Baca Dua Ayat Ini di Malam Hari, Niscaya Dicukupkan Rezeki Dunia dan Akhirat

Rasulullah menganjurkan agar kita dapat menyempatkan membaca dua ayat ini di malam hari. Insya Allah akan diberikan kecukupan rezeki serta terhindar dari segala keburukan.

oleh Putry Damayanty diperbarui 05 Nov 2024, 09:30 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2024, 09:30 WIB
Ilustrasi mengaji
Ilustrasi: membaca Alquran setelah shalat (Foto: Aplikasi Kesan).

Liputan6.com, Jakarta - Rasulullah SAW menyebutkan dalam sebuah hadis bahwa barangsiapa yang membaca 2 ayat Al-Qur'an ini maka ia akan mendapatkan perlindungan dari Allah SWT.

Ayat yang dimaksud terdapat dalam surah Al Baqarah. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa surah Al-Baqarah ini memiliki sejumlah keutamaan.

Di antaranya terdapat dalam hadis berikut, dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

"Jangan jadikan rumah kalian sebagai kuburan (tanpa lantunan Al-Qur'an) karena setan akan lari dari rumah yang dibacakan surah Al-Baqarah," (HR. Ahmad, Muslim, At-Tirmidzi, dan An-Nasa’I).

Namun, jangan khawatir jika tidak sempat untuk membaca keseluruhan ayatnya. Ulama telah menganjurkan agar cukup dengan membaca dua ayat saja, Insya Allah akan diberikan kecukupan rezeki dunia dan akhirat.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

Keutamaan Dua Ayat Terakhir Surah Al-Baqarah

Ilustrasi muslim membaca Al-Qur'an
Ilustrasi muslim membaca Al-Qur'an. (Photo Copyright by Freepik)

Dikutip dari laduni.id, terkait dua ayat yang dimaksud adalah surah Al-Baqarah ayat 285 hingga 286. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

ﻣَﻦْ ﻗَﺮَﺃَ ﺑِﺎﻵﻳَﺘَﻴْﻦِ ﻣِﻦْ ﺁﺧِﺮِ ﺳُﻮﺭَﺓِ ﺍﻟْﺒَﻘَﺮَﺓِ ﻓِﻰ ﻟَﻴْﻠَﺔٍ ﻛَﻔَﺘَﺎﻩُ

Artinya: “Siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surah Al-Baqarah pada malam hari, niscaya ia tercukupi.” (HR. Bukhari dan Muslim ‏)

Dalam Nuzhatul Muttaqin syarh Riyadhus Shalihin, Syekh Dr. Mustofa Said Al Khin, Syekh Dr. Mustofa Al Bugho, Syekh Muhyidin Mistu, Syekh Ali Asy Syirbaji dan Syekh Muhammad Amin Luthfi menerangkan bahwa salah satu makna tercukupi dalam hadis di atas adalah tercukupi keperluan dunia dan akhiratnya serta terhindarkan dari semua keburukan. 

Hadis tersebut juga yang dicantumkan oleh Ibnu Katsir saat menjelaskan keutamaan dua ayat terakhir surah Al-Baqarah dalam tafsirnya. 

Bacaan Arab, Latin dan Artinya

Ilustrasi Islami, muslim membaca Al-Qur'an
Ilustrasi Islami, muslim membaca Al-Qur'an. (Photo Copyright by Freepik)

Adapun bacaan dua ayat terakhir dalam surah Al-Baqarah sebagai berikut ini :

اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ

Āmanar-rasūlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu'minūn(a), kullun āmana billāhi wa malā'ikatihī wa kutubihī wa rusulih(ī), lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih(ī), wa qālū sami‘nā wa aṭa‘nā, gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr(u). 

Artinya: Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.” (QS. Al-Baqarah 285).

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ࣖ

Lā yukallifullāhu nafsan illā wus‘ahā, lahā mā kasabat wa ‘alaihā maktasabat, rabbanā lā tu'ākhiżnā in nasīnā au akhṭa'nā, rabbanā wa lā taḥmil ‘alainā iṣran kamā ḥamaltahū ‘alal-lażīna min qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih(ī), wa‘fu ‘annā, wagfir lanā, warḥamnā, anta maulānā fanṣurnā ‘alal qaumil-kāfirīn(a).

Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah 286).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya