Tips Berpergian ke Luar Negeri Saat Ramadhan, Agar Anda Tak Salah Tingkah

Setiap umat Islam di seluruh dunia mungkin memiliki kebiasaan yang berbeda-beda. Simak beberapa tips berpergian saat bulan Ramadhan berikut ini:

oleh Chesa Andini Saputra diperbarui 12 Apr 2023, 07:10 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2023, 07:10 WIB
Diary Fimela: Baller Buktikan Koper Dalam Negeri Juga Punya Kualitas Bersaing untuk Travelling
Ilustrasi berpergian (Baller)

Liputan6.com, Jakarta - Ramadhan adalah bulan terpenting dalam kalender Islam. Ini adalah bulan di mana ayat-ayat pertama Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad.

Selama Ramadhan, umat Islam di seluruh dunia berpuasa dari matahari terbit hingga terbenam.

Karena umat Islam mengikuti kalender lunar, tanggal Ramadhan berubah setiap tahunnya.

Tahun ini, Ramadhan dimulai pada tanggal 22 Maret. Ini akan berlangsung selama 30 hari, sampai nanti pada tanggal 21 April dengan perayaan Idul Fitri.

Bulan ini adalah waktu pantang makan dan minum serta refleksi bagi semua umat Islam. Namun, terkadang cara beberapa orang melaksanakan Ramadan sedikit berbeda di setiap negara.

Jika Anda mengunjungi negara Muslim selama Ramadhan, disarankan untuk menelusuri terlebih dahulu tujuan Anda sebelum tiba di sana.

Hal ini agar Anda tidak salah bertingkah dan bisa mengetahui apa yang biasanya diharapkan di setiap negara.

Berikut adalah beberapa tips berpergian yang bisa Anda terapkan selama bulan Ramadhan, dilansir dari Smartraveller, Rabu (12/4/2023).

Hormati Aturan Lokal Setempat

Ini merupakan hal dasar, namun sangat penting untuk menghormati budaya dan adat setempat saat Anda bepergian.

Saat Anda tiba di tempat tujuan, mintalah nasihat kepada orang setempat tentang kebiasaan masyarakat di sana.

Ikuti jejak penduduk setempat yang tidak berpuasa. 

Makanan dan Minuman

Bacaan Niat Puasa Rajab Beserta Hukum dan Keutamaannya
Ilustrasi Berpuasa Credit: pexels.com/Hint

Non-Muslim tidak diharapkan untuk ikut berpuasa selama Ramadhan, tetapi Anda tetap harus peka akan aturan dan kebiasaan setempat seputar makanan dan minuman.

Di beberapa negara, makan atau minum di tempat umum selama bulan Ramadhan itu ilegal, bahkan jika Anda tidak berpuasa.

Pada waktu itu, beberapa turis telah dideportasi karena makan di depan umum selama jam puasa.

Sedangkan, di tempat-tempat yang legal, itu masih bisa dianggap kurang sensitif terhadap yang berpuasa. Bahkan di beberapa tempat, mengunyah permen karet dan merokok di depan umum dianggap tabu saat jam puasa.

Itu adalah alasan mengapa terkadang Anda bisa melihat banyak restoran tutup di siang hari bila berkunjung ke negara Muslim. Jika restorannya buka, biasanya Anda akan diminta untuk makan di balik tirai atau dalam ruangan.

Selain itu, kalau pemberian tip adalah standar etika di tempat tujuan Anda, pertimbangkan untuk memberi tip dengan lebih murah hati. Karena staf menyiapkan makanan Anda saat berpuasa.

Dan bila Anda berpergian ke negara yang makanan sulit ditemukan pada siang hari, disarankan untuk bicara dengan tempat penginapan Anda jika mereka menyediakan makan siang kemasan atau tidak. Jika tidak, Anda bisa pergi mempersiapkan makanan untuk kenyamanan diri sendiri.

Alkohol bisa sulit ditemukan. Di banyak negara, bisnis yang menjual alkohol akan ditutup selama Ramadhan.

Sikap dan Cara Berpakaian

Melihat Para Turis Berlibur di Pantai Kuta Bali
Ilustrasi seorang turis wanita di Indonesia. (AFP Photo/Sony Tunbelaka)

Lebih baik untuk berpakaian lebih konservatif selama Ramadhan, walaupun Anda hanya turis.

Kenakan pakaian yang menutupi bagian tubuh lengan, kaki, dan bahu. Jika Anda seorang wanita, pertimbangkan untuk menutupi rambut Anda.

Hindari melakukan aksi kasih sayang yang berlebihan di tempat umum, seperti mencium, memeluk, dan sebagainya.

Hal ini biasanya memang tidak dianjurkan di negara-negara Muslim, tetapi saat bulan Ramadhan, hal ini menjadi sangat tabu.

Hindari juga memutar musik yang terlalu keras di depan umum selama jam puasa, bahkan ketika berada di dalam mobil.

Bagaimana Ramadhan dapat Memengaruhi Perjalanan Anda

Ilustrasi keluarga
Liburan Akhir Tahun Waktunya Mencoba Tempat-Tempat Wisata Baru

Bepergian di negara Muslim selama bulan Ramadhan bisa menjadi pengalaman budaya yang bermanfaat. Tetapi bersiaplah untuk menghadapi perubahan dalam kebiasaan sehari-hari Anda.

Jangan menganggap semua yang Anda inginkan akan tersedia, karena penduduk setempat berpuasa di siang hari.

Ramadhan juga dapat memengaruhi cara layanan dan jam operasi sebuah bisnis. Ini termasuk bisnis tujuan wisata, serta layanan penting seperti transportasi.

Ada kemungkinan bisnis akan:

  • Buka di kemudian hari selama lebih sedikit
  • jambuka sangat awal kemudian tutup pada siang hari, buka kembali setelah puasa berbuka dan tetap buka hingga larut malam
  • beroperasi dengan staf yang lebih sedikit.

Konfirmasikan terlebih dahulu jam buka tempat tujuan Anda ketika merencanakan perjalanan. Cobalah sebisa mungkin untuk reservasi di jauh-jauh hari.

Infografis . Setahun Pandemi Covid-19, Pariwisata Dunia dan Indonesia Terpuruk
Infografis . Setahun Pandemi Covid-19, Pariwisata Dunia dan Indonesia Terpuruk
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya