Peluncuran Buku Karya Alumni Ponpes Khozinatul Ulum, Ini Pesan Gus Zaki

Buku ‘Ngaji Bareng Abah Yai Muharror Ali’ karya Ahmad Adirin telah diluncurkan bertepatan memperingati Hari Santri Nasional (HSN) pada 22 Oktober 2023 di halaman Pondok Pesantren (Ponpes) Khozinatul Ulum, Blora, Jawa Tengah

oleh Ahmad Adirin diperbarui 23 Okt 2023, 20:30 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2023, 20:30 WIB
Ponpes Khozinatul Ulum Blora Luncurkan Buku 'Ngaji Bareng Abah Yai Muharror Ali'. (Foto: Liputan6.com/Ahmad Adirin)
Ponpes Khozinatul Ulum Blora Luncurkan Buku 'Ngaji Bareng Abah Yai Muharror Ali'. (Foto: Liputan6.com/Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Jakarta - Buku ‘Ngaji Bareng Abah Yai Muharror Ali’ karya Ahmad Adirin telah diluncurkan bertepatan memperingati Hari Santri Nasional (HSN) pada 22 Oktober 2023 di halaman Pondok Pesantren (Ponpes) Khozinatul Ulum, Blora, Jawa Tengah.

Putra pertama Abah Yai, panggilan KH Muharror Ali, KH Ahmad Zaki Fuad memberi apresiasi positif atas hadirnya buku tersebut. Terlebih, buku tersebut ditulis oleh salah satu alumni Ponpes Khozinatul Ulum Blora.

"Maka dengan launching ini, saya harap bisa menginspirasi santri-santri maupun alumni yang lain agar termotivasi untuk berkeinginan menulis sebuah buku," ucap Gus Zaki, panggilan KH Ahmad Zaki Fuad.

Menurutnya, buku ‘Ngaji Bareng Abah Yai Muharror Ali’ ini sangat bermanfaat bagi para santri agar bisa mengenal Ponpes Khozinatul Ulum dan Abah Yai lebih dekat. Khususnya, bagi santri yang baru masuk ponpes.

"Semoga kedepannya akan ada banyak buku yang ditulis oleh santri maupun alumni. Karena dengan menulis buku nantinya nilai-nilai dan kekhasan pesantren akan selalu terjaga," sambungnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Jejak Ulama dalam Literasi

Gus Zaki menuturkan, bahwa ulama-ulama terdahulu juga sangat produktif dalam menulis sebuah kitab. Oleh sebab itu, seharusnya para santri meneruskan tradisi menulis agar sanad keilmuan pesantren tetap terjaga dari masa ke masa.

"Itulah harapan saya untuk para santri dalam bidang literasi. Menulis bagi santri itu sangat penting. Ibaratnya mengikat ilmu itu dengan menulis karena kalau tidak diikat dengan menulis maka, akan sangat mudah dilupakan atau hilang. Maka dari itu, Islam sangat menaruh perhatian besar dalam hal menulis," tandas Gus Zaki.

Sekadar informasi, penyusunan dan pematangan buku ‘Ngaji Bareng Abah Yai Muharror Ali’ digarap lebih dari 6 bulan lamanya oleh Ahmad Adirin. Melibatkan Sujatmiko yang merupakan salah satu jurnalis Bojonegoro, juga KH Ahmad Zaki Fuad dan KH Ahmad Labib Hilmy sebagai tim pengarah buku.

Serta, melibatkan sejumlah santri Ponpes Khozinatul Ulum sebagai tim editor dan yang mengumpulkan dokumentasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya