Liputan6.com, Jakarta - Seorang jemaah Al Bahjah yang mengaku berumur 33 tahun belum hafal bacaan sholat. Ia mengaku pernah belajar namun lupa lagi seiring bekerja di luar negeri. Lantas ia pun bertanya kepada KH Yahya Zainul Ma’arif atau Buya Yahya.
“Apakah sholatnya sah kalau jadi makmum sholatnya ada yang gak pake bacaan doa, Buya? Jika sholat sendirian, apakah juga sah kalau bacaannya gak lengkap, Buya? Terima kasih, Buya,” tanyanya dikutip dari tayangan YouTube Al Bahjah TV, Sabtu (23/3/2024).
Buya Yahya mengatakan, bacaan sholat yang wajib dibaca tidak banyak. Hanya lima saja yang wajib dibaca, sedangkan bacaan lainnya adalah sunnah.
Advertisement
Baca Juga
Bacaan yang wajib dibaca saat sholat adalah saat takbiratul ihram yakni Allahu Akbar. Setelah itu wajib membaca surah Al-Fatihah.
“Setelah baca surah Al-Fatihah, yang wajib Anda baca nanti waktu Anda di akhir tasyahud sebelum salam. Anda baca Attahiyatul mubarakatus-solawatut-taiyibatu lillah. Assalamu’alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullahi wabarakatuh. Assalamu’alaina wa’ala ibadillahis salihin. Asyhadu alla ilaha illallah. Wa-asy-hadu anna Muhammadar rasulullah. Sampai di situ,” ucap Buya Yahya.
Bacaan wajib berikutnya adalah membaca sholawat nabi saat tasyahud akhir dan salam pertama.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Bagaimana Jika Tidak Hafal Bacaannya?
Buya Yahya menuturkan, seorang muslim yang tidak hafal bacaan sholat tetap diwajibkan untuk mengerjakan ibadah tersebut. Apabila tidak hafal membaca surah Al-Fatihah, maka bisa membaca lembaran khusus surah Al-Fatihah.
Setelah membaca surah Al-Fatihah dengan teks, selanjutnya bisa langsung rukuk. Sebab, membaca surah lain setelah Al-Fatihah hukumnya adalah sunnah, bukan wajib.
“Rukuk pun Anda gak hafal nggak apa-apa rukuk saja sudah sah,” kata Buya Yahya.
Apabila bacaan tasyahud juga tidak hafal, maka bisa sambil membaca seperti ketika melantunkan surah Al-Fatihah.
“Atau Anda tempel tulisan (tasyahud) gede di depan Anda, sah. Nggak susah,” sambung Buya Yahya.
Advertisement
Bagaimana Jika Tidak Bisa Membaca?
Pertanyaan berikutnya, bagaimana jika benar-benar tidak bisa membaca?
“Kalau ternyata membaca pun nggak bisa, waduh kacau ini. Baca nggak bisa, hafalan nggak bisa. Saya kira Anda tidak termasuk golongan yang separah-parah ini deh,” ujar Buya Yahya.
Jika ada yang demikian, Buya Yahya memberi opsi lain yakni membaca terjemahannya. Apabila tidak bisa juga, maka melafalkan dzikir yang menjadi pengganti bacaan sholat.
“Allah Allah Allah, atau Lailahaillallah kalau bisa. Anda kasih dzikir yang lainnya Lailahailallah Lailahailallah sepanjang bacaan Al-Fatihah. Dan Anda harus percaya diri, nggak usah ragu kalau itu sah,” tuturnya.
Kesimpulan
Dari yang dijelaskan Buya Yahya dapat diketahui begitu mudahnya melakukan sholat. Tidak hafal bacaannya pun bisa membaca teksnya. Tidak bisa membaca teks Arab pun bisa membaca terjemahannya. Jika sama sekali tidak bisa membaca teks Arab atau Indonesia, membaca dzikir juga diperbolehkan untuk mengganti bacaan sholat. Jika semuanya tidak bisa, diam juga dibolehkan.
“Mungkin setelah Anda mendengar ini nggak ada istilah gak bisa sholat. Dan ingat sholat itu dosa besar bagi yang meninggalkan, tapi bagi yang menjalankan biar pun dengan segala kekurangannya tadi pahalanya gede utuh sama dengan yang bisa. Anda nggak usah ragu, jangan tinggalkan sholat. Dalam keadaan apapun jangan tinggalkan sholat,” pesan Buya Yahya.
“Kemudian bagi yang sudah tahu yang (bacaan) wajib hanya lima bukan berarti harus Anda tinggalkan sunnah-sunnah yang lainnya. Berarti turun pangkat dong. Gara-gara dengar dari kami saat ini langsung ya sudahlah nggak usah pakai bacaan yang lain, rukuk diam saja. Wah rugi, kehilangan keutamaan baca tasbih dan dzikir dalam sholat,” pungkas Buya Yahya.
Advertisement