Tak Perlu Minum Obat, Syekh Ali Jaber Beberkan Surah Al-Fatihah Bisa Sembuhkan Penyakit, Caranya Begini

Syekh Alii Jaber ungkap amalan penyembuh segala penyakit

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Agu 2024, 12:30 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2024, 12:30 WIB
6 Potret Syekh Muhammad Jaber, Adik Syekh Ali Jaber yang Akan Lanjutkan Dakwah
Syekh Muhammad Jaber (Sumber: Instagram/@syekh_muhammad_jaber)

Liputan6.com, Cilacap - Pendakwah berdarah Arab dan Indonesia yang fasih mengucapkan bahasa Indonesia yakni Syekh Ali Jaber membeberkan amalan mudah yang fadhilahnya sebagai penyembuh segala macam penyakit.

Beliau mencontohkan, penyakit-penyakit yang cukup familiar diderita banyak orang seperti sakit kepala, sakit gigi, sakit tangan dan lain sebagainya.

Menurut pendakwah kelahiran Madinah, Arab Saudi  bahwa saat sakit, tak harus meminum obat, namun cukup mengamalkan atau membaca salah satu surah Al-Qur’an.

Hal ini tidak aneh lantaran berdasarkan firman Allah SWT, Al-Qur’an selain fungsinya sebagai petunjuk (hudan) bagi umat manusia, di dalam surah-surahnya juga terkadung obat (syifa) yang dapat menyembuhkan penyakit, baik lahir maupun batin. Dalam surat al-Isra’ ayat 82, Allah Swt berfirman:

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاء وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ

“dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi obat penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Baca Surah Ini untuk Menyembuhkan Segala Penyakit

Ilustrasi muslim membaca Al-Qur'an
Ilustrasi muslim membaca Al-Qur'an. (Photo by Rachid Oucharia on Unsplash)

Syekh Ali Jaber menerangkan bahwa saat kita menderita sakit kepala, sakit gigi, sakit tangan dan lain sebagainya, maka langkah pertama untuk pengobatan ialah meletakkan telapak tangan kanan pada tempat yang sakit.

“Sakit kepala, sakit gigi, sakit tangan, apapun sakitnya, taruh tangan kanan di posisi sakit,” terangnya dikutip dari tayangan YouTube @PetuahChik, Rabu (07/08/2024).

Setelah tangan ditaruh pada tempat yang sakit, kemudian membaca Surah Al-Fatihah. Syekh Ali Jaber tidak menyebutkan dan membatasi jumlah bilangan saat membaca Surah Al-Fatihah itu.

Jadi dapat disimpulkan bahwa membaca surah Al-Fatihah untuk pengobatan itu bisa dilakukan semampunya.

“Misalnya sakit kepala, tangan kanan ditaruh di atas kepala atau di posisi sakitnya, lalu baca Al-Fatihah,” paparnya.

Surah Al-Fatihah sebagai Obat

Ilustrasi membaca Al-Qur'an
Ilustrasi membaca Al-Qur'an. (Photo by Ed Us on Unsplash)

Dalilnya: hadits Abu Sa’id al-Khudri: 

انْطَلَقَ نَفَرٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفْرَةٍ سَافَرُوهَا حَتَّى نَزَلُوا عَلَى حَيٍّ مِنْ أَحْيَاءِ الْعَرَبِ فَاسْتَضَافُوهُمْ فَأَبَوْا أَنْ يُضَيِّفُوهُمْ فَلُدِغَ سَيِّدُ ذَلِكَ الْحَيِّ فَسَعَوْا لَهُ بِكُلِّ شَيْءٍ لَا يَنْفَعُهُ شَيْءٌ فَقَالَ بَعْضُهُمْ لَوْ أَتَيْتُمْ هَؤُلَاءِ الرَّهْطَ الَّذِينَ نَزَلُوا لَعَلَّهُ أَنْ يَكُونَ عِنْدَ بَعْضِهِمْ شَيْءٌ فَأَتَوْهُمْ فَقَالُوا يَا أَيُّهَا الرَّهْطُ إِنَّ سَيِّدَنَا لُدِغَ وَسَعَيْنَا لَهُ بِكُلِّ شَيْءٍ لَا يَنْفَعُهُ فَهَلْ عِنْدَ أَحَدٍ مِنْكُمْ مِنْ شَيْءٍ فَقَالَ بَعْضُهُمْ نَعَمْ وَاللَّهِ إِنِّي لَأَرْقِي وَلَكِنْ وَاللَّهِ لَقَدْ اسْتَضَفْنَاكُمْ فَلَمْ تُضَيِّفُونَا فَمَا أَنَا بِرَاقٍ لَكُمْ حَتَّى تَجْعَلُوا لَنَا جُعْلًا فَصَالَحُوهُمْ عَلَى قَطِيعٍ مِنْ الْغَنَمِ فَانْطَلَقَ يَتْفِلُ عَلَيْهِ وَيَقْرَأُ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ فَكَأَنَّمَا نُشِطَ مِنْ عِقَالٍ فَانْطَلَقَ يَمْشِي وَمَا بِهِ قَلَبَةٌ قَالَ فَأَوْفَوْهُمْ جُعْلَهُمْ الَّذِي صَالَحُوهُمْ عَلَيْهِ فَقَالَ بَعْضُهُمْ اقْسِمُوا فَقَالَ الَّذِي رَقَى لَا تَفْعَلُوا حَتَّى نَأْتِيَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَذْكُرَ لَهُ الَّذِي كَانَ فَنَنْظُرَ مَا يَأْمُرُنَا فَقَدِمُوا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرُوا لَهُ فَقَالَ وَمَا يُدْرِيكَ أَنَّهَا رُقْيَةٌ؟ ثُمَّ قَالَ: قَدْ أَصَبْتُمْ اقْسِمُوا وَاضْرِبُوا لِي مَعَكُمْ سَهْمًا فَضَحِكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ 

“Suatu hari sekelompok sahabat Nabi melakukan perjalanan jauh. Di tengah perjalanan mereka singgah di sebuah kampung kabilah Arab. Mereka bertamu, namun penduduk kampung enggan untuk menjamu. Tiba-tiba kepala kampung tersengat binatang berbisa. Penduduk kampung berusaha untuk mengobati dengan segala cara, namun tidak berhasil. Ada di antara mereka yang usul, ‘Andaikan kalian mendatangi sekelompok orang yang baru tiba, siapa tahu ada di antara mereka yang memiliki sesuatu.’ Merekapun mendatangi para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya berkata, ‘Wahai bapak-bapak, pembesar kami tersengat binatang berbisa, dan kami telah berusaha dengan segala cara untuk mengobatinya namun sama sekali tidak bermanfaat. Apakah ada di antara kalian yang memiliki sesuatu?’ Sebagian sahabat menjawab, ‘Ya, demi Allah saya bisa mengobati. Namun, kami telah bertamu tetapi kalian enggan menjamu kami. Saya tidak akan mengobatinya kecuali setelah kalian berjanji akan memberi upah.’ Mereka pun bersepakat untuk memberi segerombolan kambing.

Lalu, sahabat tadi menghembus nafas berserta sedikit ludah dari mulutnya dan membaca Alhamdulillahirabbil’alamin. Detik itu juga si kepala kampung bangkit dan bisa berjalan, seolah tidak terkena apapun. 

Mereka pun memenuhi janjinya untuk memberi upah. Sebagian sahabat berkata, ‘Bagilah.’ Orang yang meruqyah menjawab, ‘Jangan lakukan kecuali setelah kita mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan kejadian ini. Lalu kita lihat apa yang diputuskan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam.’ 

Sesampainya di depan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam mereka bercerita. Beliaupun bersabda, ‘Dari manakah engkau mengetahui bahwa surat al-Fatihah adalah ruqyah (obat)?! Apa yang kalian lakukan benar, bagikan (kambing tersebut) dan beri aku bagian.’ sembari beliau tersenyum.” (H.R. Bukhari).

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya