Cara Menentukan Pilihan Capres Cawapres 2024 Menurut Buya Yahya, Jangan Keliru!

Berikut ini penjelasan Buya Yahya tentang cara menentukan pilihan capres cawapres 2024. Jangan sampai asal pilih.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 02 Jan 2024, 20:30 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2024, 20:30 WIB
pengundian nomor urut capres-cawapres Pemilu 2024
Pasangan capres-cawapres Pemilu 2024, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md (kiri ke kanan) berpose usai pengundian nomor urut di halaman gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (14/11/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat Indonesia akan memilih calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) periode 2024-2029. Capres Cawapres terpilih akan memimpin Indonesia selama lima tahun mendatang.

Ada tiga pasangan capres-cawapres di Pemilu 2024. Nomor urut 1 pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Dari ketiga pasangan calon tersebut, masyarakat Indonesia yang memiliki hak pilih harus mencoblos salah satunya di tempat pemungutan suara (TPS) pada 14 Februari 2024. Lima menit di TPS akan menentukan nasib Indonesia selama lima tahun ke depan.

Masyarakat harus menggunakan hak pilihnya saat Pemilu 2024 nanti. Bagi yang masih belum tahu siapa yang akan dipilihnya, bisa menyimak cara menentukan pilihan capres cawapres ala ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif atau Buya Yahya.

Berikut ini penjelasan Buya Yahya tentang cara menentukan pilihan capres cawapres 2024. Jangan sampai asal pilih.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Ini:


Bebaskan dari Kepentingan Pribadi

Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)
Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)

Dalam salah satu tayangan YouTube Al Bahjah TV, Buya Yahya menuturkan, memilih calon pemimpin 2024 harus dibebaskan dari kepentingan pribadi. 

“Cara memilihnya bebaskan dari kepentingan pribadi, bukan taasub. Maka caranya adalah ketahuilah dia dengan cara yang Anda mampu mengetahui tentang calon yang sesungguhnya,” kata Buya Yahya, dikutip Senin (1/1/2024).

Kemudian bandingkan mana yang terbaik dari ketiga paslon tersebut. Lalu melaksanakan istikharah.

“Kemudian pilih dia (hasil istikharah), bukan karena pondok Anda mau dibangun karena Anda seorang ustadz, bukan karena Anda diberi hadiah dan sebagainya, bukan, bukan itu. Pilih dia karena sesuai dengan petunjuk, Allah memberikan petunjuk kepada Anda bahwasanya dia terbaik,” ucap Buya Yahya.

Buya Yahya menganalogikan, jika ternyata yang terpilihnya adalah Abu Jahal, maka tidak menjadi dosa. “Karena Anda waktu memilih sudah dengan kejujuran, itu saja,” katanya.


Pesan Buya Yahya Agar Pemilu Damai

Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)
Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)

Menjelang Pemilu 2024 antarpendukung capres cawapres kerap saling mencaci. Oleh karenanya, Buya Yahya berpesan agar Pemilu damai perbuatan-perbuatan yang mengejek lawan calonnya dihindari.

“Kalimat-kalimat yang selalu kami sampaikan diingat agar damai negeri ini. Berbeda pilihan bukan berarti harus bermusuhan. Maka, sanjung calon pilihanmu sesuka hatimu, jangan mencaci calon pilihan orang lain,” pesannya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya