Liputan6.com, Cilacap - Ulama kharismatik yang merupakan pengasuh Ponpes Tahfidzul Qur’an LP3IA, Rembang, Jawa Tengah KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menerangkan perihal pentingnya mengingat kematian.
Dalam kesempatan ceramahnya, beliau juga mengutarakan pentingnya membuat tim perumus kematian. Hal ini penting, sebab dunia yang sifatnya sementara, juga memiliki banyak perumus.
Advertisement
Baca Juga
“Saya ini sering bertemu dengan para doktor dan profesor di Yogya, bahkan saya bikin komunitas grup diskusi kematian,” ujarnya dikutip dari tayangan YouTube Short @Pati_Unus, Selasa (14/05/2024).
“Jadi profesor-profesor yang mau mati itu sering diskusi sama saya, kenapa ini penting? Karena mereka bilang begini, Pak Baha dunia yang pasti kita tinggalkan ini saja perumusnya banyak, masa kematian yang kita songsong tidak ada perumusnya,” sambungnya
Simak Video Pilihan Ini:
Pentingnya Membuat Tim Perumus Kematian
Mendiskusikan kematian itu sangat penting, sebab kematian merupakan pintu awal untuk memasuki kehidupan yang sejati dan abadi.
“Makanya kita bikin tim perumus kematian,” terangnya.
Ia juga menandaskan bahwa beda profesor dengan intelektual terletak pada kajian yang menjadi fokus bahasannya. Tak hanya itu, dengan sedikit berkelakar, ia mengatakan bahwa syarat menjadi profesor itu harus tahu kematian.
“Trus saya bilang, ini bedanya profesor dengan intelektual, kalau intelektual dikusinya soal dunia yang profan, nanti habis,” terangnya
“Kalau kematian itu abadi, maka syarat jadi profesor itu tahu tentang kematian. Dari profokasi ini banyak teman-teman diskusi kematian,” tandasnya.
Advertisement
Manfaat Mengingat Kematian
Menukil Suara Muhammadiyah.id, Rasulullah ﷺ mengingatkan kita untuk banyak mengingat kematian sebagaimana hadis dari sahabat Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ يَعْنِي الْمَوْتَ
Artinya:” Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, “Rasulullah ﷺ bersabda: “Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan”, yaitu kematian” (HR Imam Tirmidzi)
Ada banyak manfaat dari seringnya mengingat kematian, diantaranya adalah
- Dengan mengingat kematian, kita akan lebih termotivasi untuk beramal shalih dan meninggalkan keburukan-keburukan. Karena waktu kita didunia terbatas dan kita kembali kepada Allah untuk mempertanggungjawabkan amalan yang kita lakukan di dunia.
- Dengan mengingat kematian, ketika Allah berikan banyak kenikmatan maka kita tidak sombong, karena ini semuanya hanya titipan Allah Ta’ala. Pada masanya akan kembali kepada Allah Ta’ala.
- Dengan mengingat kematian, ketika kita diuji dengan hal-hal yang kurang menyenangkan, maka kita bisa lebih sabar karena kita yakini bahwa selama-lamanya ujian di dunia pasti akan berakhir juga. Dan pahala besar bagi hamba yang bersabar ketika diuji.
- Dengan mengingat kematian, kita akan selalu berhati-hati dalam “berjalan” di bumi dunia ini. Berhati-hati terhadap larangan Allah Ta’ala. Karena larangan-larangan Allah Ta’ala yang kita langgar akan menjadi beban kelak setelah kematian kita.
- Dengan mengingat kematian, kita akan segera melakukan taubat dari kesalahan dan dosa kita. Kita sangat berharap Allah Ta’ala Yang Maha Pengampun mengampuni kita. Sebaliknya orang yang tidak ingat kematian akan berpotensi menunda taubat. Hal ini sangat berbahaya, karena ketika ajal menjemput dan belum sempat bertaubat akan sengsara di akhirat kecuali Allah Ta’ala memberikan rahmat dan ampunannya.
Semoga kita menjadi bagian orang yang selalu ingat kematian yang akan menjadikan kita lebih istikamah berjalan di atas petunjuk-Nya. Dan semoga Allah Ta’ala matikan kita dalam keadaan husnul khatimah.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul