Liputan6.com, Jakarta - Muslim di dunia terperangah dengan megaproyek yang tengah dilakukan Kerajaan Arab Saudi. Di bawah komando pangeran mahkota Mohammed bin Salman (MBS), negeri padang pasir itu membuat bangunan spektakuler berukuran raksasa, The Mukaab.
Bangunan berbentuk kubus ini berdimensi super besar, yakni lebar 400 meter, panjang 400 meter dan tinggi 400 meter. Mau tak mau, ini adalah salah satu bangunan terbesar, termegah dan tertinggi di dunia.
Sepintas lalu, The Mukaab terdengar mirip Ka'bah. Sebuah situs paling suci umat Islam di dunia.
Advertisement
Karenanya, ada yang mengaitkannya dengan Ka'bah. Bahkan, ada pula yang mengkritik MBS dengan menyebutnya sebagai Ka'bah Baru, merujuk sindiran obsesi sang calon penguasa Arab itu.
Gedung itu disebut akan menampung sekitar ratusan ribu penduduk bersamaan dengan hotel mewah, museum, hingga tempat hiburan. Bahkan proyek ini disebut menjadi simbol filosofis Arab Saudi Baru dan MBS mengharapkan pengerjaan tersebut selesai pada 2030.
The Mukaab sendiri dikabarkan menjadi kelanjutan ideal dari Neom yaitu kota yang telah dibangun di Saudi selama beberapa tahun. Namun, banyak warganet yang mengkritik pedas pada proyek tersebut karena ironisnya bentuk bangunan tersebut karena disebut jadi Ka’bah Baru.
"MBS ingin membuat Ka’bah baru yang disebut Mukaab yang juga berbentuk kubus di Saudi. Dalam sebuah video yang mengumumkan proyek tersebut terdapat NOL simbol Islam. Jangan lupakan kota NEOM yang memiliki pantai & alkohol. Hanya orang buta yang berpura-pura tidur yang tidak bisa melihat ke mana arahnya," komentar salah satu akun.
"Tampaknya (Putra mahkota) sedang membangun Ka’bahnya. Apakah dia akan menegakkannya sebagai kiblat baru bagi jamaah?" kata Akademisi Asad Abu Khalil mengutip dari Middle East Monitor.
"Membangun Ka’bah baru yang secara eksklusif ditujukan untuk kapitalisme agak terlalu sulit," kata reporter Intercept Murtaza Hussain.
Baca Juga
Kecaman soal Mukaab, terus bergulir lantaran bentuknya yang mirip Ka'bah. Bedanya, jika Ka'bah merupakan simbol suci ibadah umat Muslim, Mukaab akan menjadi tujuan perhotelan premium. Termasuk atraksi, ritel, budaya dan wisata.
Bahkan, ada juga yang mengaitkan dengan tanda-tanda kiamat. "Nabi Muhammad (SAW) mengatakan salah satu tanda kiamat adalah bahwa Anda akan melihat 'para gembala bersaing dalam membangun gedung-gedung tinggi," kata pengguna Twitter @2015 Jmr seraya mengaitkan The Mukaab dengan tanda kiamat.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Hadis Gedung Tinggi Tanda Kiamat
Mengutip Republika, hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan dari jalur Abu Hurairah, menyebutkan bahwa Nabi SAW berkata kepada Jibril AS saat ditanya ihwal kapan terjadinya Hari Kiamat. Lalu beliau menjawab dengan memaparkan ciri-cirinya.
عن عمر بن الخطاب رضي الله تعالى عنه قال:... فأخبرني عن الساعة قال: ما المسئول عنها بأعلم من السائل قال : فأخبرني عن أماراتها قال أن تلد الأمة ربتها وأن ترى الحفاة العراة العالة رعاء الشاء يتطاولون في البنيان
"Lelaki itu berkata lagi, "Beritahukan kepadaku kapan terjadinya Kiamat." Nabi SAW menjawab, "Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya." Dia pun bertanya lagi, "Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya!" Nabi menjawab, "Jika budak wanita telah melahirkan tuannya, jika engkau melihat orang yang bertelanjang kaki, tanpa memakai baju (miskin papa) serta penggembala kambing telah saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi." (HR Muslim)
Hadis riwayat Muslim juga menyampaikan ciri-ciri Hari Kiamat. "Dan engkau menyaksikan orang yang tidak memakai sandal, telanjang lagi miskin yang menggembala domba, berlomba-lomba membuat bangunan yang tinggi."
Dalam hadis lain, yang diriwayatkan Imam Ahmad dari Ibnu Abbas, Nabi Muhammad SAW ditanya sahabat soal siapa yang dimaksud penggembala itu. "Wahai Rasulullah, dan siapakah para pengembala, orang yang tidak memakai sandal, dalam keadaan lapar dan yang miskin itu?" Beliau menjawab, "Orang Arab."
Hadits riwayat Bukhari dari Abu Hurairah, menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidak akan datang hari kiamat, hingga manusia berlomba-lomba meninggikan bangunan."
Advertisement
10 Tanda Kiamat Menurut Hadis Nabi
Ustaz Muhammad Alvin Nur Choironi, pegiat kajian tafsir dan hadit, alumnus Pesantren Luhur Darus Sunnah menjelaskan di NU Online, tanda-tanda seperti ini tidak bisa dijadikan patokan pasti akan kedatangan kiamat setelahnya mengingat tanda-tanda ini sebenarnya sudah sering terjadi pada masa dahulu. Dan itu bisa jadi terulang masa sekarang dan juga masa-masa yang akan datang.
Oleh karena itu, tanda-tanda tersebut belum bisa dijadikan tanda pasti. Salah satu hadits sahih yang berkaitan dengan kiamat (as-sāʽah) yang pasti adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Sahihnya dan juga diriwayatkan oleh beberapa perawi hadits serta diakui oleh para ulama adalah hadits berikut.
عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ الْغِفَارِيِّ قَالَ اطَّلَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ فَقَالَ مَا تَذَاكَرُونَ قَالُوا نَذْكُرُ السَّاعَةَ قَالَ إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَيَأَجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَثَلَاثَةَ خُسُوفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنْ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ
Artinya: “Dari Hudzaifah bin Asid Al Ghifari berkata, Rasulullah SAW menghampiri kami saat kami tengah membicarakan sesuatu. Ia bertanya, ‘Apa yang kalian bicarakan?’ Kami menjawab, ‘Kami membicarakan kiamat.’ Ia bersabda, ‘Kiamat tidaklah terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda-tanda sebelumnya.’ Rasulullah menyebut kabut, Dajjal, binatang (ad-dābbah), terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam AS, Ya'juj dan Ma'juj, tiga gerhana; gerhana di timur, gerhana di barat dan gerhana di jazirah Arab dan yang terakhir adalah api muncul dari Yaman menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka,” (Lihat Abul Husain Muslim bin Hajjaj bin Muslim An-Naisaburi, Al-Jāmi’us Ṣaḥīḥ, [Beirut, Dārul Afaq Al-Jadidah: tanpa tahun], juz VIII, halaman 178).
Tanda-tanda kiamat dalam hadis ini disebut sebagai tanda-tanda kiamat kubra (hari akhir). Ada sepuluh tanda kiamat yang disebutkan dalam hadits ini. Namun yang disebutkan dalam hadits tersebut hanya ada delapan:
Pertama, munculnya kabut (dukhan)
Kedua, munculnya Dajjal
Ketiga, munculnya Dabbah
Keempat, terbitnya matahari dari barat.
Kelima, keluarnya Ya’juj dan Ma’juj
Keenam, munculnya Isa bin Maryam;
Ketujuh, adanya tiga gerhana, di timur;
Kedelapan, gerhana di barat;
Kesembilan, gerhana di jazirah Arab.
Kesepuluh, adanya api yang muncul dari Yaman kemudian menggiring manusia menuju tempat berkumpul.
Urutan Terjadinya Tanda Kiamat
Terkait urutan terjadinya tanda-tanda kiamat tersebut, para ulama pun berbeda pendapat. Ada ulama yang mengatakan bahwa pertama adalah terbitnya matahari di barat.
Hal ini disebutkan dalam riwayat Imam Muslim yang lain dari Abdullah bin Amr, berbeda dengan riwayat Hudzaifah di atas.
عن عبد الله بن عمرو قال حفظت من رسول الله يقول أول الآيات خروجا طلوع الشمس من مغربها
Artinya, “Dari Abdullah bin Amr, saya hafal dari Rasulullah SAW yang bersabda bahwa tanda kiamat yang pertama kali muncul adalah terbitnya matahari dari barat,” (Lihat Muslim bin Hajjaj bin Muslim An-Naisaburi, Al-Jāmi’us Ṣaḥīḥ, [Beirut, Dārul Afaq Al-Jadidah: tanpa tahun], juz VIII, halaman 202).
Ada juga yang menyebutkan yang lain. Dalam riwayat Imam Al-Bukhari, yang terjadi pertama kali di antara tanda-tanda tersebut adalah api yang menggiring manusia.
وَقَالَ أَنَسٌ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوَّلُ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ نَارٌ تَحْشُرُ النَّاسَ مِنْ الْمَشْرِقِ إِلَى الْمَغْرِبِ
Artinya, “Anas RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, ‘Tanda kiamat yang pertama (muncul) adalah api yang menggiring manusia dari timur menuju barat,’” (Lihat Muhammad bin Ismail Al-Bukhari, Ṣaḥīḥ Al-Bukhari, (Beirut, Dār Tuq An-Najah, 1422 H], juz XVIII, halaman 20).
Tim Rembulan
Advertisement