Hari Santri Tanggal Berapa? Ini Sejarah dan Alasan Diperingati Setiap 22 Oktober

Hari Santri diperingati setiap tanggal 22 Oktober setelah keluar Keppres Nomor 22 Tahun 2015. Penetapan Hari Santri dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Masjid Istiqlal, Jakarta pada 2015 lalu.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 20 Okt 2023, 04:30 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2023, 04:30 WIB
Ilustrasi santri, Islam
Ilustrasi santri, Islam. (Photo by Irgi Nur Fadil on Pexels.com)

Liputan6.com, Jakarta - Hari Santri Nasional merupakan salah satu hari besar Islam yang diperingati setiap tahunnya di Indonesia. Hari Santri memiliki historis yang panjang sehingga ketika memperingati hari tersebut akan mengingatkan catatan sejarah.

Hari Santri mungkin tak sepopuler seperti hari-hari besar pada umumnya, sehingga ada saja yang belum mengetahui kapan diperingatinya Hari Santri. Lantas, tanggal berapa Hari Santri diperingati setiap tahunnya?

Hari Santri diperingati setiap tanggal 22 Oktober setelah keluar Keppres Nomor 22 Tahun 2015. Penetapan Hari Santri dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Masjid Istiqlal, Jakarta pada 2015 lalu.

Peringatan Hari Santri mengingatkan perjuangan para ulama dan santri di masa penjajahan. Pada zaman perjuangan kemerdekaan, ulama dan santri ikut andil dalam melawan penjajah.

Penetapan Hari Santri ini merupakan bukti bahwa pemerintah mengakui keterlibatan ulama dan santri dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.

“Sejarah mencatat, para santri telah mewakafkan hidupnya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan tersebut,” kata Jokowi, Kamis (22/10/2015) lalu.

Hari Santri semula akan ditetapkan pada 1 Muharram berdasarkan penanggalan Hijriah. Namun setelah ada masukan dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) akhirnya Hari Santri diperingati setiap 22 Oktober.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Ada Apa dengan 22 Oktober?

Ilustrasi santri
Ilustrasi santri. (Photo by Muhammad Azzam on Unsplash)

Tanggal 22 Oktober dipilih sebagai Hari Santri Nasional karena mengingatkan pada Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama yang dicetuskan oleh Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari. Resolusi Jihad ditandatangani pada 22 Oktober 1945.

“Secara historis Hari Santri merujuk pada peristiwa Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945 yang kemudian melahirkan Hari Pahlawan pada 10 November,” kata Direktur PD Pontren, Waryono Abdul Ghafur, dikutip dari laman Kemenag (22/8/2022).

Resolusi Jihad merupakan hasil dari penghayatan dan perenungan nilai-nilai Islam kebangsaan. Resolusi Jihad merupakan bentuk perlawanan kepada para penjajah.

Inti dari Resolusi Jihad adalah berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Umat Islam Indonesia saat itu diwajibkan untuk membela Tanah Air dan mengusir para penjajah yang ingin merebut kembali kemerdekaan Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya