Pendapat Ulama Mengenai Tanggal Kelahiran Rasulullah SAW dalam Berbagai Riwayat

Terlepas dari berbagai pendapat mengenai tanggal maupun tahun kelahiran nabi, yang terpenting dari semua itu adalah bagaimana kita meneladani akhlak dan perilaku beliau, Nabi Muhammad SAW.

oleh Putry Damayanty diperbarui 19 Sep 2023, 20:30 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2023, 20:30 WIB
Ilustrasi ucapan maulid nabi
Ilustrasi ucapan maulid nabi. (Photo by starline on Freepik)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Rabiul Awal merupakan salah satu bulan yang membawa kebahagian. Sebab pada bulan ini Rasulullah SAW dilahirkan ke dunia membawa rahmat bagi seluruh alam. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. al-Anbiya' ayat 107,

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ 

Artinya: "Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam." 

Secara umum mungkin kita sudah banyak  mengetahui bahwasanya Nabi Muhammad SAW lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal. Namun demikian, ternyata terdapat beragam perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai tanggal kelahiran Nabi.

Mengutip dari berbagai sumber, berikut beberapa riwayat yang menjelaskan tentang waktu dan peristiwa kelahiran Nabi Muhammad SAW.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

Kelahiran Nabi pada Tahun Gajah

Riwayat yang paling populer di kalangan umat Islam yaitu menyebutkan bahwa Nabi Muhammad lahir pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal atau bertepatan dengan tanggal 20 April 571 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada sebuah riwayat dari Imam Ibnu Ishaq dari Sayyidina Ibnu Abbas,

“Rasulullah SAW dilahirkan di hari Senin tanggal 12 di malam yang tenang pada bulan Rabiul Awwal Tahun Gajah”.

Di dalam kitab Al Mukhtashar sirah ar-Rasul Imam Izzudin bin Badrudin al-Kinani mengatakan bahwa pendapat ini adalah Shahih dan juga dikuatkan dengan riwayat Qoys bin Makhramah meski tidak disebutkan secara detail berapa tanggalnya.

Dalam sebuah hadis riwayat Imam Tirmidzi, Qais Bin Makhramah mengatakan jika dirinya dan Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada tahun yang sama yaitu Tahun Gajah.

Sementara itu dari pakar sejarawan Al-Mas’udi seperti yang dikutip dari buku Membaca Sirah Nabi Muhammad dalam Sorotan Al-Quran dan hadis-hadis Shahih karya Profesor Quraish Shihab tahun 2018, Ia berpendapat jika Nabi Muhammad SAW lahir pada tanggal 8 Rabiul Awal atau 4 hari lebih awal daripada pendapat yang populer selama ini. Al-Ma’udi mencocokkan tanggal itu dengan kehadiran pasukan bergajah Raja Abrahah.

Menurutnya Nabi Muhammad SAW lahir 50 hari setelah pasukan Gajah Raja Abrahah datang. Kehadiran pasukan gajah tersebut terjadi pada hari Senin tanggal 13 Muharram dan mendekati tanggal 17 Muharram.

Dari situ ia menyimpulkan bahwa tanggal lahir Nabi Muhammad SAW adalah 8 Rabiul Awal bukan tanggal 12.

Riwayat Lainnya

Berbeda lagi menurut pakar ilmu Falak asal Mesir Mahmud Al Falaki Al Masri beliau menyebut jika tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah tanggal 9 Rabiul Awal tahun 571 Masehi atau hari ke 55 setelah tentara gajah Raja Abrahah dikalahkan oleh pasukan Burung Ababil.

Disamping ketiga pendapat di atas masih ada beberapa pendapat yang menyebutkan jika Nabi Muhammad SAW lahir pada bulan Rajab, Ramadan atau Muharram.

Dalam sebuah riwayat Uqbah bin Mukarram memberikan pendapat bahwa hari lahir Nabi Muhammad SAW adalah hari Senin tanggal 12 Ramadan akan tetapi riwayat ini dinilai hadis yang gugur sehingga tidak bisa dijadikan pedoman.

Begitupun pendapat yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW lahir jauh sebelum Raja Abrahah menyerang Baitullah Ka’bah atau sekitar 15 tahun sebelum Tahun Gajah. Pendapat ini juga lemah, bahkan Imam Adz Dzahabi menyatakan dengan keras bahwa riwayat tersebut merupakan kebohongan.

Demikianlah beberapa pendapat mengenai tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW. Namun ternyata, perbedaan pendapat ini tidak hanya terjadi pada permasalahan tanggalnya saja namun juga tahun kelahiran Nabi. Bahkan antara satu pendapat dengan pendapat lainnya bisa berbeda hingga 10 tahun lebih.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya