementasi ajaran Islam yang membawa rahmat bagi seluruh alam.

Dalam ceramahnya, Buya Yahya juga mengingatkan pentingnya niat yang tulus ketika menemani seseorang sholat. "Lakukan hal ini dengan niat membantu saudara kita yang ingin mendapatkan keutamaan sholat berjamaah. Jangan sampai ada niat selain karena Allah SWT," katanya.

Buya Yahya menekankan bahwa sikap seperti ini sejalan dengan prinsip ukhuwah Islamiyah, yakni persaudaraan di antara umat Islam. Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk saling memperhatikan dan membantu, terutama dalam hal-hal yang membawa kebaikan bersama.

Kisah ini menjadi pelajaran penting bahwa Islam bukan hanya agama yang menekankan hubungan individu dengan Tuhan, tetapi juga hubungan sosial di antara manusia. Menemani seseorang sholat berjamaah adalah bentuk kecil dari kepedulian sosial yang bisa memberikan dampak besar.

Buya Yahya juga menjelaskan bahwa ada dimensi spiritual yang mendalam dalam tindakan ini. "Sholat berjamaah adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah sekaligus mempererat hubungan dengan sesama. Maka, menemani orang lain untuk berjamaah, meskipun kita sudah selesai, adalah perbuatan yang sangat terpuji," ungkapnya.

Namun, Buya Yahya mengingatkan bahwa menemani orang lain sholat berjamaah tidak boleh dilakukan dengan tergesa-gesa atau tanpa persiapan. Pastikan kondisi fisik dan hati tetap khusyuk, sehingga sholat yang dilakukan tetap sesuai dengan tuntunan syariat.

Dalam kehidupan sehari-hari, Buya Yahya mendorong umat Islam untuk selalu peka terhadap kebutuhan orang lain, termasuk dalam urusan ibadah. "Jika ada saudara kita yang membutuhkan bantuan, baik dalam ibadah maupun urusan dunia, jangan ragu untuk membantu. Itu adalah bentuk nyata dari keimanan kita," tambahnya.

 

Keseimbangan Ibadah Pribadi dan Sosial

Shalot Jumat Pertama Ramadhan Di Masjid Istiqlal
Ilustrasi sholat berjamaah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ceramah ini juga relevan dengan konteks kehidupan modern, di mana kesibukan sering kali membuat manusia lupa akan pentingnya memperhatikan sesama. Buya Yahya mengingatkan bahwa Islam mengajarkan keseimbangan antara ibadah individual dan kepedulian sosial.

Selain itu, Buya Yahya menekankan bahwa tindakan menemani orang sholat berjamaah dapat menjadi inspirasi bagi orang lain untuk melakukan hal serupa. "Keteladanan kecil seperti ini bisa menjadi penyemangat bagi orang lain untuk lebih peduli dan berbagi dalam kehidupan sehari-hari," jelasnya.

Kisah dari zaman Rasulullah SAW ini adalah bukti bahwa ajaran Islam selalu relevan dengan kondisi umat manusia, kapan pun dan di mana pun. Rasulullah SAW memberikan contoh nyata tentang bagaimana menyeimbangkan antara ibadah dan kepedulian terhadap sesama.

Melalui ceramah ini, Buya Yahya mengajak umat Islam untuk terus menjaga semangat berbagi dan saling membantu dalam berbagai aspek kehidupan. Tidak hanya dalam sholat berjamaah, tetapi juga dalam setiap kesempatan yang memungkinkan kita untuk berbuat baik.

Menemani seseorang untuk sholat berjamaah adalah bentuk sedekah yang sederhana namun bermakna mendalam. Dengan niat yang ikhlas, tindakan kecil ini bisa menjadi sarana untuk meraih ridha Allah SWT dan mempererat ukhuwah Islamiyah.

Sebagai penutup, Buya Yahya mengingatkan, "Jadilah umat yang saling peduli. Jangan ragu untuk membantu saudara kita, karena setiap kebaikan yang kita lakukan akan kembali kepada kita dengan pahala yang berlipat ganda."

Kisah ini menjadi pengingat bahwa Islam adalah agama yang penuh kasih sayang dan kepedulian. Dengan meneladani Rasulullah SAW, umat Islam dapat terus menghadirkan kebaikan di tengah masyarakat. Sholat berjamaah bukan hanya soal pahala, tetapi juga tentang bagaimana kita membangun hubungan dengan sesama dan menjadikan ibadah sebagai sarana untuk menyebarkan kasih sayang.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya