Warning Gempa Megathrust di Indonesia Tinggal Tunggu Waktu dan Hadis Lindu sebagai Tanda Kiamat

Terlepas dari potensi terjadi gempa megathrust di Indonesia, gempa adalah fenomena alam sekaligus bukti tanda kebesaran Allah SWT. Gempa juga sebagai salah satu tanda kiamat dalam Islam.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 19 Agu 2024, 04:30 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2024, 04:30 WIB
Infografis Gempa Megathrust Bayangi Jakarta
Infografis Gempa Megathrust Bayangi Jakarta (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu saja. Pada waktunya yang tidak diketahui pasti, gempa dahsyat itu akan menggoyangkan wilayah Indonesia. 

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkapkan potensi terjadinya gempa megathrust di Indonesia. Ia mengatakan, ada dua lempengan di Indonesia yang hingga kini belum memiliki tanda mengeluarkan gempar besar, dengan kata lain disebut zona Seismic Gap.

"Seismic Gap Megathrust Selat Sunda (M8,7) dan Megathrust Mentawai-Siberut (M8,9). Rilis gempa di kedua segmen megathrust ini boleh dikata 'tinggal menunggu waktu' karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar," kata Daryono dalam keterangannya, dikutip dari kanal News Liputan6.com, Ahad (18/8/2024).

Terlepas dari potensi terjadi gempa megathrust di Indonesia, gempa adalah fenomena alam sekaligus bukti tanda kebesaran Allah SWT. Bagi orang beriman, percaya bahwa tidak ada satu orang pun yang bisa mencegah terjadinya gempa bumi selain kehendak-Nya.

Peristiwa gempa bumi, termasuk megathrust pada dasarnya sudah tercatat dalam Lauhul Mahfudz. Allah berfirman dalam surah Al-Hadid ayat 22, yang artinya sebagai berikut.

“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfudz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.”

Banyaknya lindu juga menjadi salah satu tanda kiamat. Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan tiba hari Kiamat hingga banyak terjadi gempa bumi.” (HR. Bukhari).

Dalam hadis lain juga ditemukan tentang peristiwa gempa bumi sebagai bagian dari tanda kiamat. Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Hadis Gempa sebagai Tanda Kiamat

Ilustrasi Gempa
Ilustrasi Gempa (Liputan6.com/Abdillah)

Mengutip Muslim.or.id, dalam riwayat lain disebutkan bahwa sebelum kiamat akan terjadi gempa bumi dalam waktu yang cukup lama selama beberapa tahun. Dari sahabat Salamah bin Nufail as-Sakuni radhiallahu ‘anhu, beliau berkata,

كُنَّا جُلُوسًا عِنْدَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. (وَذَكَرَ الْحَدِيْثَ وَفِيْهِ) وَبَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ مُوتَانٌ شَدِيدٌ وَبَعْدَهُ سَنَوَاتُ الزَّلاَزِلِ

Artinya: “Kami pernah duduk-duduk bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam… (lalu beliau menuturkan haditsnya) dan sebelum Kiamat ada dua kematian yang sangat dahsyat, dan setelahnya terjadi tahun-tahun yang dipenuhi dengan gempa bumi.” (HR. Ibnu Majah, shahih)

Ibnu Hajar Al-Asqalani menjelaskan gempa bumi terjadi hampir di seluruh penjuru bumi. Beliau berkata,

قد وقع في كثير من البلاد الشمالية والشرقية والغربية كثير من الزلازل، ولكن الذي يظهر أن المراد بكثرتها: شمولها، ودوامها

Artinya: “Sungguh gempa banyak terjadi pada negara-negara di utara, timur dan barat, namun yang nampak dari maksudnya lafadz ‘banyak’ adalah mencakup keseluruhan dan terjadi terus-menerus.” (Fathul Bari 31/93-94)

Gempa dan Masalah-Masalah Besar

Bencana Gempa Bumi
Ilustrasi Bencana Gempa Bumi Credit: pexels.com/Jose

Secara umum tanda kiamat adalah terjadinya gempa bersama bencana dan masalah-masalah yang besar. Abdullah bin Hawalah radhiallahu ‘anhu berkata,

وَضَعَ رَسُـوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَيْ عَلَى رَأْسِي -أَوْ عَلىَ هَامَتِي- فَقَالَ: يَا ابْـنَ حَوَالَةَ! إِذَا رَأَيْتَ الْخِلاَفَةَ قَدْ نَزَلَتِ الأَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ، فَقَدْ دَنَتِ الزَّلاَزِلُ وَالْبَلاَيَـا وَاْلأُمُورُ الْعِظَامُ، وَالسَّاعَةُ يَوْمَئِذٍ أَقْرَبُ إِلَى النَّاسِ مِنْ يَدَيَّ هَذِهِ مِنْ رَأْسِكَ

Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meletakkan kedua tangannya di atas kepalaku, lalu beliau berkata, ‘Wahai Ibnu Hawalah! Jika engkau melihat kekhilafahan telah turun di atas bumi-bumi yang disucikan, maka telah dekatlah gempa, bencana dan masalah-masalah besar, dan hari Kiamat saat itu lebih dekat kepada manusia daripada dekatnya kedua tanganku ini dari kepalamu.’” (HR. Ahmad, shahih)

Dari penjelasan di atas, sebagai seorang muslim hendaknya intropeksi diri ketika banyak terjadi gempa. Bisa jadi ini merupakan tanda dan peringatan kepada umat manusia agar kembali kepada Allah dan bertaubat.

Doa ketika Terjadi Gempa Bumi

Ilustrasi muslim berdoa, berzikir, Islami
Ilustrasi muslim berdoa, berzikir, Islami. (Photo Copyright by Freepik)

Apabila gempa terjadi, Muslim dapat mengamalkan doa saat terjadi gempa. Doa ini pernah diunggah Pengasuh Pesantren Al-Qur’an Azzayadi Solo, KH Abdul Karim atau Gus Karim dan kembali dikutip dari NU Online.

اللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا أَرْسَلْتَ بِهِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أَرْسَلْتَ بِهِ   

Allâhumma innî asaluka khairaha wa khaira mâ fîhâ, wa khaira mâ arsalta bihi, wa a’ûdzubika min syarrihâ, wa syarri mâ fîhâ wa syarri mâ arsalta bihi   

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kehadirat-Mu kebaikan atas apa yang terjadi, dan kebaikan apa yang di dalamnya, dan kebaikan atas apa yang Engkau kirimkan dengan kejadian ini. Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan atas apa yang terjadi, dan keburukan atas apa yang terjadi didalamnya, dan aku juga memohon perlindungan kepada-Mu atas apa-apa yang Engkau kirimkan.”

Wallahu a’lam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya