Liputan6.com, Jakarta - Pelatih Shin Tae-yong memanggil 30 pemain Timnas Indonesia U-20 untuk pemusatan latihan (TC) di Jakarta pada 1-28 Februari 2023. TC ini dilakukan sebagai persiapan Garuda Nusantara di Piala Asia U-20 2023 yang akan berlangsung di Uzbekistan.
Dari 30 pemain yang dipanggil Shin Tae-yong, ada beberapa nama baru yang akan memperkuat Timnas Indonesia U-20. Salah satunya adalah Hugo Samir, penyerang sayap Persis Solo junior.
Hugo Samir adalah pemain muda di Akademi Persis Solo. Pesepakbola kelahiran Surabaya, 25 Januari 2005 ini merupakan putra dari Jacksen F. Tiago, seorang pelatih asal Brasil yang pernah membela beberapa klub Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Pemain yang berusia 18 tahun ini telah membela sejumlah klub tingkat junior di Indonesia. Sebut saja Akademi Persebaya, ASIOP, Akademi Barito Putera, Akademi Bhayangkara FC, dan terakhir di Persis Youth.
Dalam perjalanannya sebagai pesepakbola muda, Hugo Samir punya rapor merah. Dia pernah menerima sanksi berat dari Komdis PSSI berupa larangan bermain selama setahun dan denda Rp5 juta karena menendang wasit.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Hafiz Al-Qur’an
Terlepas dari nama Hugo yang dipanggil oleh Shin Tae-yong, ada fakta menarik dari sosok Hugo Samir. Selain selalu tampil apik di lapangan, ternyata dia adalah seorang hafiz Al-Qur’an. Ini diketahui setelah sang ayah mengunggahnya di media sosial beberapa waktu lalu.
“Hafidz Qur’an. Atlet Sepak Bola. Calon Penerima Ballon d’Or,” demikian keterangan di Instagram-nya seperti dilihat dari Bola.net, Sabtu (28/1/2023).
Selain penghafal Al-Qur’an, Hugo kecil telah fasih melantunkan adzan. Bahkan, ia pernah mengikuti lomba adzan dan meraih juara 3. Momen ini dibagikan langsung oleh mantan pemain Persebaya U-13 ini di media sosial.
“Detik2 Juara 3 adzan,” tulis dia di caption Instagram.
View this post on Instagram
Hugo juga telah belajar toleransi dari keluarganya. Sang ayah, Jacksen F. Tiago menganut agama Kristen. Sementara Hugo adalah muslim yang mengikuti ibunya, Nadira Bajamal.
Kendati berbeda keyakinan, ayahnya tetap mendukung Hugo menjadi pemain sepak bola yang mendalami agama Islam.
Advertisement