10 Bacaan Surat Pendek yang Mudah Dihafal, Mulai dari Al-Fatihah hingga Al-Quraisy

Bacaan surat pendek merupakan kumpulan surat-surat dalam Alquran yang terdiri atas sedikit ayat.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 24 Apr 2023, 17:00 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2023, 17:00 WIB
[Bintang] Mahasiswa Termuda Asal Surabaya Ini Juga Penghafal Alquran Lho
Mahasiswa Termuda Asal Surabaya Ini Juga Penghafal Alquran Lho. (Ilustrasi: static.independent.co.uk)

Liputan6.com, Jakarta Bacaan surat pendek merupakan kumpulan surat-surat dalam Alquran yang terdiri atas sedikit ayat. Bacaan surat pendek biasanya terkumpul dalam Alquran Juz 30 atau Juz Amma.

Meski demikian, Surat Al-Fatihah yang berasal dari juz 1 Alquran juga sering dimasukkan ke dalam kategori bacaan surat pendek. Ini karena surat Al-Fatihah hanya terdiri dari 7 ayat saja.

Adapun surat-surat lain yang termasuk dalam kategori bacaan surat pendek antara lain adalah An-Nas, Al-Falaq, Al-Ikhlas, Al-Lahab, An-Nasr, dan surat-surat lain yang terdiri atas sedikit ayat.

Bacaan surat pendek biasanya sudah mulai diajarkan kepada anak-anak ketika masih kecil, karena bacaan surat pendek relatrif lebih mudah untuk dihafalkan. Berikut adalah kumpulan bacaan surat pendek, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (17/4/2023) lengkap dengan tulisan Arab, latin, dan terjemahannya.

Al-Fatihah

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bismillahirrahmaanirrahiim.

1. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

 

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ

Alhamdu lillahi rabbil 'alamin.

2. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam,

 

الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ

Ar Rahmaanirrahiim.

3. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,

 

مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ

Maaliki yaumiddiin.

4. Pemilik hari pembalasan.

 

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ

Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta'iin.

5. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.

 

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ۙ

Ihdinash-shirraatal mustaqiim.

6. Tunjukilah kami jalan yang lurus,

 

صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ

Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladh-dhaalliin.

7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

 

An-Nas

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ

Qul a'uudzu birabbin-naas.

1. Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,

 

مَلِكِ النَّاسِۙ

Malikinnaaas.

2. Raja manusia,

 

اِلٰهِ النَّاسِۙ

Ilaahin-naas.

3. sembahan manusia,

 

مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ

Min syarril waswaasil khannaas.

4. dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,

 

الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ

Al Ladzii yuwaswisu fii shuduurin-naas.

5. yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,

 

مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ

Minal jinnati wannaas.

6. dari (golongan) jin dan manusia.”

Al-Falaq

Ilustrasi Seseorang Sedang Meraih Pahala Ramadan dengan Berdoa dan Membaca Alquran
Ilustrasi Seseorang Sedang Meraih Pahala Ramadan dengan Berdoa dan Membaca Alquran (freepik)

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ

Qul A’uudzu birabbil falaq.

1. Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),

 

مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ

Min syarri maa khalaq.

2. dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,

 

وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ

Wa min syarri ghaasiqin idzaa waqab.

3. dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,

 

وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ

Wa min syarrin naffaatsaati fiil ‘uqad.

4. dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),

 

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ

Wa min syarri haasidin idzaa hasad.

5. dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”

 

Al-Ikhlas

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ

Qul Huwallahu Ahad.

1. Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.

 

اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ

Allahu sh-shamad.

2. Allah tempat meminta segala sesuatu.

 

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ

Lam yalid walam yuulad.

3. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.

 

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ

Wa lam Yakun Lahu kufuwan ahad.

4. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”

 

Al-Lahab

Melihat Lebih Dekat Para Santri Menghafal Alquran
Seorang santri mengaji menggunakan Alquran di pondok pesantren kawasan Tangerang, Senin, (26/4/2021). Bulan Ramdhan banyak dimanfaatkan para santri tersebut untuk mematangkan hafalan Alquran hingga khatam. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ

Tabbat yadaa abii lahabiw watabb.

1. Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia!

 

مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ

Maa aghnaa ‘anhumaa luhu wa maa kasab.

2. Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan.

 

سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ

Sayashlaa naaran dzaata lahab.

3. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka).

 

وَّامْرَاَتُهٗ ۗحَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ

waamra-atuhu hammaalatal hathab.

4. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah).

 

فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ ࣖ

Fii jiidihaa hablum mim masad.

5. Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.

 

An-Nasr

اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُۙ

dzaa jaa-a nashrullahi wal fath.

1. Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,

 

وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙ

Wa ra-aitan naasa yadkhuluuna fii diinillahi afwaajaa.

2. dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah,

 

فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُۗ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا ࣖ

Fasabbih bihamdi rabbika waastaghfir-hu, innahuu kaana tawwaabaa.

3. maka bertasbihlah dalam dengan Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat.

Al-Kafirun

Ilustrasi mengaji
Ilustrasi: membaca Alquran setelah shalat (Foto: Aplikasi Kesan).

قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ

Qul yaa ayyuhaal kaafiruun.

1. Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir!

 

لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ

Laa a’budu maa ta’buduun.

2. aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,

 

وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ

Wa laa antum ‘aabiduuna maa a’bud.

3. dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah,

 

وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ

Walaa anaa ‘aabidum maa ‘abattum.

4. dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,

 

وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ

Walaa antum ‘aabiduuna maa a’bud.

5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.

لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ ࣖ

Lakum diinukum waliya diin.

6. Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”

 

Al-Kautsar

اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ

Innaa a’thainaakal kautsar.

1. Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.

 

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ

Fashalli lirabbika wanhar.

2. Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).

 

اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ ࣖ

Innsyaani-aka huwal abtar.

3. Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).

Al-Maun

Ayat Tentang Puasa
Membaca Alquran / Sumber: iStockphoto

اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ

Ara-aital-ladzii yukadz-dzibu biddiin.

1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?

 

فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ

Fadzaalikal-ladzii yadu’-‘ul yatiim.

2. Maka itulah orang yang menghardik anak yatim,

 

وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ

Walaa yahudh-dhu ‘alaa tha’aamil miskiin.

3. dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.

 

فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ

Fawailul(n)-lilmushalliin.

4. Maka celakalah orang yang salat,

 

الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ

Al ladziina hum ‘an shalaatihim saahuun.

5. (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya,

 

الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ

Al ladziina hum yuraa-uun.

6. yang berbuat ria,

 

وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ ࣖ

Wayamna’uunal maa’uun.

7. dan enggan (memberikan) bantuan.

 

Al-Quraisy

لِاِيْلٰفِ قُرَيْشٍۙ

Li-iilaafi quraisyin.

1. Karena kebiasaan orang-orang Quraisy,

 

اٖلٰفِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاۤءِ وَالصَّيْفِۚ

Ilaafihim rihlatasy-syitaa-i wash-shaif.

2. (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.

 

فَلْيَعْبُدُوْا رَبَّ هٰذَا الْبَيْتِۙ

Falya’buduu rabba haadzal bait.

3. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka‘bah),

 

الَّذِيْٓ اَطْعَمَهُمْ مِّنْ جُوْعٍ ەۙ وَّاٰمَنَهُمْ مِّنْ خَوْفٍ ࣖ

Al ladzii ath’amahum minjuu’in wa aamanahum min khauf.

4. yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya