Gus Baha: Mumpung Masih Miskin Sedekahlah, kalau Sudah Kaya Berat, Begini Analoginya

Gus Baha: Sedekah lebih mudah dilakukan saat miskin, bahkan bisa sampai 50 persen, dan lebih dramatis

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Apr 2024, 07:30 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2024, 07:30 WIB
Gus baha 23
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. (TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Biasanya orang kaya yang dibesar-besarkan untuk bersedekah. Namun bagi ulama yang terkenal alim alamah, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha itu tidak berlaku.

Bagi Gus Baha saat masih miskin maka sedekah itu mudah, tidak membebani, berbeda dengan orang yang banyak harta.

"Nah sekarang kalau kamu punya uang satu juta rupiah, diminta untuk zakat Rp25 ribu enteng apa gak? enteng. Biasa juga kan kita punya uang untuk traktir teman habis Rp100 ribu, enteng kan ya?," ujar Gus Baha seperti yang dikutip tayangan TikTok @Nasihat Diri.

Tapi akan berbeda ketika punya uang Rp10 juta, otomatis akan mulai berfikir karena jumlah yang harus disedekahkan semakin banyak, yaitu Rp250 ribu, jika dihitung 2,5 persen dari harta yang kita punya.

"Itu kalau sepuluh juta, sekarang kalau Rp1 miliar, ya Rp25 juta, wah ini pikiran kamu bikin toko baru, bikin konter baru," ujarnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Gampang Jadi Orang Miskin kalau Sedekah

Ilustrasi Kemiskinan
Ilustrasi kemiskinan. (Gambar oleh Aamir Mohd Khan dari Pixabay)

Bagi orang yang hartanya belum banyak, lanjut Gus Baha, maka kesempatan bersedekah adalah sekarang, bahkan sedekahnya bisa sampai 50 persen.

"Kamu punya dua ayam, kurus lagi, diminta masjid untuk syukuran pasti bawa saja. Punya kambing kurus dua, harta cuma itu-itunya, ada panitia pembangunan masjid minta sumbangan. Sumbang saja kambing satu, sudah ngamal 50 persen," jelas Gus Baha.

Analogi lainnya, di saat seseorang memiliki sapi limosin dua, yang satu harganya Rp70 juta, kalau diminta satu nilainya sama 50 persen. Biasanya akan sulit untuk mengeluarkan sedekah 50 persen itu.

"Gampang mana orang miskin sama orang kaya ngamal? Orang miskin," sebutnya.

Orang Miskin Itu Hebat, Kalau Sedekah Dramatis

Gus baha 22
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha (TikTok)

"Terus gini, orang miskin itu, kalau beramal itu dramatis. Betul itu he he he makanya kenapa nabi Muhammad SAW lebih suka orang miskin," kata murid KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen ini.

Gus Baha berkisah jika dirinya pernah ditanya oleh sahabatnya yang kaya raya,sahabatnya ini biasa amal Rp1 sampai 2 milyar. Sahabatnya tidak terima dengan fatwa Gus Baha.

"Gus kenapa, Anda masih memuji orang miskin, ngamalnya itu banyak saya sampai satu atau dua miliar. Lha kata saya, ngamal kamu gak dramatis, gak seru,'" katanya.

"Dia orang kaya, paling amal Rp1 miliar untuk bangun masjid, bangun pondok. Lha kalau orang miskin, misalnya tukang becak, pasti kawannya orang miskin. Kan nggak mungkin orang miskin kawannya Abu Rizal Bakri, atau Jusuf Kalla, kenal saja tidak," katanya.

"Nah ternyata hari itu anaknya ndak makan, hari itu istrinya mau lahiran, utang sesama miskin, diutangi Rp50 ribu. tapi uang ini dramatis, kalau hari itu gak makan bisa saja mati, artinya apa, ada orang amal Rp1 miiyar untuk bangunan, yang satu utangi Rp50 ribu tapi taruhannya nyawa," ungkapnya.

 

Sedekah Orang Miskin Lebih Keren

Peran Zakat di Berbagai Bidang dalam Memberantas Kemiskinan.  foto: istimewa
Peran Zakat di Berbagai Bidang dalam Memberantas Kemiskinan.  foto: istimewa

"Nah sekarang buat bangunan sama menyelamatkan nyawa keren mana? Maka berbahagialah orang miskin. Jadi ini lebih dramatis, lebih keren. Bahkan hutang piutang orang miskin lebih diaadikan Al-Qur'an, karena lebih keren," tandasnya.

Bersedekah memiliki banyak kebaikan dalam ajaran Islam. Melalui perbuatan ini, seseorang tidak hanya memberikan manfaat materi kepada yang membutuhkan, tetapi juga mendapatkan pahala dan berkah dari Allah SWT.

Bersedekah merupakan bentuk kebaikan yang menyucikan harta, membuka pintu rezeki, serta menyebarkan kebahagiaan di antara sesama. Selain itu, bersedekah juga dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan memberikan harapan kepada mereka yang sedang mengalami kesulitan.

Dengan berbagi rezeki kepada yang membutuhkan, seseorang juga memperoleh kepuasan batin dan meningkatkan kualitas spiritualnya, sehingga membentuk masyarakat yang lebih peduli dan berempati terhadap sesama.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya