Kisah Mbah Harun Jemaah Haji Tertua, Daftar Tunggu 2046 tapi Berangkat Tahun Ini

Mbah Harun, yang kini berusia 119 tahun bisa berangkat musim haji 2023 ini. Jemaah haji tertua Indonesia ini sebenarnya masuk daftar tunggu pemberangkatan tahun 2046

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Mei 2023, 08:30 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2023, 08:30 WIB
Cerita Mbah Harun, Jemaah Haji Tertua Indonesia yang masuk daftar tunggu pemberangkatan haji 2023 tapi bisa berangkat tahun ini. (Foto: Liputan6.com/Kemenag)
Cerita Mbah Harun, Jemaah Haji Tertua Indonesia yang masuk daftar tunggu pemberangkatan haji 2023 tapi bisa berangkat tahun ini. (Foto: Liputan6.com/Kemenag)

Liputan6.com, Jakarta - Bak ketiban pulung, Mbah Harun, yang kini berusia 119 tahun bisa berangkat musim haji 2023 ini. Jemaah haji tertua Indonesia ini sebenarnya masuk daftar tunggu pemberangkatan tahun 2046.

Tentu saja, keberangkatan kakek bernama lengkap Harun bin Senar ini adalah karunian Allah SWT.

Segera saja, nama Mbah Harun cepat populer, di tengah jemaah haji maupun para petugas. Mbah Harun, sebagaimana jemaah haji lansia lainnya, begitu diperhatikan oleh petugas haji.

Syahdan, Mbah Harun tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, Jumat (26/5/2023) dini hari. Kondisinya sehat.

Pria asal Pamekasan, Madura, Jawa Timur ini bersama 449 jemaah lainnya tergabung dalam kelompok terbang (kloter) SUB-6.

Di usianya yang sudah sepuh, Mbah Harun terlihat sehat. Tak ada raut kelelahan di wajah jemaah haji tertua Indonesia ini.

Dia juga menjawab pertanyaan petugas dengan baik. Bahkan, ketika ditanya petugas atas kondisi kesehatannya, dia langsung berdiri untuk menunjukkan kalau dirinya masih kuat dan bisa berjalan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Daftar Tunggu 2046 tapi Berangkat Musim Haji 2023

Khofifah saat bertemu dengan Mbah Harun, calon haji tertua asal Pamekasan. (Istimewa)
Khofifah saat bertemu dengan Mbah Harun, calon haji tertua asal Pamekasan. (Istimewa)

Dalam daftar tunggu, Mbah Harun yang mendaftar haji tahun 2017, baru akan berangkat tahun 2046. Namun karena tahun ini terdapat kuota prioritas lansia, ia pun berkesempatan ke Tanah Suci setelah melunasi Bipih dengan menjual tanah miliknya.

Meskipun Mbah Harun dalam kondisi kesehatan yang baik, setibanya di Bandara AMAA Madinah, petugas tetap memberikan kursi roda. Selain ini menjadi bagian layanan Haji Ramah Lansia, fasilitas ini bertujuan untuk mengantisipasi bila Mbah Harun lelah setelah perjalanan panjang.

Tiba di bandara, setelah pemeriksaan di imigrasi, Mbah Harun di cek kesehatannya oleh petugas Kesehatan Indonesia. Kemudian Petugas membantunya menuju Bus. Petugas ingin memastikan kondisi Mbah Harun sebelum naik bus.

“Panjenengan norok kauleh, Pak. Bisa? (Bapak ikut saya, bisa?)” tanya petugas haji dalam bahasa Madura.

“Enggi, enggi, ngireng, ngireng. (Iya.. iya.. ayo..ayo..),” sahut Mbah Harun berbisik sambil mengikuti petugas.

Petugas mengarahkannya untuk turun dari kursi roda dan berdiri mengikutinya saat naik bus. Ia pun bersedia mengikuti petugas dengan dipapah hingga dapat duduk di kursi bus.

Bus tersebut akan mengantarkan rombongan 450 jemaah haji SUB 6 ke Hotel Jawar Taiba Hotel di Abraj Taba. Rombongan pun meninggalkan bandara pukul 04.00 WAS.

Hingga berita ini ditulis, 13.159 jemaah haji asal Indonesia tiba di Madinah dan akan terus berdatangan hingga tanggal 7 Juni 2023. Terjadwal 14 kloter yang tiba di Madinah pada hari ini dengan total jumlah 5.490 Jemaah.

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya