Liputan6.com, Jakarta - Keamanan dan kepercayaan menjadi kunci penting dalam menjalankan amanah, terutama ketika menyangkut kepemimpinan dan pengelolaan negara. Ustadz Das'ad Latif, seorang pendakwah yang dikenal dengan gaya komunikasinya yang lugas dan humoris, mengingatkan tentang bahaya besar dari orang cerdas yang tidak amanah dalam mengemban tanggung jawab.
Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @mediaislam578, Ustadz Das'ad Latif mengulas fenomena ini dengan gaya khasnya. Dalam ceramahnya, ia memberikan penekanan bahwa kecerdasan tanpa amanah dapat merusak sistem, termasuk dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ia menjelaskan bahwa orang yang tidak memiliki amanah, meskipun cerdas, bisa menjadi ancaman besar bagi masyarakat.
Advertisement
“Biar kau cerdas, biar pandai bicara, tapi tidak amanah, lebih baik dia bodoh tapi amanah,” ujar Ustadz Das'ad. Pernyataan ini menggarisbawahi bahwa amanah adalah nilai yang jauh lebih penting daripada sekadar kecerdasan atau kepandaian berbicara.
Advertisement
Dengan nada penuh humor, ia mengajukan pertanyaan retoris kepada audiens, “Siapa yang merusak negara kita, APBN-nya? Jawab saya!” ucapnya sambil tersenyum. Jawaban tersebut ia beri penekanan bahwa bukan orang bodoh yang menjadi sumber permasalahan, melainkan orang pintar yang kehilangan rasa tanggung jawab.
Ustadz Das'ad juga menyoroti bagaimana orang cerdas yang tidak amanah dapat menjadi lebih berbahaya dibandingkan perilaku buruk lainnya. “Orang pintar kalau tidak punya amanah, dia lebih bahaya daripada bajingan,” tegasnya. Kalimat ini membuat hadirin merenung sekaligus tertawa karena cara penyampaiannya yang jenaka namun penuh makna.
Dalam ceramah tersebut, Ustadz Das'ad menggambarkan perumpamaan yang menggelitik. “Bajing, Pak, dia cuma makan kacang-kacangan. Bajingan makan aspal, semen, beton,” tuturnya sambil tertawa, mengundang gelak tawa dari para jamaah. Perumpamaan ini menjadi sindiran halus terhadap perilaku korup yang merusak bangsa.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Hati-hati Punya Pemimpin, Wajib Punya Integritas
Ustadz Das'ad juga mengingatkan bahwa penting untuk berhati-hati dalam memilih pemimpin. Ia menyarankan agar masyarakat tidak hanya melihat kecerdasan atau kepandaian berbicara, tetapi juga mempertimbangkan integritas dan keamanahan orang tersebut. "Lihat-lihat mukanya dulu," ucapnya dengan nada bercanda, namun sarat pesan moral.
Pesan ini bukan hanya kritik terhadap kondisi tertentu, tetapi juga pengingat kepada setiap individu untuk senantiasa menjaga amanah dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Amanah, menurut Ustadz Das'ad, merupakan pondasi utama yang menentukan keberhasilan seseorang, baik di dunia maupun di akhirat.
Selain menyampaikan kritik, Ustadz Das'ad juga menekankan pentingnya dakwah sebagai sarana untuk memperbaiki moral masyarakat. Dengan dakwah, ia berharap masyarakat dapat lebih memahami pentingnya amanah dalam kehidupan sehari-hari.
“Ini gunanya dakwah,” ujar Ustadz Das'ad berulang kali.
Ceramah tersebut tidak hanya menggugah kesadaran, tetapi juga menjadi refleksi bagi setiap individu yang hadir. Melalui gaya penyampaiannya yang humoris dan ringan, pesan-pesan moral yang disampaikan lebih mudah diterima dan diingat oleh jamaah.
Sebagai tokoh dakwah, Ustadz Das'ad dikenal selalu membawa pesan-pesan kritis yang relevan dengan kondisi masyarakat. Ia mengajak umat untuk lebih introspeksi dan tidak terjebak pada pencitraan semata. "Jangan cuma lihat pintar bicara, lihat juga apa dia amanah atau tidak," lanjutnya.
Advertisement
Pesan Pentingnya Jaga Amanah
Pesan ini juga menjadi peringatan bagi para pemimpin atau pejabat yang memiliki tanggung jawab besar terhadap bangsa dan negara. Amanah, menurut Ustadz Das'ad, adalah kunci untuk menjaga kepercayaan publik dan membangun bangsa yang lebih baik.
Dengan gaya khasnya, Ustadz Das'ad berhasil menyampaikan kritik sosial yang tajam tanpa kehilangan unsur humor dan kehangatan. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para jamaah yang senantiasa menantikan ceramahnya.
Pada akhirnya, ceramah Ustadz Das'ad ini menjadi pengingat bagi siapa saja untuk selalu menjaga amanah, baik dalam lingkup kecil maupun besar. Dengan menanamkan nilai amanah, setiap individu dapat berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik, jujur, dan adil.
Melalui dakwahnya, Ustadz Das'ad tidak hanya memberikan kritik, tetapi juga solusi berupa ajakan untuk introspeksi dan memperbaiki diri. “Dakwah itu untuk mengingatkan, bukan untuk menyakiti,” tutupnya dengan senyum yang khas.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul