Liputan6.com, Jakarta - Pada umumnya, seseorang yang meluangkan waktu untuk berwisata. Yang dicari adalah refreshing, kesenangan, bisa juga kuliner, atau kenyamanannya.
Tapi bagaimana jika dai muda Gus Iqdam yang berwisata? Apakah Gus Iqdam bisa menikmati waktu wisata bersama istri dan anak semata wayangnya?
Di sela waktu pengajian yang seabrek itu, salah satu keinginan Gus Iqdam adalah berwisata dan berkumpul bersama keluarga.
Advertisement
Sebab, jadwal pengajian sudah padat. Bahkan dalam satu hari bisa sampai tiga tempat pengajian yang harus dihadiri.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Jalan-jalan Setengah Hari Rasanya Seminggu
Ternyata, di tempat wisata Gus Iqdam tetap tidak aman, tidak bisa layaknya orang biasa menikmati wisata pada umumnya.
Dalam salah satu pengajian yang diunggah dalam akun TikTok @Garangan ST, yang dikutip Sabtu (14/10/2023) Gus Iqdam bercerita jika dirinya bersama keluarga kecilnya baru pulang dari Trenggalek, Tulungagung, ke Pantai Widodaren.
"Bisa jalan-jalan setengah hari itu rasanya seperti kaya satu mingggu, Alhamdulilillah," kata dai alumnus Pondok Pesantren Al Falah Ploso ini.
Belum ada hitungan menit, sejurus kemudian wisatanya ternyata benar-benar tidak aman dari serbuan pemburu konten, dan pemburu status.
"Wisata kaya apa tidak aman, keluar kamar lho sudah foto-foto," ujarnya.
Advertisement
Kamu Gak Kuat Sedakah Foto, Biar Aku Saja
Menurutnya, sedekah foto ternyata berat, bahkan dalam guyonannya seperti kata Dilan 'Jangan rindu, berat. Kamu nggak akan kuat, biar aku saja' sedang Gus Iqdam berujar 'Sedakah foto itu berat, kamu gak akan kuat, biar aku saja'.
Menurut pria kelahiran Blitar ini, netizen pemburu foto satu orang dalam satu kesempatan bisa minta foto berkali kali, kurang miring sedikit diulangi, kurang senyum sedikit diulangi, blur diulangi lagi.
"Kadang ngajak foto beberapa kali, sini kurang senyum bali, mrenges balik, blur balik. saya sampai mblenger," katanya.
Meski demikian ia mensyukuri apa yang saat ini terjadi.
"Muga muga terus bisa nglakoni. Ini takdir terbaik, kalau kita mampu dan ridho, kita akan semakin dimuliakan Allah SWT," ujarnya
Gus Iqdam Pilih Nginep Pantai atau Rutinan?
Ia juga bercerita jika sebelum ngaji, banyak godaan terjadi pada dirinya. "Ini tadi sebelum ngaji banyak godaan. Ada yang tanya ke saya, Gus nopo mboten nginep sewengi malih," ujar Gus Iqdam yang ditawari untuk bisa menginap satu malam lagi di sekitar tempat wisata pantai.
"Sama yang punya kenal, ada potensi gratis, iman saya masih tipis, kita masih muda tapi ingat punya teman di rumah jumlah tidak sedikit rumahnya jauh-jauh seantero Jatim Jateng dan lainnya. Yang jauh aja semangat, lha acara ini di depan rumah saya, malah saya tidur di pantai," katanya.
Menurutnya bukan berarti sebagai pengasuh Sabilu Taubah dia berbuat seperti itu, karena Sabilu Taubah menurutnya adalah yang punya jemaah semua. Mau dibuat seperti apa jemaah yang bisa.
Teladan yang bisa diambil dari dai muda ini, ia memilih bersama jemaah, ngaji, dan sholawatan, daripada melakukan kesenangan dirinya dan keluarga.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Advertisement