Liputan6.com, Jakarta - Cerita penceramah Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam membimbing jemaah nonmuslim masuk Islam atau mualaf sudah berkali-kali.
Namun barangkali inilah salah satu kisah paling haru yang terjadi di Markas Majelis Ta'lim Sabilu Taubah (ST Pusat) Blitar.
Kisah mualaf dibimbing Gus Iqdam sering terjadi di sela pengajiannya, mulai dari markas, pengajian di desa-desa, bahkan hingga di Taiwan juga ada yang minta dibimbing untuk mujalaf.
Advertisement
Arjun, warga Wates, Blitar, beberapa waktu lalu datang kepada Gus Iqdam saat rutinan Senin malam. Dia adalah seorang yatim piatu.
Mengenakan kopiah hitam dan baju koko putih, dia tampak percaya diri masuk Islam. Namun, momen ini juga menjadikan garangan dan pemirsa mrebesmili.
Dari obrolan Gus Iqdam dan Arjun, ada dua alasan yang membuat haru ribuan jemaah yang menyaksikan proses tersebut. Bagaimana alasan Arjun yang diungkapkan ke Gus Iqdam saat dibimbing log in ini?
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Pesan Ibundanya yang Nonmuslim Membuat Mantap Log In
Awalnya setelah ditanya nama dan alamat, Arjun mengakui jika keinginannya masuk Islam ini sama sekali tidak ada paksaan dari pihak manapun.
"Pripun gadah kersa nopo mas Arjun," ujar Gus Iqdam, seperti yang dikutip dari unggahan TikTok akun @Arteri story 23.
"Kulo dipeseni ibu suargi, sampun setahun lalu kulo angsal mlebet Islam," kata Arjun.
Iya, itu adalah salah satu alasan ia masuk Islam, sudah dapat 'lampu hijau' dari mendiang ibunya. Jika dirinya sudah mendapat pesan tersebut dari orang tuanya.
Advertisement
Alasan Kuat Arjun Log In
Arjun yang kini sudah yatim piatu ini, menyatakan jika kedua orang tuanya menganut agama Katolik.
Selanjutnya dalam obrolan singkat tersebut, Arjun juga mengakui, jika awal mulanya masuk Islam adalah karena dirinya tidak rajin beribadah. Inilah alasan kedua yang ia ungkapkan.
Jika masuk Islam, dirinya berkeinginan kuat untuk memperbaiki ibadahnya.
"Nggih kulo waune mboten sregep ibadah, ajeng memperbaiki ibadah," kata Arjun.
Arjun Dapat Ijazah, dan Didoakan Jadi Juragan Besar oleh Gus Iqdam
Selanjutnya Gus Iqdam menanyakan perihal ketertarikannya tersebut, dan memilih Gus Iqdam sebagai pembimbingnya.
Ternyata dirinya sering melihat tayangan live Youtube yang berisi pengajian Gus Iqdam. Selain itu, pamannya juga sering hadir dalam pengajian yang di asuh Gus Iqdam.
"Dados ayem," ujar Arjun.
Usai dituntun dua kalimah syahadat oleh Gus Iqdam, dan diteruskan dengan doa serta Surat Al Fatihah. Gus Iqdam meminta salah seorang saudaranya Mas Syifa untuk membimbing sholat Arjun, sebagai awalan diminta untuk beli buku bimbingan sholat.
Beruntung, Arjun malam itu mendapatkan tiga sarung dan beberapa ratus ribu rupiah sebagai modal belajar Islam.
Sebelum mengakhiri dialog, Arjun meminta Gus Iqdam untuk mendoakan kedua orang tua Arjun yang sudah meninggal dunia.
Arjun sebagai anak yatim piatu kini hidup sndiri di rumahnya. Untuk menyambung hidup, dia bekerja di salah satu toko yang memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Tak lupa Gus Iqdam mendoakan Arjun, ke depannya bisa menjadi pedagang sekaligus juragan besar. malam itu diapun mendapatkan ijazah dari Gus Iqdam, untuk selalu mengamalkan sholawat nabi sebanyak-banyaknya.
"Shallallahu Ala Muhammad".
Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Advertisement