30 Tanda Kiamat yang Diungkap KH Hasyim Asy'ari dan Penjelasannya (Bagian II)

Ulama sekaligus pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari menyebutkan tanda-tanda kiamat dalam kitabnya Risalah Ahlussunnah wal Jamaah. Tanda-tanda kiamat yang disampaikan Mbah Hasyim berdasarkan dari beberapa hadis nabi.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 26 Nov 2023, 10:30 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2023, 10:30 WIB
Pendiri NU sekaligus Rais Akbar, Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari. (Foto: Istimewa via NU Online)
Pendiri NU sekaligus Rais Akbar, Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari. (Foto: Istimewa via NU Online)

Liputan6.com, Jakarta - Ulama sekaligus pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari menyebutkan tanda-tanda kiamat dalam kitabnya Risalah Ahlissunnah wal Jamaah. Tanda-tanda kiamat yang disampaikan Mbah Hasyim berdasarkan dari beberapa hadis nabi.

Sebagaimana diketahui, kiamat adalah hari berakhirnya kehidupan manusia di dunia. Pasca-kiamat manusia akan dibangkitkan kemudian akan menjalani beberapa fase-fase di Padang Mahsyar hingga akhirnya dinyatakan masuk surga atau neraka.

Waktu pasti terjadinya kiamat tidak ada yang mengetahui selain Allah SWT. Meski demikian, sebagai hamba-Nya harus percaya bahwa kiamat itu akan datang. Percaya pada hari akhir juga termasuk dalam Rukun Iman kelima.

Kendati tanggal, bulan, dan tahunnya kiamat tidak disebut secara rinci, Allah SWT dan rasul-Nya telah mengungkapkan tanda-tanda kiamat sudah dekat seperti keluarnya Dajjal, turunnya Nabi Isa bin Maryam, keluarnya Ya'juj dan Ma'juj, hingga terbitnya matahari di sebelah barat.

Selain tanda-tanda kiamat yang secara umum kita sudah kenal, KH Hasyim Asy'ari juga menyebutkan tanda-tanda kiamat lainnya. Mengutip Tebuireng.online, berikut ini Bagian II lanjutan dari Bagian I uraian 30 tanda kiamat dan penjelasannya menurut Mbah Hasyim.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Tanda-Tanda Kiamat Menurut KH Hasyim Asy'ari

Ilustrasi kiamat
Ilustrasi kiamat (manataka.org)

11. Pesatnya Perdagangan, Berkembangnya Ilmu Tulis Menulis, Kesaksian Palsu

Tanda lainnya adalah pesatnya perdagangan hingga kaum wanita membantu suaminya dalam berdagang, terputusnya tali persaudaraan, merebaknya pena (tulis-menulis), dan munculnya kesaksian-kesaksian palsu. Ini diriwayatkan oleh Ahmad dan al Bukhari dari Ibnu Mas’ud ra. 

Yang dimaksud dengan merebaknya pena ialah banyaknya juru tulis dan minimnya ulama (orang yang berilmu). Artinya, mereka merasa cukup belajar menulis kaligrafi supaya bisa bergaul dengan para pejabat pemerintah.

12. Amanah sebagai Komoditas Profit

Tanda lainnya adalah amanah dijadikan sebagai peluang untuk mencari keuntungan pribadi, zakat dianggap sebagai kerugian, dan ilmu dipelajari bukan untuk tujuan agama. Ini diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dari Abu Hurairah t.

13. Suami-suami Takut Istri, Durhaka pada Ibunya

Tanda lainnya adalah apabila seorang laki-laki patuh kepada istrinya dan durhaka kepada ibunya, mendekatkan kawannya dan menjauhkan ayahnya sendiri, dan banyak suara-suara gaduh di dalam masjid. Ini juga diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dari Abu Hurairah ra.

14. Gemerlapnya Hiburan

Tanda lainnya adalah munculnya biduanita-biduanita, dimainkannya alat-alat musik, diminumnya khamer (minuman keras dan sejenisnya), dan generasi terakhir umat ini mengutuk generasi pertamanya. Ini juga diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dari Abu Hurairah ra.

15. Tahun-tahun Penuh Tipuan

Tanda lainnya adalah sebelum Dajjal muncul ada beberapa tahun yang penuh tipuan, di mana orang yang jujur dianggap bohong, orang yang bohong dianggap jujur, orang yang amanah dianggap khianat, orang yang khianat dianggap amanah, dan orang ruwaibidlah berbicara. 

Ketika ditanya: “Siapakah orang ruwaibidlah itu?” Nabi SAW menjawab, “Orang rendah yang berbicara tentang urusan publik.” Ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Al-Bazzar dari Anas bin Malik ra.


Tanda-Tanda Kiamat Menurut KH Hasyim Asy'ari

Ilustrasi hari kiamat
Ilustrasi hari kiamat. (Photo created by liuzishan on www.freepik.com)

16. Peristiwa-Peristiwa Besar Terjadi

Tanda lainnya adalah hari kiamat tidak akan terjadi sampai terlihat perkara-perkara besar yang belum pernah terbersit di dalam benak kalian. Urusannya menumpuk di dalam jiwa dan menimbulkan tanda tanya, “Apakah Nabi kalian pernah menceritakannya kepada kalian”.

Hari kiamat juga tidak akan terjadi sampai kalian melihat gunung-gunung bergeser dari tempatnya. Ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ath-Thabrani dari Samurah bin Jundub t.

17. Memberikan Urusan kepada yang Bukan Ahlinya

Tanda lainnya adalah apabila semua urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah datangnya hari kiamat. Ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Abu Hurairah ra.

18. Meratapi Kematian

Tanda lainnya adalah dunia ini tidak akan pergi sampai ada orang yang melewati kuburan kemudian ia berguling-guling di atasnya seraya berkata: “Seandainya aku berada di tempat orang yang di kubur di dalam kuburan ini.” Ini diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah t juga.

19. Manusia Bersetubuh seperti Persetubuhan Hewan

Tanda lainnya adalah hari kiamat tidak akan terjadi sampai manusia bersetubuh seperti binatang yang bersetubuh di tengah jalan. Ini diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dari Ibnu Umar ra.

20. Maraknya Perzinaan

Tanda lainnya adalah hari kiamat tidak akan terjadi sampai ada laki-laki yang menghampiri wanita kemudian menidurinya di tengah jalan. Sehingga orang yang terbaik di antara mereka ketika itu adalah orang yang berkata: “Seandainya kita bersembunyi di balik dinding itu.” Ini diriwayatkan oleh Abu Ya’la dari Abu Hurairah t.

Termasuk dalam tanda ini adalah hari kiamat tidak akan terjadi sampai ada wanita yang bersetubuh di siang hari di tengah jalan tanpa ada seorangpun yang menegurnya. Sehingga orang yang terbaik di antara mereka ketika itu adalah orang yang berkata, “Seandainya kamu membawa wanita itu sedikit menjauh dari jalan ini.” 

Hal itu terjadi sementara di antara mereka ada orang-orang seperti Abu Bakar dan Umar (orang-orang alim dan saleh). Ini diriwayatkan oleh Al-Hakim Abu Abdillah dari Abu Hurairah ra.

Sumber: Situs Pesantren Tebuireng, disarikan dari kitab Risalah Ahlissunnah wal Jamaah karya Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya