Abu Lahab Diringankan Siksanya di Neraka Tiap Senin karena Gembira Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Meski pada masa kenabian Abu Lahab menjadi salah satu musuh utama, ternyata pada satu ketika, Abu Lahab adalah orang yang pernah begitu bergembira dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW (Maulid Nabi)

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Okt 2022, 09:30 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2022, 09:30 WIB
Ilustrasi - Perumahan Bani Hasyim dalam peristiwa pengasingan Nabi dan kabilahnya oleh suku Quraisy. (Foto: Tangkapan layar film The Messenger)
Ilustrasi - Perumahan Bani Hasyim dalam peristiwa pengasingan Nabi dan kabilahnya oleh suku Quraisy. (Foto: Tangkapan layar film The Messenger)

Liputan6.com, Banyumas - Nyaris seluruh umat Islam mengenal nama Abu Lahab. Nama aslinya, adalah Abdul Uzza bin Abdul Muthalib. Disapa dengan Abu Lahab karena mukanya yang kemerahan, seperti bekas terbakar.

dia adalah kakak seayah dari ayah Nabi Muhammad SAW, Abdullah bin Abdul Muthalib, atau paman Nabi Muhammad SAW.

Membandingkan Abu Lahab dengan paman Nabi lainnya, Abi Thalib, bagaikan bumi dan langit. Abi Thalib begitu melindungi Nabi, sebaliknya Abu Lahab sangat memusuhi Nabi.

Saking culasnya, jejak kejahatan Abu Lahab sampai diabadikan dalam Al Qur'an, yakni Surah Al-Lahab atau Api yang bergejolak (berkobar).

Meski pada masa kenabian Abu Lahab menjadi salah satu musuh utama, ternyata pada satu ketika, Abu Lahab adalah orang yang pernah begitu bergembira dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW (Maulid Nabi).

Alkisah, suatu hari, tepatnya pada hari Senin, Tsuwaibah datang kepada tuannya Abu Lahab seraya memberikan kabar tentang kelahiran bayi mungil bernama Muhammad, keponakannya yang baru lahir.

Abu Lahab pun bersuka cita. Ia melompat-lompat gembira seraya meneriakkan kata-kata pujian atas kelahiran Nabi Muhammad SAW tersebut sepanjang jalan.

Sebagai bentuk luapan kegembiraan, ia segera mengundang tetangga-tetangga dan para kerabat dekatnya untuk merayakan kelahiran keponakan tercintanya yang merupakan bayi laki-laki nan sempurna.

Tak hanya itu, saking bergembiranya, Abu Lahab juga memerdekakan Tsuwaibah, budak yang memberitahukan kabar gembira itu. Deklarasi kemerdekaan Tsuwaibah itu diucapkannya di depan orang banyak, saat itu juga.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Mengingkari Kenabian Muhammad SAW

Ilustrasi - Kafilah pada masa Arab zaman Jahiliyah. (Foto: Tangkapan layar film The Message)
Ilustrasi - Kafilah pada masa Arab zaman Jahiliyah. (Foto: Tangkapan layar film The Message)

 

Sayangnya, kebanggaan Abu Lahab menjadi paman Muhammad SAW itu tak berlanjut saat Muhammad diangkat menjadi Rasul. Ia ingkar dan bahkan menjadi musuh nomor satu.

Aerbagai aksi jahat dia lakukan demi menggagalkan dakwah Nabi Muhammad. Dan dia menjadi rintangan yang berat, karena masih terhitung keluarga dengan hubungan darah paling dekat.

Abu Lahab mati sebagai kafir dan masuk neraka. Begitu pula istrinya, sebagaimana firman Allah Al-Qur'an Surah Al-Lahab:

تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ

1. Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia!

مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ

2. Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan.

سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ

3. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka).

وَّامْرَاَتُهٗ ۗحَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ

4. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah).

فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ ࣖ

5. Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.

Lebih lengkapnya bisa di baca di sini:

Abu Lahab Diringankan Siksanya Tiap Hari Senin

Ilustrai- Kafilah pengendara unta di padang pasir. (Foto: Tangkapan layar film The Messenger)
Ilustrai- Kafilah pengendara unta di padang pasir. (Foto: Tangkapan layar film The Messenger)

Meski ingkar ingkar terhadap risalah kenabian. Namun karena kegembiraannya menyambut kelahiran keponakannya, dan bahkan memerdekakan budak, Abu Lahab mendapatkan keringanan siksa kubur, yakni pada setiap hari Senin.

Mengutip laman NU, menurut pakar tafsir Prof Quraish Shihab dalam kitab Sahih Muslim dikisahkan bahwa Nabi pernah bermimpi melihat Abu Lahab. Dalam penglihatan beliau, Abu Jahal tersiksa.

Namun, tiap hari Senin, Allah meringankan siksa karena Abu Lahab bergembira dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

“Abu Lahab diceritakan oleh Al-Abbas, paman Nabi, bahwa beliau bermimpi melihat Abu Lahab. Dikatakan ‘bagaimana keadaanmu?’ Dia (Abu Lahab) berkata ‘saya seperti yang engkau lihat. Tersiksa. Tapi setiap hari Senin Allah meringankan siksa-Nya kepadaku karena aku bergembira dengan kelahiran Nabi Muhammad,” jelas Doktor lulusan Al-Azhar Kairo Mesir ini.

Quraisy Shihab menjelaskan, Nabi Muhammad SAW sendiri menyampaikan rasa syukur atas hari kelahirannya, yakni dengan cara berpuasa pada setiap hari Senin.

“Dalam Shahih Muslim ditanya Nabi ‘kenapa Nabi berpuasa pada hari Senin?’ Beliau menjawab ‘itulah dimana hari aku lahir,” kata Prof Quraish dalam sebuah video yang diunggah akun YouTube Mata Najwa, Senin (19/11). Penulis kitab Tafsir Al-Misbah ini menambahkan bahwa Nabi Isa juga bersyukur atas hari kelahirannya.

Dalam Al-Qur’an Surat Maryam ayat 33, Nabi Isa as. berdoa agar ia mendapatkan kesejahteraan di hari ia dilahirkan, di hari ia wafat, dan pada hari ia dibangkitkan. Tidak hanya itu, lanjut Prof Quraish, jauh sebelum Muhammad diangkat menjadi seorang nabi dan rasul Allah, ada orang yang gembira menyambut kelahirannya.

Tim Rembulan

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya