Liputan6.com, Bogor - Allah SWT mengutus para nabi dan rasul di setiap zaman dan umat untuk menjadi penerang dan pemberi rahmat serta keselamatan bagi umat manusia di muka bumi. Nabi dan rasul yang diutus juga sekaligus menyampaikan kabar gembira.
Tujuan Allah SWT mengutus para nabi dan rasul ini telah disebutkan dalam Al-Qur’an surah An-Nisa ayat 165. Berikut adalah firman Allah dalam ayat tersebut.
رُسُلًا مُّبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ لِئَلَّا يَكُوْنَ لِلنَّاسِ عَلَى اللّٰهِ حُجَّةٌ ۢ بَعْدَ الرُّسُلِ ۗوَكَانَ اللّٰهُ عَزِيْزًا حَكِيْمًا
Artinya: "Rasul-rasul itu adalah sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, agar tidak ada alasan bagi manusia untuk membantah Allah setelah rasul-rasul itu diutus. Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana." (Ayat Al-Qur’an terkait bisa dilihat di sini)
Advertisement
Baca Juga
Mengutip berbagai sumber, jumlah nabi dan rasul disebutkan dalam beberapa hadis. Misalnya, dalam hadis riwayat Ahmad, Al Hakim, dan Al Baihaqi jumlah rasul ada 300 sekian belas.
قلتُ : يا رسولَ اللهِ ! أيُّ الأنبياءِ كان أولُ ؟ ! قال : آدمُ، قلتُ : يا رسولَ اللهِ ! ونبيٌّ كان ؟ ! قال : نعم نبيٌّ مُكلَّمٌ، قلتُ : يا رسولَ اللهِ : كم المرسلونَ ؟ ! قال : ثلاثُ مئةٍ وبضعةَ عشرَ ؛ جمًّا غفيرًا
Artinya: “Aku (Abu Dzar) bertanya: wahai Rasulullah, siapa Nabi pertama? Rasulullah menjawab: Adam. Aku bertanya: wahai Rasulullah, apakah beliau (Adam) seorang Nabi? Rasulullah menjawab: benar, ia seorang Nabi yang diajak bicara oleh Allah. Aku bertanya: wahai Rasulullah, ada berapa jumlah para Rasul? Rasulullah menjawab: 300 sekian belas, mereka sangat banyak”
Dalam riwayat lain Rasulullah SAW juga menyebutkan jumlah nabi dan rasul secara khusus. Rasulullah SAW menyebut jumlah nabi ada 1.200 orang sedangkan rasul ada 313 orang.
قلت : يَا رَسُولَ اللَّهِ كَمِ الْأَنْبِيَاءُ ؟ قَالَ: ( مِائَةُ أَلْفٍ وَعِشْرُونَ أَلْفًا)، قُلْتُ :يَا رَسُولَ اللَّهِ كَمِ الرُّسُلُ مِنْ ذَلِكَ؟ قَالَ : (ثَلَاثُ مِائَةٍ وَثَلَاثَةَ عَشَرَ جَمًّا غَفِيرًا)
Artinya: “Aku (Abu Dzar) berkata: wahai Rasulullah, ada berapa jumlah Nabi? Rasulullah menjawab: Nabi ada 120.000 orang. Aku berkata: wahai Rasulullah, ada berapa jumlah Rasul? Rasulullah menjawab: Rasul ada 313 orang, mereka sangat banyak” (HR. Ibnu Hibban)
Dalam hadis riwayat Ahmad dari Abu Umamah, disebutkan bahwa jumlah nabi ada 124.000 orang, sedangkan rasul berjumlah 315 orang.
قُلتُ: يا رسولَ اللهِ، كم وَفَّى عِدَّةُ الأنبياءِ؟ قال: مِئةُ ألْفٍ وأربعةٌ وعشرونَ ألْفًا، الرُّسُلُ مِن ذلك ثلاثُ مِئةٍ وخَمسةَ عَشَرَ جَمًّا غَفيرًا
Artinya: “Aku berkata: wahai Rasulullah, ada berapa jumlah Nabi? Rasulullah menjawab: Nabi ada 124.000 orang dan di antara mereka ada para Rasul sebanyak 315 orang, mereka sangat banyak."
Saksikan Video Pilihan Ini:
Rasul Ulul Azmi
Dari banyaknya jumlah nabi dan rasul, ada 25 nabi dan rasul yang wajib diketahui dan diyakini oleh seorang muslim. Di antara nabi dan rasul ini terdapat lima nabi dan rasul yang mendapat gelar Ulul Azmi.
Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) V, Ulul Azmi adalah gelar yang diberikan kepada lima rasul yang memiliki ketabahan dan kesabaran luar biasa dalam menjalankan tugasnya. Lima rasul tersebut yang mendapat gelar Ulul Azmi di antaranya Nabi Nuh AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS, Nabi Isa AS, dan Nabi Muhammad SAW.
1. Nabi Nuh AS
Nabi Nuh AS mendapat gelar Ulul Azmi karena ketabahan dan kesabarannya dalam menyebarkan ajaran Allah SWT kepada umatnya. Dakwah Nabi Nuh kerap mendapat penghinaan dari umatnya sendiri.
Kendati demikian, Nabi Nuh tidak putus asa. Ia tetap menjalankan tugasnya sebagai nabi dan rasul agar umatnya mau ke jalan yang benar, yakni mengikuti ajaran Allah SWT dan menyembah-Nya.
Kaum Nabi Nuh AS sendiri merupakan salah satu generasi terkeji yang pernah hidup dalam sejarah manusia. Bahkan, anak Nabi Nuh AS yang bernama Kan’an dan istrinya menentang ajarannya.
Ketika ajaran Nabi Nuh AS sudah ditentang oleh kaumnya, Nabi Nuh AS berdoa supaya kaumnya diberi petunjuk, dan apabila mereka tetap ingkar, maka janji Allah SWT pasti akan datang, yaitu azab yang sangat pedih.
Dalam sekejap, Allah SWT mengabulkan doa tersebut dengan azab banjir bah yang menenggelamkan seluruh isi bumi kecuali yang ada di dalam bahtera Nabi Nuh AS.
Advertisement
2. Nabi Ibrahim AS
Selain Nabi Nuh AS, rasul berikutnya yang bergelar Ulul Azmi adalah Nabi Ibrahim AS. Nabi Ibrahim dikenal sebagai ayah para nabi, hal ini karena banyak keturunan dari Nabi Ibrahim yang menjadi nabi dan rasul.
Saat menjalankan misinya agar kaumnya tidak menyembah berhala, Nabi Ibrahim harus berhadapan dengan Raja Namrud. Bahkan Nabi Ibrahim dibakar hidup-hidup.
Atas izin dan kuasa-Nya, api yang semakin berkobar bukan malah panas, justru menjadi dingin. Nyawa Nabi Ibrahim pun selamat dari Raja Namruj.
3. Nabi Musa AS
Nabi Musa AS punya tantangan tersendiri dalam menjalankan tugasnya sebagai nabi dan rasul. Pada zamannya, Nabi Musa harus berlawanan dengan Raja Firaun.
Hal tersebut terjadi karena Firaun menentang ajaran Nabi Musa. Suatu ketika Firaun mengajak duel dengan Nabi Musa dengan mengerahkan penyihir.
Kala itu Nabi Musa membawa sebuah tongkat. Ajaib atas izin-Nya, tingkat tersebut berubah menjadi ular yang akhirnya bisa memenangkan tanding tersebut.
Tidak sampai di situ, Firaun mengejar Nabi Musa dan para pengikutnya. Namun, Firaun tenggelam di Laut Merah. Sementara Nabi Muda dan pengikutnya selamat karena mereka dapat melewati Laut Merah berkat mukjizatnya, yakni tongkat Nabi Musa dapat membelah lautan.
Perjuangan yang luar biasa dalam menyebarkan ajaran Allah SWT menjadikan Nabi Musa masuk ke daftar lima Rasul Ulul Azmi.
4. Nabi Isa AS
Nabi Isa AS lahir dari rahim seorang ibu bernama Siti Maryam. Kelahiran Nabi Isa sempat membuat heboh pada zaman itu, lantaran Siti Maryam melahirkan tanpa seorang suami. Ibu Nabi Isa pun difitnah.
Akhirnya semua itu terjawab ketika Nabi Isa yang baru lahir menjelaskan semuanya. Ya, Nabi Isa memiliki mukjizat bisa berbicara ketika masih bayi.
Mukjizat lain yang dimiliki Nabi Isa adalah dapat menghidupkan orang mati, dapat membentuk burung hidup dari tanah liat, mampu menurunkan makanan dari langit, serta mukjizat yang paling besar yaitu kitab Injil.
Selain rasul-rasul sebelumnya, Nabi Isa juga termasuk Rasul Ulul Azmi. Nabi Isa penuh ketabahan dan kesabaran selama berdakwah kepada kaumnya agar menyembah Allah SWT.
5. Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW adalah penutup para nabi. Ia menyempurnakan ajaran-ajaran para nabi dan rasul sebelumnya.
Tantangan Nabi Muhammad SAW ketika berdakwah tentu saja berbeda. Rasulullah SAW kerap mendapat cacian dan hinaan dari kaum Quraisy yang menentang ajarannya.
Kesabaran dan ketabahan Rasulullah SAW dalam menyebarkan Islam memhuahkan hasil. Buktinya Islam hingga kini semakin banyak pemeluknya. Maka, gelar Ulul Azmi pun tersemat pada Rasulullah SAW.
Advertisement