Liputan6.com, Jakarta - Secara istilah mandi wajib berarti menuangkan air ke seluruh badan dengan cara khusus. Hal tersebut bertujuan untuk menghilangkan hadas besar.
Di antara penyebab seseorang harus mandi wajib seperti melakukan hubungan badan, haid, nifas, dan lainnya. Maka, tidak sah ibadah seseorang ketika belum melaksanakan mandi wajib setelah dirinya mengalami hadas besar.
Berbagai jenis ibadah yang dimaksud seperti sholat dan puasa termasuk dalam hal ini adalah puasa Ramadhan. Namun adakalanya kita berada dalam kondisi yang tidak memungkinkan seperti air terlalu dingin, cuaca dingin yang menusuk, atau karena alasan lainnya.
Advertisement
Baca Juga
Sehingga sebagian orang ada yang memilih untuk mengakhirkan mandi wajibnya hingga pagi hari sebelum fajar. Padahal pada hari itu, dirinya sudah masuk kewajiban untuk berpuasa karena masa haidnya telah selesai.
Lalu, apakah boleh mandi wajib setelah sahur? Kapan sebaiknya mandi wajib dilakukan? Berikut penjelasannya mengutip dari laman baznas.go.id.
Saksikan Video Pilihan ini:
Hukum Mandi Wajib Setelah Sahur
Merujuk pada kasus di atas, maka mandi wajib tidak memengaruhi sah atau tidaknya puasa. Bahkan ketika mandi wajib itu ditunda secara sengaja hingga waktu fajar tiba. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah Ra dan Ummu Salamah Ra, yang berbunyi:
“Nabi Muhammad SAW pernah memasuki waktu subuh dalam keadaan junub karena berjima. Setelah masuk waktu subuh tiba, beliau mandi dan berpuasa.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Syaikh Wahbah Al-Zuhaili dalam kitab Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu menjelaskan bahwa, barangsiapa di waktu subuh masih junub atau perempuan haid yang sudah suci sebelum fajar, kemudian keduanya mandi setelah fajar, maka puasa pada hari itu sudah mencukupi bagi keduanya (sah).
Jadi, apakah boleh mandi wajib setelah sahur? Tentu boleh, sebagaimana yang telah dijelakan dalam sebuah hadits shahih di atas. Namun, memang sebaiknya telah melakukan mandi wajib sebelum sahur jika tidak ada halangan tertentu.
Salah satu bukti bahwa hadas besar bukan termasuk syarat sah puasa adalah jika seseorang tidur dan mimpi basah di siang hari bulan Ramadhan. Puasanya tidak batal meskipun tidak langsung mandi saat itu juga, ia tetap mandi wajib ketika akan melaksanakan salat.
Yang membatalkan puasa ialah jika seseorang sengaja melakukan hal-hal yang membuat dirinya berhadas besar pada saat sedang berpuasa. Misalnya berhubungan suami istri pada siang hari.
Advertisement