11 Manfaat Dahsyat Istighfar: Memperlancar Rezeki hingga Dikabulkan Doanya

11 Manfaat Dahsyat Istighfar: Memperlancar Rezeki hingga Dikabulkan Doanya

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Mar 2023, 16:30 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2023, 16:30 WIB
Kalimat Istighfar: Astaghfirullahal'adiim. (Foto: NU Online)
Kalimat Istighfar: Astaghfirullahal'adiim. (Foto: NU Online)

Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam sangat familier dengan kalimat istighfar. Kalimat ini dibacakan usai sholat sebagai zikir atau wirid, serta kesempatan lainnya.

Bacaan istighfar pendek dari segi bahasa merupakan permohonan ampunan dan maaf kepada Allah SWT. Kalimat istigfar sangat dianjurkan diucapkan tiap waktu dan kesempatan, sebagai pengingat dan agar kita selalu terjaga dari dosa.

Dikutip dari buku Istighfar (2021) karya Hafidz Muftisany, menjelaskan bahwa arti istighfar ‘astagfirullah’ (beberapa lainnya ditambah 'adziim sehingga bunyinya menjadi Astaghfirullah hal'adzim-red) yakni ‘saya memohon ampun kepada Allah’. Istigfar kepada Allah berarti mengakui bahwa manusia adalah hamba Allah. Meminta ampun kepada Allah merupakan pengakuan atas keagungan.

Sementara kalimat kedua “al-adzim” memiliki arti na’at atau sifat dari Allah SWT yang Maha Agung. Maka dari itu arti astagfirullahaladzim adalah memohon ampun kepada Allah SWT yang Maha Agung. Arti astagfirullahal'adzim juga bisa disebut sebagai permintaan maaf dengan setulus hati kepada Allah SWT.

Keutamaan dan manfaat istighfar ternyata tidak hanya sekadar apa yang dimaknakan secara harfiah. Banyak keutamaan lain yang diriwayatkan dalam Al-Qur'an maupun hadis.

Berikut ini adalah 11 manfaat istighfar bagi seorang muslim, baik bersifat duniawai maupun ukhrowi, dikutip dari laman Kemenag Jawa Barat.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

11 Manfaat Istighfar

1. Istighfar Adalah Sebab Diampuninya Dosa

Allah Swt berfirman:

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ.

“Dan orang-orang yang, apabila berbuat keji atau menganiaya diri sendiri, mengingat Allah lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka. Siapa lagi yang dapat mengampuni dosa, kecuali Allah? Mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS.Ali ‘Imran: 135)

Allah Swt juga berfirman:

وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا.

“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, (tetapi) kemudian memohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS.An-Nisa`: 110)

2. Meluaskan Rezeki

Istighfar meluaskan Rezeki seorang hamba

Allah Swt berfirman menjelaskan seruan Nabi Nuh ‘alaihis salam kepada kaumnya,

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا. يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا. وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا.

“Maka saya berkata (kepada mereka), ‘Mohonlah ampunan kepada Rabb kalian (karena) sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit atas kalian. Dan Dia akan melipatkangandakan harta dan anak-anak kalian, mengadakan kebun-kebun atas kalian, serta mengadakan sungai-sungai untuk kalian.” (QS.Nuh: 10-12)

Ayat di atas menunujukkan bahwa istighfar adalah sebab turunnya rezeki dari langit, dilapangkannya harta dan keturunan, serta dibukakannya berbagai kebaikan untuk hamba sehingga masalah apapun yang dihadapi oleh seorang hamba, jalan keluar akan dihamparkan untuknya.

Al-Hafizh Ibnu Hajar menyebut sebuah atsar dari Al-Hasan Al-Bashry bahwa ada empat orang yang datang secara terpisah kepada beliau. Mereka mengeluh akan masa paceklik, kefakiran, kekeringan kebun, dan tidak mempunyai anak. Namun, terhadap semua keluhan tersebut, beliau hanya menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah,” lalu membacakan ayat di atas.[1]

3. Menghindarkan Hamba dari Siksa Allah dan Musibah

Istighfar menghindarkan hamba dari siksa Allah dan musibah

Allah Swt berfirman:

وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ.

“Dan Allah tidak akan menyiksa mereka sedang mereka dalam keadaan beristighfar.” (QS. Al-Anfal: 33)

Allah Swt berfirman pula menjelaskan sebab terselamatkannya Nabi Yunus ‘alaihis salam,

فَلَوْلَا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ. لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ.

“Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk sebagai orang-orang yang banyak bertasbih, niscaya ia akan tetap tinggal di dalam perut ikan itu sampai hari kebangkitan.” (QS.Ash-Shaffat: 143-144)

Pada ayat lain, Allah Jalla Jalaluhu menjelaskan bentuk tasbih Nabi Yunus ‘alaihis salam yang merupakan salah satu makna istighfar, yaitu dalam firman-Nya,

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ.

“Tiada sembahan (yang hak), kecuali Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya saya termasuk ke dalam golongan orang-orang zhalim.” (QS.Al-Anbiya`: 87)

4. Istighfar adalah sebab yang mendatangkan rahmat

Allah Swt berfirman:

لَوْلَا تَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ.

“Hendaklah kalian memohon ampunan kepada Allah agar kalian dirahmati.” (QS.An-Naml: 46)

Perhatikanlah jaminan Allah tersebut! Allah senantiasa merahmati seseorang yang senantiasa beristighfar.

5. Tambahan Kekuatan dan Kejayaan

Istighfar merupakan sumber tambahan kekuatan dan kejayaan

Allah Swt menjelaskan ucapan Nabi Hud ‘alaihis salam kepada kaumnya sebagaimana dalam firman-Nya:

وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ.

“Wahai kaumku, beristighfarlah kepada Rabb kalian lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atas kalian dan menambahkan kekuatan kepada kekuatan kalian, serta janganlah kalian berpaling dengan berbuat dosa.” (QS.Hud: 52)

 

 

6. Melapangkan Dada

Istighfar melapangkan dada seorang hamba

Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّهُ لَيُغَانُ عَلَى قَلْبِيْ وَإِنِّيْ لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ

“Sesungguhnya, kadang terdapat sesuatu yang melekat pada hatiku maka saya pun beristighfar kepada Allah sebanyak seratus kali dalam sehari.” [2]

7. Wajah Berseri di Hari Kiamat

Wajah orang yang beristighfar dijadikan berseri dan berbahagia oleh Allah pada hari pertemuan dengan-Nya

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ أَحَبَّ أَنْ تَسُرَّهُ صَحِيْفَتُهُ ، فَلْيُكْثِرْ فِيْهَا مِنَ الْاِسْتِغْفَارِ

“Barangsiapa yang ingin bahagia dengan catatan amalnya (pada hari kiamat), hendaklah ia beristighfar kepada Allah.” [3]

Rasulullah SAW bersabda:

طُوبَى لِمَنْ وَجَدَ فِي صَحِيفَتِهِ اسْتِغْفَارًا كَثِيرًا

“Sangat beruntunglah orang yang menemukan bahwa pada catatan amalnya terdapat banyak istighfar.” [4]

8. Membersihkan noda hitam dari hati seorang hamba

Jika seorang hamba melakukan kesalahan, suatu noda hitam akan tertitik pada hati seorang hamba. Jika hamba beristighfar, dihapuslah noda itu dan hatinya kembali bersih. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا أَذْنَبَ كَانَتْ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فِي قَلْبِهِ فَإِنْ تَابَ وَنَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ صُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ زَادَ زَادَتْ حَتَّى يَعْلُوَ قَلْبَهُ ذَاكَ الرَّيْنُ الَّذِي ذَكَرَ اللَّهُ عزَّ وَجَلَّ فِي الْقُرْآنِ كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ.

“Jika seseorang melakukan sebuah dosa, dititiklah satu titik hitam pada hatinya. Jika dia bertaubat, berhenti (melakukan dosa), lalu beristighfar, hatinya akan kembali bersih. Jika dia mengulangi dosanya, ditambahkanlah titik hitam sampai menutupi hatinya, dan jika hatinya sudah tertutup, itulah ar-rain ‘penutup hati’ yang Allah ‘Azza wa Jalla sebutkan dalam Al-Qur`an, ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya sesuatu yang selalu mereka usahakan itu menjadi ar-rain terhadap hati-hati mereka.’ (QS.Al-Muthaffifin: 14).” [5]

9. Bekal Dakwah di Jalan Allah

Istighfar adalah bekal bagi seseorang yang berdakwah di jalan Allah

Allah Swt berfirman kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

فَاصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ.

“Maka bersabarlah kamu karena sesungguhnya janji Allah itu benar, serta beristighfarlah terhadap dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Rabb-mu pada petang dan pagi.” (QS.Ghafir: 55)

 

10. Terkabulkannya Doa

Istighfar sebagai sebab terkabulkannya doa

Nabi Shalih ‘alaihis salam berkata kepada kaumnya sebagaimana yang Allah jelaskan dalam firman-Nya:

وَإِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ هُوَ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا فَاسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ إِنَّ رَبِّي قَرِيبٌ مُجِيبٌ.

“Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada sembahan (yang hak) bagi kalian, kecuali Dia. Dia telah menciptakan kalian dari bumi (tanah) dan menjadikan kalian sebagai pemakmur (bumi) itu maka beristighfarlah kepada-Nya, kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Rabb-ku amatlah dekat lagi mengabulkan (doa hamba-Nya).” (QS. Hud: 61)

11. Mengagungkan Allah SWT

Dengan Istighfar, seorang hamba akan semakin mengagungkan dan membesarkan Rabb-Nya

Telah berlalu penjelasan keagungan istighfar karena digandengkan dengan tauhid dalam sejumlah ayat, juga telah berlalu penyebutan nama-nama dan sifat pengampunan Allah. Tidak diragukan bahwa dua makna tersebut sangatlah menanamkan pengagungan dan pembesaran dalam hati seorang hamba kepada Rabb-nya. (sumber: jabar.kemenag.go.id)

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya