Gus Baha Angkat Bicara tentang Pentingnya Pembukuan Kitab dan Dokumentasi

Gus Baha sebut pentingnya pembukuan kitab dan dokumentasi, ajaran Islam bisa dipelajari generasi masa depan.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jul 2024, 14:30 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2024, 14:30 WIB
Gus baha 22
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha (TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha dalam sebuah pengajian yang videonya diunggah di kanal Youtube @takmiralmukmin menyoroti pentingnya pembukuan kitab dan dokumentasi dalam konteks keilmuan Islam.

KH Ahmad Bahauddin Nursalim memulai pemaparannya dengan menekankan bahwa kitab-kitab keilmuan Islam haruslah dibukukan dan didokumentasikan dengan baik.

"Pembukuan kitab adalah langkah penting untuk memastikan pengetahuan dan ajaran Islam dapat diakses dan dipelajari oleh generasi-generasi mendatang," ungkapnya.

Gus Baha menyoroti bahwa Mbah Ali Maksum, dengan niat baik, menulis "Hujjah Ahlussunnah Wal Jamaah" untuk memberikan sumbangan yang signifikan bagi literatur keislaman.

Gus Baha mengatakan bahwa Mbah Ali Maksum, melalui karya tulisnya, berusaha untuk menyampaikan pesan-pesan penting dari Ahli Sunnah Wal Jamaah kepada umat Islam.

"Hujjah Ahlusunnah Wal Jamaah tidak hanya menjadi warisan intelektual, tetapi juga sebagai panduan yang memperkaya pemahaman kita terhadap ajaran Islam yang benar," tambahnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Penting untuk Mengembangkan Pemahaman

Ilustrasi kitab Allah
Ilustrasi kitab. (Image by Freepik)

Dalam konteks ini, KH Ahmad Bahauddin Nursalim menjelaskan bahwa kehadiran kitab-kitab seperti ini sangatlah penting untuk mengembangkan pemahaman yang mendalam dalam masyarakat.

"Kitab-kitab seperti karya Mbah Ali Maksum mengandung nilai-nilai keilmuan yang dapat memperkuat landasan keagamaan dan spiritual umat Islam," paparnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa karya-karya tulis seperti ini bukan hanya sekadar catatan sejarah, tetapi juga merupakan sumber inspirasi untuk generasi masa kini dan masa depan.

"Dengan membukukan kitab-kitab keilmuan, kita memastikan warisan intelektual kita tidak hanya lestari, tetapi juga terus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman," jelasnya.

KH Ahmad Bahauddin Nursalim menyoroti bahwa setiap karya tulis memiliki konteks budaya dan gaya bahasa yang unik, seperti yang ditunjukkan oleh Mbah Ali Maksum dalam kitab tersebut.

"Karya tulis harus disesuaikan dengan konteks masyarakatnya untuk memastikan pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik," tambahnya.

 

Begini Manfaat Pembukuan Kitab

Golongan yang Berhak Menerima Zakat
Ilustrasi Kitab Suci Al-Qur'an Credit: shutterstock.com

Dalam penutup ceramahnya, KH Ahmad Bahauddin Nursalim menegaskan pentingnya menghargai upaya para ulama dalam menyampaikan ajaran Islam melalui berbagai karya tulis.

"Semoga dengan pembukuan kitab-kitab keilmuan ini, kita dapat terus menguatkan nilai-nilai keagamaan dan kesadaran intelektual dalam masyarakat," pungkasnya.

KH Ahmad Bahauddin Nursalim juga menekankan bahwa pembukuan kitab-kitab keilmuan tidak hanya mengamankan pengetahuan intelektual, tetapi juga mendorong kajian lebih lanjut dan diskusi yang mendalam di kalangan cendekiawan dan akademisi Islam.

"Dengan memiliki teks-teks yang terdokumentasi dengan baik, kita bisa menjaga keaslian dan keotentikan ajaran Islam dari berbagai kemungkinan interpretasi yang keliru," katanya.

Selain itu, ia mengajak umat Islam untuk lebih menghargai kontribusi seperti karya Mbah Ali Maksum dan ulama lainnya yang gigih dalam menulis dan mempublikasikan karya-karya keilmuan.

"Kita berutang budi kepada para ulama yang telah berjuang keras untuk menyebarkan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai keagamaan melalui tulisan-tulisan mereka," tambahnya dengan penuh penghargaan.

Terakhir, KH Ahmad Bahauddin Nursalim mengingatkan bahwa pembukuan kitab keilmuan bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab bersama umat Islam.

"Kita semua memiliki peran penting dalam menjaga warisan intelektual Islam agar tetap relevan dan bermanfaat bagi masa kini dan masa depan," pungkasnya dengan harapan agar semangat ini terus terjaga dan diperkuat.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya