Liputan6.com, Jakarta - Bidadari merupakan salah satu penduduk surga yang paras kecantikan dan keindahan tubuhnya belum pernah ditemui sebelumnya pada para wanita di dunia.
Baca Juga
Advertisement
Demikian halnya dengan tubuhnya senantiasa mengeluarkan bau wangi yang menyerbak. Pasalnya, penciptaannya berasal dari campuran bahan-bahan yang berbau wangi seperti za’faran, misik, anbar dan kafur.
Namun yang jarang diulas ialah perihal bidadari surga ini ternyata memiliki bentuk buah dada atau payudara yang menonjol dan kencang dan tidak akan pernah kendur, sebagaimana yang dialami para wanita dunia yang mengalami masa penuaan.
Demikian halnya dengan usianya akan selalu muda dan tidak akan pernah menjadi tua. Ini semua merupakan ganjaran bagi para penghuni surga. Mereka itu akan selalu dalam kondisi demikian selama-lamanya.
Kemolekan tubuh bidadari itu digambarkan dalam Al-Qur'an Surat An-Naba, terutama di ayat 31-33. Berikut tafsirnya.
Simak Video Pilihan Ini:
Tafsir An-Naba’ ayat 31-33
Perihal kondisi bidadari yang memiliki payudara montok ini dijelaskan dalam Al-Qur’an surah An-Naba’ ayat 31-33 berikut ini,
إِنَّ لِلۡمُتَّقِینَ مَفَازًا ٣١ حَدَاۤىِٕقَ وَأَعۡنَـٰبࣰا ٣٢ وَكَوَاعِبَ أَتۡرَابࣰا ٣٣ [النبأ]
"Sungguh ada tempat kebahagian bagi orang orang yang bertaqwa, yaitu kebun kebun yang dipenuhi buah buah anggur, dan gadis-gadis yang bundar menonjol buah dadanya, yang memiliki usia yang sama."
Menukil tulisan KH Imam Nakhi, salah seorang Wakil Ketua LBM PBNU, tatkala membahas Tafsir Surah An-Naba’ Ayat 31-33 sebagaimana dinukil dari laman NU Online menuliskan bahwa lafal "كواعب " adalah bentuk jama' dari kata " كاعب " yang secara bahasa bermana " بدا للنهود " tampak untuk bangkit. Jika dikatakan " كتبت الجارية" maka artinya gadis itu telah tampak menonjol payudaranya atau montok.
Ka'bah disebut Ka'bah karena ia menonjol di antara bukit bukit. Sebagaimana bagian pergelangan kaki yang menonjol keluar disebut ka'bun.
Alhasil orang yang bertaqwa akan mendapatkan keberuntungan, yang salah satunya adalah "كواعب ", yang diartikan gadis gadis yang menonjol buah dadanya.
Ayat ayat tentang surga yang digambarkan seperti itu oleh banyak ayat ayat Al Qur'an, sesungguhnya disesuaikan dengan tingkat pemahaman dan kesadaran masyarakat Arab ketika itu.
Jangan lupa Al Qur'an juga menggambarkan kenikmatan yang jauh lebih besar dari semua itu, untuk orang orang khusus, yaitu bertemu Allah dengan wajah yang berseri seri.
Demikian halnya dengan Ibnu Abbad dan Mujtahid sebagaimana dinukil oleh Ibnu Katsir via laman ibnukatsironline, ketika memaknai lafal كواعب dalam ayat di atas ialah bidadari-bidadari yang dadanya montok lagi kencang tidak bergayut, karena mereka masih gadis lagi berusia remaja semuanya, sebagaimana yang telah disebutkan di dalam surat Al-Waqi'ah.
Advertisement
Pesona Lain Bidadari
Menukil laman Islami Liputan6.com, bidadari surga selalu digambarkan sebagai sosok mempesona, cantik, suci, dan tanpa cacat.
Selain itu, masih ada ciri-ciri lain yang menunjukkan betapa cantiknya sosok bidadari surga. Berikut adalah gambaran betapa cantiknya bidadari surga menurut Al-Quran dan Hadis.
1. Suci
Bidadari surga adalah sosok perempuan suci. Dia tidak menstruasi, nifas, buang air kecil dan besar, meludah, keluar ingus, ataupun kotoran lainnya. Selain itu hatinya suci dari akhlak buruk, lisannya terjaga dari kata-kata kotor. Allah beriman dalam Surat Al-Baqarah ayat 25, yang artinya:
"Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Setiap kali mereka diberi rezeki buah-buahan dari surga, mereka berkata, “Inilah rezeki yang diberikan kepada kami dahulu.” Mereka telah diberi (buah-buahan) yang serupa. Dan di sana mereka (memperoleh) pasangan-pasangan yang suci. Mereka kekal di dalamnya." (Al-Baqarah ayat 25).
2. Bermata Jeli seperti Mutiara
Selain suci, bidadari surga juga digambarkan sebagai sosok yang sangat cantik yang memiliki mata jeli seperti mutiara. Allah berfirman dalam surat QS al-Waqi’ah ayat 22-23, yang artinya:
“Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli,laksana mutiara yang tersimpan baik.” (QS al-Waqi’ah ayat 22-23).
3. Terjaga Kehormatannya
Bidadari surga adalah sosok yang terjaga kehormataannya. Mereka menjaga pandangan dan terjaga dengan baik layaknya telur burung unta. Allah berfirman dalam surat Ash-Shaffat ayat 48-49, yang artinya:
"Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya, seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik." (Ash-Shaffat ayat 48-49)
Perawan yang Sopan dan Pemalu
4. Perawan
Bidadari surga juga digambarkan sebegai sosok perawan yang belum tersentuh siapapun. Hal ini dijelaskan dalam Alquran QS al-Waqi’ah ayat 35-37, yang artinya:
“Sesungguhnya Kami menciptidakan mereka (Bidadari-bidadari) dengan langsung. Dan Kami jadikan mereka gadisgadis perawan. penuh cinta lagi sebaya umurnya.”(QS alWaqi’ah: 35-37)
5. Wangi
Selain digambarkan mengenai keindahan fisik dan akhlaknya, bidadari surga juga digambarkan sebagai sosok yang berbau harum. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sekiranya salah seorang bidadari surga datang ke dunia, pasti ia akan menyinari langit dan bumi dan memenuhi antara langit dan bumi dengan aroma yang harum semerbak. Sungguh tutup kepala salah seorang wanita surga itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
6. Sopan dan Pemalu
Bidadari surga juga digambarkan sebagai sosok yang sopan dan pemalu. Hal ini dijelaskan dalam Qs. Ar-Rahman: 56-58, yang artinya:
“Di dalam surga, terdapat bidadari-bidadari-bidadari yang sopan, yang menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin. Maka nikmat Rabbmu yang manakah yang kamu dustakan? Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.” (Qs. Ar-Rahman: 56-58)
Yang pasti, bidadari surga digambarkan sebagai sosok yang nyaris sempurna dengan kecantikan fisik dan akhlaknya, serta suci dari apa pun.
Penulis : Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Advertisement