Madu Terbukti Obat Batuk Alami yang Bisa Diaplikasikan untuk Anak, Ini Riwayatnya pada Zaman Rasulullah SAW

Banyak orang yang mencari obat batuk alami untuk anak. Madu bisa menjadi kandidat kuat karena sudah terbukti mengobati batuk dan gejala flu, seperti radang tenggorokan dan lainnya

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Okt 2022, 00:30 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2022, 00:30 WIB
Madu sebagai Obat Batuk Alami
Madu sebagai Obat Batuk Alami

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah obat sirup ditarik dari peredaran karena diduga mengandung zat berbahaya yang dapat memicu gagal ginjal akut pada anak. Pemerintah pun sudah merilis daftar obat sirup ditarik BPOM.

Pemerintah juga telah menganjurkan agar masyarakat, apotek, atau toko obat sementara waktu tak menggunakan obat sirup hingga penyelidikan selesai. Di sisi lain, penggunaan obat sirup di Indonesia sudah begitu meluas, terutama pada anak.

Tiap orangtua sepertinya sudah pernah menggunakan obat sirup untuk mengobati anaknya yang batuk, pilek, atau demam. Hal ini sontak memicu kebingungan sehingga banyak orang yang mencari obat batuk alami untuk anak.

Soal obat alami ini, madu bisa menjadi kandidat solusi. Sejak peradaban kuno, madu dikenal sebagai makanan lezat nan bermanfaat untuk mengobati berbagai penyakit. Madu juga menjadi salah satu makanan favorit Rasulullah SAW.

Madu kaya antioksidan, antibakteri, dan antimikroba. Secara tradisional, madu dimanfaatkan untuk melegakan tenggorokan, mengurangi iritasi, dan membantu memecah lendir.

Pada zaman modern, sains telah mendukung klaim tersebut. Madu diklaim lebih baik dalam mengobati batuk dan pilek daripada antibiotik yang dijual bebas lainnya.

Menurut penelitian terbaru, madu bisa lebih baik daripada metode konvensional untuk mengobati batuk, hidung tersumbat, dan sakit tenggorokan. Selain itu, madu kaya nutrisi dan tidak memiliki efek samping.

Sesuai penelitian terbaru yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Oxford, para ilmuwan menemukan bahwa madu adalah alternatif yang efektif untuk antibiotik dan obat bebas lainnya untuk mengobati gangguan pernapasan ringan.

Tapi ini bukan pertama kalinya sains mendukung madu karena khasiatnya yang luar biasa meredakan dingin. Bahkan di masa lalu, para ilmuwan memuji madu karena sifat antimikroba dan antioksidannya.

Untuk studi terbaru, para peneliti dari Universitas Oxford meninjau dan menganalisis 14 studi termasuk pengalaman 1.761 partisipan sebelum mencapai kesimpulan bahwa madu secara konsisten lebih berhasil dan lebih cepat dalam memperbaiki gejala yang berhubungan dengan flu.

Madu pun diyakini bermanfaat sebagai obat alami batuk dan flu, serta penyakit lainnya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Cara Minum Madu

Santri di Ponpes Rubat Mbalong Cilacap membudidayakan lebah madu. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Santri di Ponpes Rubat Mbalong Cilacap membudidayakan lebah madu. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Selain itu, para ilmuwan menekankan bahwa madu tidak memiliki efek samping dan dapat diresepkan oleh dokter sebagai pengganti antibiotik.

Namun, para ilmuwan juga menunjukkan bahwa berbagai jenis madu tersedia di pasaran dan dapat diambil dengan cara yang berbeda. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui jenis madu yang terbaik untuk meredakan sakit tenggorokan dan bagaimana cara meminumnya.

Anda dapat mengonsumsi madu dengan berbagai cara saat mengatasi sakit tenggorokan dan pilek. Kombinasi yang paling umum adalah:

1. Anda cukup meminum sesendok madu saat menderita sakit tenggorokan.

2. Anda bisa mencampurkan dua sendok makan madu dalam segelas air hangat atau teh, dan meminumnya.

3. Anda juga bisa menambahkan satu sendok makan madu ke dalam segelas hangat dan menambahkan jus lemon ke dalamnya.

 

Madu Zaman Rasulullah SAW

Melihat Produksi Madu Yaman yang Jadi Salah Satu Terbaik di Dunia
Seorang peternak lebah memeriksa sarang lebahnya di sebuah peternakan di Kota Taez, Yaman, 28 Juni 2022. PBB mengatakan madu memainkan "peran penting" bagi perekonomian Yaman, dengan 100.000 rumah tangga bergantung padanya untuk mata pencaharian mereka. (AHMAD AL-BASHA/AFP)

Mengutip laman NU, Rasulullah SAW mengetahui kandungan nutrisi dan kualitas yang terkandung di dalam suatu makanan. Maka tidak heran jika beliau menganjurkan umatnya untuk makan makanan tertentu dan melarang mengonsumsi sebagian yang lainnya.

Misal, Rasulullah menilai kalau cuka adalah bumbu terbaik. Ia selalu mengonsumsinya bersama makanan dan sayuran. Untuk mendapatkan nutrisi, Rasulullah tidak hanya memakan satu makanan tertentu, misal buah-buahan seperti kurma, melon, labu, ara, dan lainnya, tapi juga jenis makanan lainnya seperti susu murni, madu, minyak zaitun, daging segar, telur, sayuran segar, dan lain sebagainya. Namun madu adalah obat favorit Rasulullah.

Dalam buku Revolusi Hidup Sehat ala Rasulullah (Mohammad Takdir Ilahi, 2018), Rasulullah mengonsumsi segelas air putih dicampur dengan madu ketika sarapan. Madu memang memiliki banyak manfaat. Salah satunya adalah ‘membantu’ alat pencernaan dalam tubuh agar berfungsi maksimal ketika mengolah makanan.

Mengutip Republika.co.id, ada riwayat ketika Nabi Muhammad SAW mendapatkan aduan dari salah satu sahabat. Sahabat datang menemui Rasulullah SAW dan bercerita kalau perut saudaranya sakit.

Mendengar cerita itu, Rasulullah SAW berkata, ''Minumkanlah padanya madu.'' Sahabat tersebut pergi dan kembali lagi sambil berkata, ''Madu hanya membuat perutnya lega dua atau tiga kali.''

Setiap kali menerima pengaduan sahabat itu, Rasulullah SAW berkata, ''Minumkanlah padanya madu.''

Sampai akhirnya pada kali ketiga Rasulullah SAW bersabda, ''Allah pasti benar, yang berdusta adalah perut saudaramu. Pergilah dan minumkanlah padanya madu.'' Kemudian sahabat itu pergi dan meminumkan madu kepada saudaranya dan sembuhlan penyakit perutnya.'' (HR Bukhari dan Muslim).

Rasulullah SAW begitu yakin madu akan mengatasi berbagai penyakit. Keyakinan Rasulullah SAW bahwa madu mengandung obat bagi manusia karena telah difirmankan Allah SWT dalam Al-Quran, sampai-sampai Allah membuat satu surat dalam kitab suci Alquran yang mengambil nama An-Nahl (lebah) yang kemudian memproduksi madu.

Tujuannya agar manusia dapat mengetahui hikmah dan tanda-tandas kekuasaan Allah di balik penciptaan lebah, agar manusia juga mengetahui betapa lebah yang kecil dapat memroduksi madu yang didalamnya terkandung obat untuk berbagai macam penyakit.

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya