Jangan Salah Pilih, Ini Kriteria Imam Sholat Berjamaah Penjelasan Buya Yahya

Buya Yahya membeberkan beberapa kriteria imam sholat berjamaah. Menurut Buya Yahya, jika tidak memenuhi satu kriteria maka dapat memilih dia sebagai imam karena kriteria yang lain.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 04 Okt 2024, 03:30 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2024, 03:30 WIB
Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya
Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya. (Tangkap layar YouTube Al Bahjah TV)

Liputan6.com, Bogor - Sholat berjamaah dapat dilakukan minimal dua orang, terdiri dari imam dan makmum. Dalam melaksanakan sholat berjamaah, penting bagi muslim mengetahui kriteria-kriteria imam agar sholatnya semakin sempurna.

Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya membeberkan beberapa kriteria imam sholat berjamaah. Menurut Buya Yahya, jika tidak memenuhi satu kriteria maka dapat memilih dia sebagai imam karena kriteria yang lain.

Apa saja kriteria imam sholat berjamaah? Yuk simak penjelasan Buya Yahya berikut ini agar kita tidak salah pilih imam.

1. Bagus Perilakunya

“Pertama, bagus perilakunya atau tidak fasik. Tidak pernah dikenal orang kalau dia melakukan dosa gede. Bukan pezina yang diketahui oleh orang kampungnya, bukan pemabuk yang diketahui orang kampungnya, bukan penjudi yang diketahui orang kampungnya,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Kamis (3/10/2024.

2. Tidak Dibenci Orang Lain

Kriteria kedua adalah tidak dibenci orang lain. Sebab, kata Buya Yahya, ada orang yang perilakunya bikin sakit orang lain sehingga membuat orang satu kampung benci kepadanya.

“Makanya yang demikian itu makruh dijadikan imam, karena orang di belakang itu jadi gelisah, jadi tidak khusyuk,” ujar Buya Yahya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Kriteria Imam Sholat Lainnya

Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)
Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)

3. Memperhatikan Adab

Buya Yahya mengatakan, seseorang yang menjadi imam harus memperhatikan adab. Baiknya ketika dia menjadi imam mengenakan sorban, imamah, kopiah, atau paling tidak pakaiannya sopan.

Jadi, pakaian yang dikenakan tidak hanya memenuhi syarat fiqih, tapi juga rapi dan sopan sebagai pemimpin sholat menghadap Allah SWT.

4. Menguasai Bacaan Al-Qur’an dan Paham Artinya

Kriteria berikutnya yang lebih pantas jadi imam adalah menguasai bacaan Al-Qur’an. Tidak hanya membaca dengan kaidah ilmu tajwid, tapi juga memahami arti dan makna yang dibaca.

“Ada yang bacaannya benar dan fasih, tapi dia kurang ngerti artinya, sehingga memotong ayat yang tidak boleh dipotong, kan kacau,” imbuhnya.


Kriteria Imam Sholat Lainnya

buya yahya 221
Buya Yahya (TikTok)

5. Kenal Sunnah Nabi

Jika ada yang lebih mengenal sunnah-sunnah nabi dalam sholat, maka orang tersebut harus diutamakan menjadi imam. Jadi, bukan hanya menguasai bacaan Al-Qur’an saja, tapi juga paham sunnah-sunnahnya.

6. Yang Lebih Tua atau Lebih Alim

Apabila sama-sama pandai membaca Al-Qur’an dan paham sunnah nabi, maka pilihlah imam yang lebih tua atau lebih alim dari keduanya. Kriteria ini juga lainnya yang disampaikan Buya Yahya berdasarkan pada hadis Imam Muslim dari Ibnu Mas’ud.

Buya Yahya mengatakan, kriteria imam sholat tersebut untuk imam tetap di salah satu masjid. Adapun jika imamnya berhalangan, maka sholat berjamaah dapat dilakukan meskipun dipimpin imam yang tidak memenuhi banyak kriteria di atas.

Wallahu a’lam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya