Disebut Tanda Kiamat dalam Hadis, Israel Mati-matian Gelontorkan Air Laut ke Danau Thabariyah yang Surut

Dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa danau ini akan mengering menjelang kiamat. Penyebabnya adalah

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 29 Jan 2024, 00:30 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2024, 00:30 WIB
penampakan Danau Thabariyah atau Tiberias dalam Google map. (SS Google Map)
penampakan Danau Thabariyah atau Tiberias dalam Google map. (SS Google Map)

Liputan6.com, Jakarta - Danau Tiberias atau Thabariyah dalam khazanah Islam cukup populer. Sebab, danau Thabariyah ini sejak puluhan tahun silam diperebutkan oleh beberapa negara dan kini secara defacto dikuasai Israel.

Danau yang terletak di Utara Palestina ini semula berada di wilayah Syam yang selanjutnya menjadi beberapa negara, seperti Palestina, Suriah, Yordania. Danau ini juga populer karena disebut dalam hadis sebagai salah satu tanda kiamat, yang artinya:

"Dari An-Nuwas Rasulullah SAW bersabda, “Kemudian Allah SWT mengeluarkan Yajuj dan Majuj, mereka turun dengan cepat dari bukit-bukit yang tinggi. Setelah itu gerombolan atau barisan pertama dari mereka melewati Danau Thabariyah dan meminum habis semua air dalam danau tersebut,". (HR Muslim, At-Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah).

 

Dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa danau ini akan mengering menjelang kiamat. Penyebabnya adalah diminum oleh Ya'juj dan Ma'juj.

Ternyata, mengeringnya Danau Tiberias yang sudah dinubuahkan 1.400 tahun silam kini sudah mulai terjadi. Bahkan, Israel mati-matian mengisi ulang danau ini dengan air laut yang sudah desalinasi.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Penyebab Debit Danau Thabariyah Susut Drastis

Hotel dan bangunan lain di sekitar Danau Tiberias. (Foto: Wikimedia Commons)
Hotel dan bangunan lain di sekitar Danau Tiberias. (Foto: Wikimedia Commons)

Mengutip kanal Islami Liputan6.com, perubahan iklim dan konsumsi berlebih disebut sebagai biang kerok menyusutnya debit air danau ini.

Bahkan, Israel terpaksa harus mengisi ulang Danau Tiberias dengan air laut yang sudah didesalinasi. Untuk keperluan itu, Israel menggelontorkan dana untuk pembangunan pabrik-pabrik penawar air laut, sebelum dimasukkan ke Danau Tiberias.

Melansir La Voce di New York via Okezone, penyebab utama kekeringan di Danau Tiberias ini adalah perubahan iklim yang terjadi di seluruh berlahan dunia.

Dampak dari gelombang panas dan hujan deras yang tidak menentu ini mengakibatkan air danau yang dinilai berkualitas tinggi harus menyusut tiap tahunnya.

Meski tampak tak ada kaitannya dengan kemunculan Ya'juj dan Ma'juj, namun faktanya debit danau ini menurun drastis dan membuat pemerintah Israel kalang kabut. 

Isi Ulang Danau dengan Air Laut

Danau Tiberias yang kini dikuasai Israel. (Foto: Wikimedia Commons)
Danau Tiberias yang kini dikuasai Israel. (Foto: Wikimedia Commons)

Untuk mengatasi masalah kekeringan tersebut, Israel membangun jaringan pabrik desalinasi di sepanjang pantai Mediterania.

Semua air ekstra yang diproduksi oleh pabrik-pabrik tersebut akan langsung disalurkan melalui sistem “pembawa air nasional” ke utara dan Danau Thabariyah.

Salah satu pengelola sistem pembawa air nasional, Yoav Barkay, mengatakan bahwa Israel tidak lagi bergantung pada hujan untuk pasokan air danau.

Mereka akan menerapkan sistem isi ulang tersebut dengan harapan akan meningkatkan permukaan danau hingga setengah meter di setiap tahun. Wallahu a’lam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya