Liputan6.com, Jakarta - Sholat Dhuha adalah sholat sunnah yang dilaksanakan pada waktu dhuha. Waktu dhuha adalah ketika matahari lebih dari sepenggalah, hingga waktu zawal atau sebelum tengah hari.
Waktu terbaik sholat dhuha ketika udara sudah cenderung panas, sebagaimana disebut dalam hadis,
Baca Juga
عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ رضي الله عنه أَنَّ رسُولَ اللهِ صلّى الله عليه وسلّم قَالَ: «صَلاَةُ الأَوَّابِين حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ»، رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ.
Dari Zaid bin Arqam radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalat awwabin (shalat orang yang kembali kepada Allah, yaitu shalat Dhuha) dilaksanakan ketika anak unta mulai kepanasan.” (HR. Tirmidzi) [HR. Muslim, no. 748]
Advertisement
Melansir rumaysho.com, berdasar hadis tersebut waktu utama untuk shalat Dhuha adalah saat matahari sangat panas. Imam Nawawi rahimahullah menyatakan bahwa waktu yang dibahas dalam hadits ini adalah waktu afdal shalat Dhuha, walaupun shalat Dhuha bisa dilakukan dari terbit matahari hingga waktu zawal (matahari tergelincir).
Sholat dhuha kerap dikaitkan dengan rezeki. Soal ini, Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengungkapkan sejumlah surah yang berkaitan dengan rezeki.
Faidah dibacanya surat tersebut salah satunya adalah dibukanya rezeki langit dan bumi.
Simak Video Pilihan Ini:
Boleh Membaca Surat Selain Ad-Dhuha
Lulusan Islamic Call College Tripoli, Libya ini menegaskan bahwa boleh membaca surah selain surah Ad Dhuha ketika melaksanakan sholat dhuha.
“Tidak ada kemestian membaca surah Ad Dhuha, jadi silahkan saja anda bisa membaca surat yang lainnya yang sekiranya sesuai dengan apa yang bisa anda baca,” terang UAH
UAH juga mengatakan bahwa jika membaca selain Ad Dhuha, hendaknya membaca surah yang sekiranya sudah dihafal sengan baik.
“Pertama dari sudut apa yang anda hafal,” imbuhnya
Meskipun diperbolehkan membaca surah selain Ad Dhuna, akan tetapi, jika seseorang telah banyak hafalan surah-surahnya, UAH menganjurkan bahwa surah atau ayat yang dipilih ketika sholat dhuha sebaiknya sesuai dengan konteks atau kebutuhan yang saat itu dihadapi.
“Kedua, kalau sudah hafal apalagi banyak hafalannya saya sarankan membaca ayat-ayat atau surah-surah yang sesuai dengan konteks yang anda butuhkan, misal: ada konteks umum di waktu dhuha, ada bacaan misalnya terkait dengan faidah-faidah Dhuha,” jelas UAH.
Advertisement
Membaca Surah yang Sesuai dengan Faidah Dhuha
Lalu UAH memberikan contoh berdasarkan faidah dhuha yang merupakan pengganti nilai tasbih pada seluruh anggota tubuh kita, maka bisa membaca surah-surah yang berkaitan dengan tasbih seperti surah Al A’la dan An-Nasr.
“Apa di antara faidah-faidah Dhuha, kita bisa mengambil dari hadis riwayat Muslim nomor 724-729. Dhuha itu pengganti seluruh tasbih dari tubuh kita. Jadi ketika kita bangun dari tidur, seharusnya seluruh sendi tubuh kita bertasbih kepada Allah SWT,” terangnya
“Maka itu bisa diganti dengan salat dhuha 2 rakaat, maka dengan sholat 2 rakaat itu mengganti kemudian nilai tasbih pada seluruh tubuh kita. Maka antum bisa cari surah-surah dalam Al-Qur’an misalnya ketika kita sholat yang terkait dengan tasbih. Misal yang agak panjang sedikit sabbihismarabbikal a’laa, baik yang agak ringan sedikit idza jaa anashrullahi wal fath,” imbuhnya.
Surah yang Berkaitan dengan Rezeki
UAH juga menjelaskan perihal sholat dhuha dapat mendatangkan rezeki, tentunya dengan khusyu saat melaksanakannya, disertai dengan usaha atau ikhtiar yang benar dan juga permohonan yang bagus.
Pada tataran ini dalam pelasanaannya, menurut UAH kita dapat memilih ayat-ayat Al Qur’an yang terkait dengan rezeki. Misalnya pada Surah Az Zariyat ayat 22 yang menerangkan tentang sebab-sebab rezeki dan apa yang dijanjikan Allah kepada mansia.
Kemudian dalam surah Al Baqarah ayat 29 menerankan perihal Allah menurunkan rezeki ke bumi. Kemudian, cara-cara mencari rezeki terdapat dalam surah Al Baqarah ayat 168. Selain itu untuk mempercepat mencarinya dengan iman sehingga datang dari Allah dengan cepat itu terdapat dalam Al Qur’an Surah Al Baqarah ayat 172.
Ada yang lebih dahsyat lagi perihal rezeki yang dibuka dari langit dan bumi dalam surah Al-A’raf ayat 96. Kemudian perihal mendapatkan rezeki yang tidak terduga 65, akhir ayat kedua sampai dengan awal ayat ke 3 sampai awal ayat ke 4.
Advertisement