Bukan Orang Lain, Ini Penyebab Utama Diri Kita Jatuh dan Hina Kata Gus Baha, Apa Itu?

Gus Baha beberkan fator utama yang menyebabkan diri kita jatuh dan hina.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Sep 2024, 14:30 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2024, 14:30 WIB
Gus Baha (SS: YT ALBA TV)
Gus Baha (SS: YT ALBA TV)

Liputan6.com, Cilacap - Ulama kondang yang merupakan ahli Tafsir Al-Qur’an asal Rembang, Jawa Tengah yakni KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) menerangkan perihal penyebab utama yang menjadikan diri kita jatuh dan hina.

Menurut Gus Baha bukan orang lain yang menjadi penyebab utama seseorang jatuh. Banyak yang tidak menduga, bahwa penyebab utama yang membuat seseorang jatuh justru sesuatu yang berasal dari dalam dirinya.

Gus Baha menandaskan jikalau orang lain ingin menjatuhkan diri kita tentu saja tidak semudah yang dibayangkan, perlu faktor pendukung untuk mencapai tujuan itu

“Orang lain mau menjatuhkan Anda itu lewat memfitnah, lewat medsos atau memfitnah atau mencibir itu nunggu, nunggu diterima orang lain,” kata Gus Baha dikutip dari tayangan YouTube Short @SudarnoPranoto, Sabtu (28/04/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


Ini Penyebab Utama Kehancuran Manusia

Gus Baha tiktok
KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) (SS TikTok)

Menurut Gus Baha, faktor yang paling potensi menjatuhkan atau merusak reputasi kita ialah perilaku kita sendiri.

"Tapi kalau kita menjatuhkan diri kita sendiri, kamu telanjang bulat langsung dianggap tidak waras," terangnya.

Sementara orang lain, meskipun memiliki potensi tapi tidakk langsung sebagaimana diri kita.

"Orang lain mau membunuh anda itu nunggu nyantet, mbacok, tapi kalau diri kamu sendiri yang jelek itu langsung bunuh diri selesai," katanta.

"Artinya begini, Nabi mengajarkan kita, potensi terjelek kita terhadap diri kita itu perilaku kita sendiri," ujarnya.

"Jadi potensi yang menghancurkan kita sendiri yang pertama ialah perilaku kita sendiri," pungkasnya.


Pentingnya Perilaku yang Baik

Ilustrasi keluarga, orang tua dan anak-anaknya
Ilustrasi keluarga, orang tua dan anak-anaknya. (Photo by Mike Scheid on Unsplash)

Menukil laman isif.ac.id, perintah untuk memiliki akhlak dan perilaku yang baik kepada semua umat manusia itu merujuk pada salah satu hadis Nabi Muhammad Saw seperti yang diriwayatkan oleh Sunan at-Tirmidzi. Hadis tersebut sebagai berikut:

عَنْ جَابِر بن عبد الله رضى الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم – قَالَ «إن من أحبكُمْ إِلي وَأَقْرَيَكُمْ مِنّى مَجْلِسًا يوم الْقِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلاَقَا وَإِنَّ أبْعضَكُمْ إِلَى وَأَبْعَدَكُمْ مِنّى مَجْلِسًا يوم الْقِيَامَةِ الثرثارُونَ والمتشدقون وَالْمُتَفَيهِقُونَ ». رواه الترمذي في سننه ١٢١ .

Artinya: Jabir bin Abdillah Ra menuturkan bahwa Rasululah Saw bersabda, “orang yang paling aku cintai dan paling dekat dengan tempatku kelak di hari kiamat adalah mereka yang memiliki akhlak mulia. Sementara, orang yang paling aku benci dan tempatnya paling jauh dariku kelak di hari kiamat, adalah mereka yang keras dan rakus, suka menghina dan sombong.” (Sunan at-Tirmidzi).

Dalam hadis di atas menjelaskan bahwa Nabi Muhammad Saw meminta kepada seluruh umat Islam untuk selalu menjaga akhlak dan berperilaku baik kepada semua umat manusia. Baik itu kepada laki-laki dan perempuan, maupun kepada mereka yang berbeda agama dengan kita.

Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya