Liputan6.com, Jakarta - Pada bulan Ramadhan ada satu malam yang istimewa, malam yang mulia, dan malam yang lebih baik dari seribu bulan. Malam tersebut adalah Lailatul Qadar yang ada di 10 hari terakhir Ramadhan, sebagaimana disebut dalam hadis dan dikatakan para ulama.
Malam Lailatul Qadar adalah peristiwa turunnya Al-Qur’an dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah (langit dunia). Bagi umat Islam, malam ini sangat spesial dan terdapat banyak keutamaan di dalamnya.
Salah satu keutamaan malam Lailatul Qadar diampuninya dosa-dosa terdahulu bagi orang yang sholat di malam tersebut. Rasulullah SAW bersabda,
Advertisement
Baca Juga
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: “Barangsiapa shalat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharapkan pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lampau. (HR Imam Bukhari).”
Namun tidak seperti malam-malam istimewa lainnya, waktu terjadinya Lailatul Qadar dirahasiakan Allah SWT. Yang pastinya malam tersebut ada di antara 10 hari terakhir Ramadhan.
"Carilah malam lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh terakhir bulan Ramadhan." (HR. Imam Bukhari).
Oleh karenanya, umat Islam dianjurkan untuk menghidupkan setiap malam pada 10 hari terakhir Ramadhan dengan ibadah. Bahkan, Rasulullah SAW juga sangat serius dalam menjalankan ibadah di detik-detik akhir Ramadhan itu.
“Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersungguh-sungguh dalam sepuluh hari akhir bulan Ramadhan, hal yang tidak beliau lakukan pada bulan lainnya.” (HR Muslim)
Saksikan Video Pilihan Ini:
Kaidah Imam Al-Ghazali tentang Waktu Malam Lailatul Qadar
Meski waktu malam Lailatul Qadar tidak diketahui pasti, para ulama telah membuat kaidah untuk mengetahui kapan terjadinya malam Lailatul Qadar. Salah satu pendapat yang masyhur tentang waktu malam Lailatul Qadar adalah kaidah Imam Al-Ghazali dan ulama lainnya dalam I’anatut Thalibin juz 2.
Menurut pendapat ini, cara mengetahui malam Lailatul Qadar bisa dilihat dari hari pertama Ramadhan.
قال الغزالي وغيره إنها تعلم فيه باليوم الأول من الشهر فإن كان أوله يوم الأحد أو يوم الأربعاء فهي ليلة تسع وعشرين أو يوم الاثنين فهي ليلة إحدى وعشرين أو يوم الثلاثاء أو الجمعة فهي ليلة سبع وعشرين أو الخميس فهي ليلة خمس وعشرين أو يوم السبت فهي ليلة ثلاث وعشرين قال الشيخ أبو الحسن ومنذ بلغت سن الرجال ما فاتتني ليلة القدر بهذه القاعدة المذكورة
- Jika awalnya jatuh pada hari Ahad atau Rabu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-29.
- Jika awalnya jatuh pada hari Senin maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-21.
- Jika awalnya jatuh pada hari Selasa atau Jum'at maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27
- Jika awalnya jatuh pada hari Kamis maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25.
- Jika awalnya jatuh pada hari Sabtu maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-23
Syekh Abul Hasan As-Syadzili berkata, “Semenjak saya menginjak usia dewasa Lailatul Qadar tidak pernah meleset dari jadwal atau kaidah tersebut."
Advertisement
Malam Lailatul Qadar 2024 Jika Merujuk Kaidah Imam Al-Ghazali
Jika merujuk kaidah Imam Al-Ghazali, malam Lailatul Qadar 2024 bertepatan pada malam ke-27 Ramadhan 1445 H atau Sabtu malam Ahad, 6 April 2024. Sebab, hari pertama puasa Ramadhan tahun ini yang diumumkan Kementerian Agama (Kemenag) adalah Selasa, 12 Maret 2024.
Kendati demikian, ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya tetap menyarankan menghidupkan malam-malam lainnya pada 10 hari terakhir Ramadhan. Bukan hanya malam ganjil, malam genap pun dihidupkan.
“Tetap hari yang lain diharap, sehingga jangan sampai kebiasaan kita mengambil ganjil seolah-olah genap gak mungkin datang Lailatul Qadar. Mungkin datang Lailatul Qadar di hari yang genap,” kata Buya Yahya, dikutip dari YouTube Al Bahjah TV.