Liputan6.com, Jakarta - Momen-momen Gus Iqdam dan Ning Nila melaksanakan Umrah selalu menarik perhatian para jemaah yang menjadi muhibbinnya di seluruh penjuru tanah air.
Baca Juga
Advertisement
Salah satunya momen Pengasuh Majelis Ta’lim Sabilu Taubah dan istrinya ketika berada di Jabal Rahmah.
Jabal Rahmah ialah suatu tempat yang dipercaya merupakan lokasi bertemunya Adam dan Hawa setelah beratus-ratus tahun berpisah. Keduanya melepas rindu di tempat ini.
Oleh sebab itu, bukit ini disebut dengan Jabal Rahmah. Jabal artinya bukit dan rahmah artinya kasih sayang. Jadi Jabal Rahmah ialah bukit kasih sayang.
Menanggapi itu, tak pelak banyak pula netizen yang menyebut Gus Iqdam seperti Adam dan Hawa yang dipertemukan di Jabal Rahmah.
Simak Video Pilihan Ini:
Meneriakan Yel-Yel Sabilu Taubah
Sebelum menuju puncak bukit ini, Gus Iqdam dan para jemaahnya ini tak lupa meneriakan yel-yel kebanggaan mereka yakni Sabilu Taubah.
“Siapa kita!” teriak salah seorang jemaah dikutip dari tayangan YouTube El Leyla Official, Senin (13/11).
“Sabilu Taubah,” jawab mereka serempak.
Mereka juga mengatakan kalau saat itu sedang berada di Jabal Rahmah.
“Dimana kita!” teriak salah seorang jemaah.
Mereka meneriakan yel-yel demikian itu sebanyak tiga kali. Tak lupa setelah itu, mereka juga melantunkan sholawat Nabi. Suasana haru dan syahdu menyelimuti mereka ketika melantunkan sholawat ini.
Advertisement
Tempat Bertemunya Adam dan Hawa
Menukil NU Online, bagi umat Islam, Jabal Rahmah merupakan bukit kasih sayang yang dipercaya menjadi lokasi bertemunya Adam dan Hawa.
Setelah sekian lama mereka berpisah, akhirnya mereka dipertemukan kembali. Buah cinta mereka melahirkan anak-anak Adam yang kini memenuhi penjuru dunia.
Bukit cinta dan kasih sayang ini mejadi saksi betapa bahagianya Adam ketika bertemu Hawa. Tak terbayangkan setelah perpisahan yang lama dan batin yang selalu dihantui rasa rindu yang membara akhirnya dua insan ini kembali dipertemukan.
Sungguh pertemuan keduanya ini terjadi semata-mata atas rahmat dan kecintaan Allah kepada kedua insan ini yang telah mengakui kesalahannya. Allah pun menerima taubat mereka berdua dan diberikan ganjaran berupa kebahagiaan yang tentu saja tak terlintas sebelumnya di benak mereka berdua.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul