Liputan6.com, Cilacap - Ulama kondang ahlul Qur’an asal Rembang, Jawa Tengah, KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) menerangkan perihal seorang wali yang keliru dalam berdoa.
Berdoa merupakan salah satu upaya selain upaya lahir yang manfaatnya tiada lain untuk menggapai sesuatu yang kita inginkan.
Dalam berdoa, tidak boleh sembarangan dan harus memperhatikan etika atau adab-adab dalam berdoa sebagaimana telah dikemukakan Rasulullah SAW dalam sabda-sabdanya.
Advertisement
Baca Juga
Selain sebagai penyebab cepatnya terkabulnya doa, etika atau adabnya harus diketahui supaya kita tidak keliru berdoa.
Simak Video Pilihan Ini:
Hanya Butuh Sedikit Makanan
Gus Baha menceritakan seorang wali yang keliru dalam berdoa, di mana kisah ini termaktub dalam Kitab Hikam karya Syaikh Ibn Athaillah As-Sakandari.
“Saya ingat ada orang keliru dalam berdoa kisahnya termaktub dalam Kitab Hikam,” terangya dikutip dari tayangan YouTube Short @SudarnoPranoto, Selasa (01/10/2024).
“Ada orang baru saja jadi wali atau entah sok-sokan jadi wali. Dia sukanya beribadah,” lanjutnya.
Seorang wali ini saking rajinnya ibadah rupanya tak membutuhkan harta yang banyak. Ia hanya membutuhkan dua piring nasi.
Atas dasar ini ia pun menganggap bahwa bekerja tidak penting dan yang penting ialah selalu menyambah Allah SWT.
“Lama-lama dia menyimpulkan, wahai Gusti… saya dalam sehari hanya butuh makan nasi sepiring dua kali,” paparnya
“Lantas untuk apa saya bekerja, padahal saya hanya butuh sholat menyembah-Mu,”
Advertisement
Minta Rezeki yang Tidak Bekerja
Sebab kebutuhan materiil yang sedikit, ia lantas memohon kepada Allah SWT supaya diberikan rezeki tanpa harus bekerja.
“Aku minta rezeki yang tidak perlu bekerja,” pintanya sebagaimana dituturkan Gus Baha.
Setelah dia berdoa seperti itu, Gus Baha melanjutkan kisahnya bahwa suatu ketika orang tersebut di pasar dicurigai bahkan dituduh mencuri. Sebab hal itu, maka ia pun masuk penjara.
Di dalam penjara ia dikasih makan oleh penjaga penjara persis sebagaimana ia hanya membutuhkan 2 piring dalam 1 hari yakni tiap pagi dan sore.
Sebab masuk penjara ia pun protes kepada Allah SWT akan nasibnya kini justru mengenaskan. Atas pertanyaan hamba-Nya ini Allah menjawab bahwa hal itu diberikan sebab dirinya pernah berdoa memohon rezeki tanpa kerja.
Oleh sebab itu, maka penjara merupakan tempat di mana ia memperoleh rezeki (makanan) tanpa harus bekerja. Jawaban Allah atas doanya itu tentu saja membuatnya menangis tersedu-sedu dan sangat menyesal. Ia tak menyangka bahwa permohonannya itu menyebabkan dia masuk penjara.
Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul