Liputan6.com, Jakarta - Sholat Idul Adha sunnah dikerjakan saat hari raya Idul Adha 10 Dzulhijah. Pelaksanaan sholat Idul Adha dianjurkan lebih pagi dari sholat Idul Fitri.
Syarat, rukun, dan hal-hal yang membatalkan sholat Idul Adha mirip dengan sholat yang lain. Meski demikian, ada beberapa perbedaan teknis dalam sholat Idul Adha.
Sholat Idul Adha tidak didahului dengan adzan dan iqamah. Kemudian takbir pada rakaat pertama dilakukan sebanyak tujuh kali dan rakaat kedua sebanyak lima kali.
Advertisement
Baca Juga
Sholat Idul Adha dilaksanakan dua rakaat secara berjemaah. Apabila datang terlambat atau ada halangan lain dapat dilakukan secara munfarid (sendiri). Setelah sholat, dilanjutkan dengan menyimak khutbah.
Sebagai panduan, berikut ini Liputan6.com bagikan niat dan tata cara sholat Idul Adha dari awal hingga akhir. Panduan ini dikutip dari situs Nahdlatul Ulama (NU)
Saksikan Video Pilihan Ini:
Tata Cara Sholat Idul Adha (Rakaat Pertama)
1. Niat
Sholat Idul Adha diawali dengan niat. Berikut adalah lafal niat sholat Idul Adha.
أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (مَأْمُوْمًاإِمَامًا) للهِ تَعَالَى
Ushallî sunnata-li ‘îdil adl-hâ rak‘ataini mustaqbilal qiblati (ma’mûman/imâman) lillâhi ta‘âlâ
Artinya: “Aku niat melaksanakan shalat sunnah Idul Adha dua rakaat, menghadap kiblat (sebagai makmum/imam) karena Allah Ta‘ala.”
2. Takbiratul Ihram
Takbiratul Ihram seperti melaksanakan sholat biasa. Setelah membaca doa iftitah, disunnahkan takbir lagi hingga tujuh kali untuk rakaat pertama. Di sela-sela tiap takbir itu dianjurkan membaca:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Artinya: “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.”
Boleh juga membaca lafal berikut.
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.”
3. Membaca Surat al-Fatihah
Membaca surat al-Fatihah termasuk rukun sholat. Setelah melaksanakan rukun ini, dianjurkan membaca surat al-A'lâ. Berlanjut ke ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.
Advertisement
Tata Cara Sholat Idul Adha (Rakaat Kedua)
4. Takbir 5 Kali di Rakaat Kedua
Dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, takbir lagi sebanyak lima kali seraya mengangkat tangan dan melafalkan “allâhu akbar” seperti sebelumnya. Di antara takbir-takbir itu, lafalkan kembali bacaan sebagaimana dijelaskan pada poin kedua.
Kemudian membaca surat al-Fatihah, lalu surat al-Ghâsyiyah. Berlanjut ke ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.
Sekali lagi, hukum takbir tambahan (lima kali pada pada rakaat kedua atau tujuh kali pada rakaat pertama) ini sunnah sehingga apabila terjadi kelupaan mengerjakannya, tidak sampai menggugurkan keabsahan shalat id.
5. Mendengarkan Khutbah
Setelah salam, jemaah tak disarankan buru-buru pulang, melainkan mendengarkan khutbah Idul Adha terlebih dahulu hingga rampung. Kecuali bila shalat id ditunaikan tidak secara berjemaah.