Masa Tunggu Haji Lama, Bolehkah Diganti Umrah Saja? Kata Buya Yahya Begini

Masa tunggu haji lama membuat sebagian orang mempertimbangkan mengganti ibadah tersebut dengan umrah.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 12 Mei 2024, 14:30 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2024, 14:30 WIB
Buya Yahya (Tangkap Layar Al-Bahjah TV)
Buya Yahya (Tangkap Layar Al-Bahjah TV)

Liputan6.com, Jakarta - Banyak muslim yang mendambakan ibadah haji. Sampai-sampai mereka rela menunggu antrean haji reguler yang cukup lama. 

Ya, antrean panjang haji reguler saat ini menjadi persoalan yang dihadapi masyarakat. Mau tidak mau, daftar hajinya tahun ini tapi berangkatnya bisa jadi 10 hingga 20 tahun kemudian. 

Ada banyak faktor yang membuat masa tunggu haji lama, di antaranya karena Indonesia termasuk negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Orang daftar haji banyak, tapi kuota yang diberikan terbatas per tahun.

Di sisi lain, yang daftar haji terus bertambah setiap tahunnya. Akibatnya, daftar antrean haji semakin menumpuk dan panjang. Inilah yang membuat masa tunggu haji lama.

Masa tunggu haji lama membuat sebagian orang mempertimbangkan mengganti ibadah tersebut dengan umrah. Hal ini pun sempat akan dilakukan oleh salah seorang penanya kajian Al Bahjah dari Bekasi, Jawa Barat. Namun, sebelum memutuskan ia lebih dulu bertanya kepada KH Yahya Zainul Ma’arif (Buya Yahya) tentang persoalan tersebut.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Rencana Haji Diganti Umrah

Ilustrasi ibadah haji, umrah, muslim, Ka'bah
Ilustrasi ibadah haji, umrah, muslim, Ka'bah. (Foto oleh Muhammad Khawar Nazir: https://www.pexels.com/id-id/foto/laki-laki-pria-lelaki-suami-18996539/)

Sebelum bertanya, penanya tersebut bercerita bahwa adiknya telah membiayai ibadah haji orangtuanya. Sebulan sebelum keberangkatan, orangtuanya meninggal dunia dan kini ibadah hajinya sudah dibadalkan.

“Sekarang adik saya ingin uang yang digunakan untuk menghajikan orangtua kami tetap digunakan ke Baitullah. Dengan kesalehan hati beliau uang tersebut diberikan kepada saya dan suami saya untuk berangkat ke Tanah Suci,” katanya dikutip dari tayangan YouTube Al Bahjah TV.

Sang adik ingin uang tersebut benar-benar digunakan ibadah ke Tanah Suci. Bahkan, ia menjanjikan akan mengurus semua biaya haji yang dibutuhkan dari persiapan sampai kepulangan. Sang adik juga sebenarnya mempersilakan dirinya jika ingin memilih ibadah umrah.

Setelah penanya mencari tahu, ternyata masa tunggu ibadah haji di daerahnya sudah 21 tahun, sedangkan ia sudah menginjak kepala 5. Itu artinya, ia akan berangkat haji ketika usianya sekitar 70 tahun.

Menunggu antrean haji yang cukup lama menjadi persoalan baginya. Ia pun bertanya kepada Buya Yahya, apakah boleh rencana ibadah haji diganti menjadi umrah karena mempertimbangkan usia dan janji adiknya yang belum tentu terlaksana?

Kata Buya Yahya

Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)
Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)

Buya Yahya menjawab, sebaiknya mendahulukan urusan haji selagi rencana awalnya untuk haji. Daftar haji terlebih dahulu meski sekarang berusia 50 tahun. Setelah itu, meminta kepada Allah SWT agar panjang umur dan berprasangka baik kepada-Nya.

“Yang namanya haji harus ada azzam. Apalagi sudah ada yang ngebiayai semacam itu dan Anda bukan orang memerlukan itu. Kecuali Anda fakir memerlukan uang itu, Anda katakan kepada adik Anda, saya fakir, saya belum wajib haji. Bolehkah uang ini digunakan untuk kebutuhan saya? Sampaikan,” kata Buya Yahya.

“Kalau ternyata Anda sudah cukup untuk kebutuhan sehari-hari, dihajikan. Jadikan itu untuk haji. Biar adik Anda senang,” lanjut Buya Yahya.

Mengenai usia yang sudah kepala 5, menurut Buya Yahya melaksanakan ibadah haji pada usia 70 tahun tidak masalah. Terpenting saat ini daftar haji dulu agar gugur dari kewajiban.

“Jadi kalau kita sudah daftar, ada azzam tidak dosa lagi. Yang dosa adalah orang yang sudah punya kewajiban haji tidak pernah azzam, dan azzam itu ditandai dengan mendaftar,” jelas Buya Yahya.

Buya Yahya menyarankan agar mendaftarkan ibadah haji terlebih dahulu. Apabila berkeinginan ibadah umrah, nanti menabung kembali.

“Bisa jadi gara-gara menyenangkan adik Anda yang telah ingin berbakti pada ibunda dan ayahanda, berkat itu Anda diumrahkan sama orang juga. Husnudzon kepada Allah. Umur panjang, banyak amal, rezeki banyak. Husnudzon kepada Allah dan husnudzan kepada hamba Allah,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya