Teks Khutbah Idul Adha 1444 H: Mengurai 3 Keteladanan dari Nabi Ibrahim

Teks khutbah Idul Adha 1444 H kali ini redaksi mengambil tema tentang keteladanan dari Nabi Ibrahim. Materi khutbah ini dapat disampaikan khatib setelah sholat Idul Adha pada 10 Dzulhijah.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 28 Jun 2023, 16:30 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2023, 16:30 WIB
Sejarah Puasa Idul Adha
Ilustrasi Masjid Credit: pexels.com/Oziel

Liputan6.com, Jakarta - Teks khutbah Idul Adha 1444 H kali ini redaksi mengambil tema tentang keteladanan dari Nabi Ibrahim. Materi khutbah ini dapat disampaikan khatib setelah sholat Idul Adha pada 10 Dzulhijah.

Dalam teks khutbah ini khatib akan menyampaikan tiga keteladanan dari Nabi Ibrahim yang dapat diambil pelajarannya oleh umat Islam masa kini.

Keteladanan pertama dari Nabi Ibrahim adalah meneguhkan tauhid. Nabi Ibrahim dalam dakwahnya merubah keyakinan masyarakat dan penguasanya dari menyembah berhala kepada Allah SWT.

Keteladanan kedua sebagai muttaqien sejati. Nabi Ibrahim rela menyembelih putranya, Nabi Ismail atas perintah Allah Allah SWT.

Ketiga adalah merawat Ka’bah. Nabi Ibrahim merawat Ka`bah Baitullah di Makkah Al Mukarramah yang pertama dibangun di muka bumi dan membangun kembali Ka`bah sesuai dengan petunjuk Allah. Setelah selesai membangun, Allah perintahkan Nabi Ibrahim agar memanggil umat manusia untuk berhaji.

Untuk mengambil pelajaran dari keteladanan Nabi Ibrahim, berikut redaksi bagikan teks khutbah Idul Adha yang berjudul “Mengurai 3 Keteladanan dari Nabi Ibrahim”. Teks khutbah ini dikutip dari pcnucilacap.com.

 

Khutbah I

اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكبَرْ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكبَرْ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكبَرْ الحمد لله على نعمه فى هذا الشهر العظيم, شهر ذى الحجة لتقرب الى الله الكريم أحمده حمدا يفوق حمد الحامدين واستعينه انه خير المعين واتوكل عليه برزقه انه ثقة المتوكلين. أشهد أن لااله الا الله وحده لاشريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله المجتبى وسيد الورى رحمة للعالمين. اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين وسلم تسليما كثيرا…اما بعد.فياعباد الله أوصيكم ونفسى بتقوى الله, فقد فاز المتقون قال الله تعالى فى كتابه الكريم ومن يعظم شعائرالله فانها من تقوى القلوب

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Terlebih dahulu mari kita bersyukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala. atas taufiq, hidayah inayah dan ri’ayah-Nya. Alhamdulillah hingga kini kita masih bisa menyongsong hadirnya idul adha. Sedang di jauh sana saudara-saudara kita yang datang dari berbagai belahan bumi tengah melaksanakan rangkaian amaliyah ibadah haji, baik rukun-rukun haji maupun amaliyah haji yang diwajibkan dan yang disunahkan.

Selanjutnya mari berupaya meningkatkan taqwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam arti mentaati perintah-perintah Allah dan menjauhi larangannya. Sesungguhnya taqwa itu pesan Allah kepada seluruh umat manusia sepanjang zaman, dari waktu ke waktu, umat berganti umat, kurun berganti kurun  sejak manusia  diciptakan.

Karenanya, Allah mengutus para rasul sebagai contoh dan tauladan ketaqwaan dan kesalehan. Allah juga memberi mereka ke-ma`ashum-an, dan sifat shiddiq, amanah, tabligh, dan fathonah. Dan Allah turunkan kitab-kitab kepada mereka sebagai panduan hidup dan kehidupan umatnya yang bertaqwa.

Jama’ah idul Adha Rahimakumullah

Dalam tafsirnya, Ibnu Katsir menerangkan bahwa Allah menurunkan 313 rasul dan 124 ribu nabi. Dari Nabi Adam Alaihissalam dan keturunannya hingga nabi Muhammad SAW. Diantara para rasul yang dijadikan teladan adalah Nabi Ibrahim Alaihissalam Dalam menyongsong Idul Adlha ini sangat penting kita ingat kita sebut dan kita renungkan kembali kemudian kita teladani.

Nabi Ibrahim Alaihissalam selain beliau nabi pilihan yang mendapat gelar kholilullah (kekasih Allah) juga disebut Abul anbiya (bapak dari para Nabi) karena Nabi-nabi sesudah beliau adalah dari dzuriyahnya (keturunannya) nabi-nabi bani Israil Nabi Ishaq, Ya`qub, Yusuf, Syuaib Harun, Musa sampai nabi Isa Alaihissalam Dan demikian juga junjungan Nabi kita Muhammad Sollallohu ‘Alaihi Wasallam bin Abdullah, bin Abdil Mutholib, bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushoy bin Kilab, bin Murroh bin Ka`ab, bin Luay, bin Gholib, bin Fihir, (Fihri dilaqobi Quroisy) bin Malik bin Nadlor, bin Kinanah bin Khuzaimah, bin Mudrikah bin Ilyas, bin Mudlor bin Nizar bin Ma`ad bin `Adnan bin Nabi Isma`il bin Ibrahim 'Alahaissalam.

Nabi Ibrahim oleh Yahudi diklaim sebagai Yahudi, oleh kaum Nasrani diklaim sebagai pengikut Nasrani, dan kaum musyrikin mengklaim bahwa mereka mengikuti millah Ibrahim. Untuk menolak anggapan mereka Allah turunkan ayat kepada Nabi Muhammad saw yang bunyinya

 مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيًّا وَلَا نَصْرَانِيًّا وَلَٰكِنْ كَانَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ

“Ibrahim bukanlah Yahudi dan bukanlah Nasrani akan tetapi dia adalah yang bersih dan muslim dan dia bukan orang yang menyekutukan Allah.” (QS. Ali Imran: 67)

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar,

Bahkan Allah sendiri memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw, agar beliau senantiasa mengenang jasa-jasa Nabi Ibrahim Alaihissalam Agar kita semua sebagai umat Muhammad tidak pernah melupakan keteladanan  Nabi Ibrahim Alaihissalam dalam berbagai hal diantaranya:

Pertama Keteladanan dan keberaniannya ketika ingin mereformasi merubah masyarakatnya dan penguasanya dari penyembahan kepada materi, benda dan berhala-berhala kepada mengesakan Allah. Kalimat tauhid/kalimatul ikhlas Laa Ilaaha illallah bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Terlebih dahulu Ibrahim Alaihissalam Menyampaikannya kepada ayahnya, dengan bahasa yang santun beliau sampaikan pemahaman.

Sebagaimana telah dikisahkan dalam Al-Quran :

وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَّبِيًّا إِذْ قَالَ لِأَبِيهِ يَا أَبَتِ لِمَ تَعْبُدُ مَا لا يَسْمَعُ وَلا يُبْصِرُ وَلا يُغْنِي عَنكَ شَيْئًا يَا أَبَتِ إِنِّي قَدْ جَاءَنِي مِنَ الْعِلْمِ مَا لَمْ يَأْتِكَ فَاتَّبِعْنِي أَهْدِكَ صِرَاطًا سَوِيًّا  يَا أَبَتِ لا تَعْبُدِ الشَّيْطَانَ إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلرَّحْمَنِ عَصِيًّا يَا أَبَتِ إِنِّي أَخَافُ أَن يَمَسَّكَ عَذَابٌ مِّنَ الرَّحْمَن فَتَكُونَ لِلشَّيْطَانِ وَلِيًّا قَالَ أَرَاغِبٌ أَنتَ عَنْ آلِهَتِي يَا إِبْرَاهِيمُ لَئِن لَّمْ تَنتَهِ لَأَرْجُمَنَّكَ وَاهْجُرْنِي مَلِيًّا   قَالَ سَلامٌ عَلَيْكَ سَأَسْتَغْفِرُ لَكَ رَبِّي إِنَّهُ كَانَ بِي حَفِيًّا

Dan ingatlah dalam kitab Ibrahim sesungguhnya dia adalah orang yang benar lg seorang nabi, ingatlah ketika ia berkata kepada ayahnya wahai ayahku kenapa engkau menyembah apa-apa yang tidak bisa mendengar dan tidak bisa melihat? wahai ayahku sesungguhnya telah sampai kepadaku wahyu, apa-apa yang tidak diberikan kepadamu, maka ikutilah aku aku tunjukkan jalan yang lurus, wahai ayahku janganlah engkau menyembah setan sesungguhnya setan itu bermaksiat kepada Allah.

Wahai ayahku sesungguhnya aku takut azab Allah akan menimpamu sehingga setan menjadi temanmu. Lalu ayah Ibrahim berkata kepada Ibrahim, Hai Ibrahim apakah engkau membenci tuhan- tuhanku? Sungguh jika  engkau tidak berhenti membenci tuhan-tuhanku sungguh aku akan merajammu dan pergilah segera dariku. Ibrahim berkata semoga engkau selamat dan aku akan mendoakan untukmu agar Allah Tuhanku mengampunimu sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku.” (QS Maryam 41-47).

Lanjutan Khutbah I

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Jama’ah yang Berbahagia

Kedua Ketaatanya menjalankan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Untuk menyembelih Ismail Alaihissalam Putra tercinta yang didamba-dambakan dalam doanya: Robbi hablii minassholihin. Ketaatan Ibrahim itu diabadikan oleh Allah dalam al-Qur’an;

فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ *وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ *قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ *إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلاء الْمُبِينُ *وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الآخرين سَلاَمٌ على إِبْرَاهِيمَ كَذَلِكَ نَجْزِي المحسنين

 “Wahai Ibrahim engkau telah membenarkan perintahKu melalui mimpimu Sesungguhnya dengan demikian akan membalas orang-orang yang berbuat baik, sesungguhnya ini adalah ujian yang nyata dan kami tebus ismail dengan sembelihan hewan qurban yang besar. Dan kami jadikan teladan untuk orang-orang yang sesudahnya, keselamatan untuk Nabi Ibrahim, demikianlah kami membalas orang-orang yang berbuat baik.” (QS As-shafat 103-110)

Ketiga, Keteladanan Ibrahim Alaihissalam ketika diperintah Allah Subhanahu wa Ta’ala agar merekonstruksi kembali Ka`bah Baitullah yang pertama dibangun di muka bumi. Nabi Ibrahim bersama Ismail membangun kembali Ka`bah sesuai dengan petunjuk Allah, dan sesudah selesai membangun Allah perintahkan Ibrahim agar memanggil umat manusia untuk berhaji.

Hingga kini ibadah Haji merupakan sebuah mu’tamar internasional yang mempertemukan umat muslim sejagad raya dari berbagai ras, suku dan bangsa dengan beragam macam bahasa.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar,

Ibrahim tidak hanya membangun ka’bah tetapi juga memperkokoh konsep tata kota dan tata niaga di Mekkah dengan disertai do’a. sehingga negeri yang yang tandus, kering dan tidak ada tanaman menjadi negeri yang aman, penduduknya terdiri dari orang-orang yang beriman bertaqwa mendirikan sholat dan dijauhkan dari penghambaan terhadap berhala-berhala.

Selain itu Makkah menjadi negeri yang yang menarik mempesona banyak dikunjungi manusia. Bahkan Makkah menjadi negeri yang penduduknya diberi kecukupan rizki.dari buah-buahan walaupun bumi Makkah sangatlah tandus dan kering.

رَبِّ اجْعَلْ هذا بَلَداً ءامِناً وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَراتِ مَنْ ءامَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ

Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian.”

Demikianlah kita sebagai muslim harus meneladani kemuliaan Nabi Ibrahim as yang selalu ta’at kepada-Nya dan sabar atas berbagai cobaan-Nya.

اللهم ربنا اصرف عنا عذاب جهنم إن عذابها كان غراما, إنها سائت مستقرومقاما, ربنا هب لنا من أزواجنا وذرياتنا قرة أعين واجعلنا للمتقين إماما, بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ بمَا فيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْرِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ

Khutbah II

اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ (4×) اللهُ اَكْبَرْ كبيرا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَ أَصْيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ اْلحَمْدُ

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ

Saksikan Video Pilihan Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya