Liputan6.com, Jakarta - Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang masih terjaga hingga sekarang. Isinya adalah petunjuk sekaligus pedoman hidup bagi umat manusia.
Tak hanya menjadi landasan fiqih maupun kisah-kisah nabi, Al-Qur’an juga kerap dijadikan sebagai sumber utama oleh para ilmuwan dalam mengembangkan sebuah teknologi dan sains.
Advertisement
Al-Qur’an jangan hanya menjadi hiasan rumah. Jika ingin mendapat manfaatnya, bacalah kitab suci tersebut. Orang yang membacanya akan mendapat banyak keutamaan seperti pahala 10 kebaikan setiap hurufnya.
Advertisement
Baca Juga
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebaikan. Satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif laam miim itu satu huruf, tetapi aliif itu satu huruf, laam itu satu huruf, dan miim itu satu huruf.” (H.R. Tirmidzi)
Keutamaan lain dari membaca Al-Qur’an adalah memberi syafaat di hari kiamat bagi pembacanya. Rasulullah SAW bersabda,
“Bacalah Al-Qur’an, sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat memberi syafaat kepada pembacanya.” (Imam Muslim, Shahih Muslim, Beirut: Dar Ihya’ Ihya’ al-Turats al-Arabi, tt, juz 1, hal. 553).
Saksikan Video Pilihan Ini:
Cara Al-Qur’an Memberi Syafaat
Menguatkan hadis tersebut, disebutkan dalam hadis lain bahwa pada hari kiamat nanti Al-Qur’an akan memohon kepada Allah SWT untuk diberikan mahkota kemuliaan bagi pembacanya. Rasulullah SAW bersabda,
“Kelak di hari kiamat Al-Qur’an akan datang, seraya memohon kepada Tuhannya: ‘Wahai Tuhan, pakaikanlah kepadanya (pembaca Al-Qur’an)!’ Kemudian ia dipakaikan mahkota kemuliaan. Kemudian ia memohon kembali, ‘Wahai Tuhan, tambahkanlah!’ Kemudian dipakaikan pakaian kemuliaan.
Kemudian ia memohon lagi, ‘ Wahai Tuhan, ridhailah dia!’ Kemudian Allah pun meridhainya. Maka ia berkata: bacalah dan naiklah. Sebab setiap satu ayat akan dilipatkan satu kebaikan.” (Imam Turmudzi, Sunan Turmudzi, Mesir: Mustafa al-Halabi, tt. juz V, hal. 178).
Di sisi lain, Al-Qur’an juga bisa mencelakai seseorang di hari kiamat. Itu jika tidak mengamalkan dengan baik dan hanya menjadikan kitab suci tersebut sebagai hiasan dinding, tidak pernah dibaca.
“Al-Qur’an memberi syafaat dan dimintai syafaat, dan menjadi saksi yang diyakini (kebenarannya), barangsiapa yang menjadikannya sebagai imam, panutan, pedoman (dengan mengamalkan isi kandungannya) maka ia akan ditarik ke surga,
dan barangsiapa yang menjadikannya di belakang punggungnya (meninggalkan isi kandungannya) maka ia akan ditarik ke neraka.” (Ibnu Hibban, Shahih Ibnu Hibban, Beirut: Muassasat al-Risalah, 1988, hal. 332).
Advertisement
Apa Syafaat yang Diberikan Al-Qur’an?
Mengutip NU Online, Syekh Abdul Fattah al-Qadi menjelaskan bahwa syafaat Al-Qur’an mencegah seseorang jatuh dalam kobaran api neraka.
Artinya seorang yang mendapatkan syafaat Al-Qur’an, ia akan tercegah dan tidak sampai jatuh dalam kobaran api neraka meskipun ia divonis sebagai penghuni neraka.
Ini berbeda dengan syafaat lainnya kelak di hari kiamat. Syafaat yang lain akan mengangkat dan menyelamatkan seseorang dari kobaran api neraka. Artinya, orang yang mendapatkan syafaat selain Al-Qur’an, ia diangkat dari dalam kobaran neraka setelah merasakan panasnya api neraka.
Pendapat di atas sesuai dengan apa yang diutarakan oleh Ibnu al-Qashih dalam karyanya Siraj al-Qari’ wa Tidzkar al-Muqri’ al-Muntahi bahwa syafaat Al-Qur’an menyelamatkan seorang pembacanya dari kobaran api neraka.
Untuk memperkuat pendapatnya itu Ibnu al-Qashih mengutip hadis Nabi:
“Barangsiapa yang mendapatkan syafaat dari Al-Qur’an, maka ia akan selamat.” (Ibnu al-Qashih, Siraj al-Qari’ wa Tidzkar al-Muqri’ al-Muntahi, Mesir, Mustafa al-Halabi, tt, hal, 6).
Wallahu a’lam.