Liputan6.com, Jakarta - Malam Nisfu Sya’ban 2023 adalah salah satu momen yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam sebelum memasuki Ramadhan. Malam tersebut menjadi waktunya untuk memperbanyak amal saleh dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
Selain semakin dekat dengan Ramadhan, malam Nisfu Sya’ban menjadi istimewa lantaran pada waktu tersebut Allah SWT akan memberikan ampunan kepada makhluk-Nya. Akan tetapi, berdasarkan hadis riwayat at-Thabrani dan Ibnu Hibban, ampunan tersebut tidak berlaku bagi orang-orang yang menyekutukan-Nya atau orang yang bermusuhan.
Maka dari itu, pengasuh LPD Al Bahjah Cirebon KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya mengimbau agar umat Islam memperbanyak istighfar pada malam Nisfu Sya’ban sekaligus berdoa memohon ampun kepada Allah SWT.
Advertisement
Baca Juga
“Kita beristighfar sebanyak-banyaknya. Berdamai dengan Allah SWT. Kemudian juga berdamai dengan saudara sanak kerabat,” terang Buya Yahya dikutip dari tayangan YouTube Al Bahjah TV.
Selain itu, aktivitas yang sering ditemukan pada malam Nisfu Sya’ban adalah membaca surat Yasin sebanyak tiga kali setelah melaksanakan sholat Maghrib. Menurut Buya Yahya, membaca surat Yasin pada malam tersebut tidak ada anjuran khusus dari Rasulullah SAW.
“Akan tetapi, ijtihad para ulama tentang surat Yasin yang dikatakan Qolbul Qur’an dan sebagainya itu masuk bab baru yaitu tawasul dengan amal saleh,” katanya
Saksikan Video Pilihan Ini:
Doa Malam Nisfu Sya’ban
Surat Yasin yang dibaca pada malam Nisfu Sya’ban secara berurutan diniatkan agar diberi panjang umur, murah rezeki, dan tetap iman. Setiap selesai membaca surah Yasin dianjurkan untuk membaca doa malam Nisfu Sya’ban.
Adapun doa malam Nisfu Sya’ban yang biasa dibacakan sebagaimana tertera dalam kitab Maslakul Akhyar karya Mufti Betawi Sayyid Utsman bin Yahya adalah sebagai berikut.
اَللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِيْ، وَاكْتُبْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ
Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu ‘alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in‘âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma’manal khâ’ifîn.
Allâhumma in kunta katabtanî ‘indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî ‘indaka sa‘îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât.
Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal ‘alâ lisâni nabiyyikal mursal, “yamhullâhu mâ yasyâ’u wa yutsbitu, wa ‘indahû ummul kitâb” wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil ‘alamîn.
Advertisement
Arti Doa Malam Nisfu Sya’ban
Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.
Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku.
Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’
Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.