Liputan6.com, Jakarta - Penceramah Ustadz Adi Hidayat (UAH) dalam salah satu ceramahnya menyampaikan pesan mendalam tentang kasih sayang Allah yang luar biasa kepada manusia. UAH menjelaskan bahwa Allah tidak akan membiarkan seorang hamba pulang dalam keadaan masuk neraka kecuali hamba tersebut yang memilih untuk itu.
"Jika Allah sudah memberikan getaran pada jiwa kita, itu tandanya Allah sedang mencintai kita," ujar Ustadz Adi Hidayat.
Advertisement
Baca Juga
Dia menyebut bahwa selama nyawa masih ada di dalam jasad, Allah pasti memberikan petunjuk untuk kembali kepada-Nya.
UAH menekankan bahwa sifat kasih sayang Allah adalah sifat yang luar biasa, melampaui batas akal manusia. "Allah tidak akan membiarkan seorang hamba masuk neraka tanpa ada upaya membimbingnya keluar dari kesesatan," tambahnya, seperti dikutip dalam tayangan video di kanal YouTube @Jedasesaat.
Menurut UAH, tanda bahwa Allah mencintai seorang hamba adalah ketika hamba tersebut merasa gelisah dengan dosa-dosa yang pernah diperbuat. "Rasa gelisah itu adalah sinyal dari Allah. Itu artinya Allah sedang memberikan kita kesempatan untuk berubah," jelasnya.
Ustadz Adi Hidayat juga mengingatkan bahwa ketika seseorang merasakan dorongan untuk memperbaiki diri, itu adalah bentuk petunjuk dari Allah. "Saat hati kita merasa terpanggil untuk sholat, bersedekah, atau meminta maaf atas kesalahan, jangan abaikan itu. Itu adalah bentuk cinta Allah," ujarnya.
Namun, UAH juga menyampaikan bahwa kasih sayang Allah tidak berarti memberikan kebebasan tanpa batas. "Kasih sayang Allah adalah bentuk pengingat agar kita tidak terus-menerus berbuat salah. Allah ingin kita selamat di dunia dan akhirat," katanya.
Simak Video Pilihan Ini:
Enam Kunci Surga dan Penutup Neraka
Di akhir ceramahnya, UAH mengajak jamaah untuk memanfaatkan waktu yang ada dengan memperbanyak amal baik. "Jangan tunggu nyawa sampai di kerongkongan. Selama masih ada waktu, kembalilah kepada Allah dengan hati yang bersih," pesan UAH.
Kasih sayang Allah, menurut UAH, adalah alasan utama bagi manusia untuk tidak berputus asa dalam bertaubat. "Sebesar apa pun dosa kita, ampunan Allah lebih besar. Jangan pernah menyerah untuk memperbaiki diri," pungkasnya.
Pesan yang disampaikan UAH ini menegaskan betapa pentingnya mengenali sinyal-sinyal cinta Allah agar manusia tidak terlambat kembali kepada jalan yang benar.
KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau Gus Baha, dalam sebuah pengajian kitab, memberikan panduan praktis untuk membuka pintu surga dan menutup pintu neraka.
Gus Baha mengutip perkataan Sayyidina Ali bin Abi Thalib yang berbunyi, "Barang siapa mengumpulkan enam perkara, maka ia tidak perlu mencari-cari jalan masuk surga dan tidak perlu mencari cara menghindar dari neraka," kata Gus Baha, dikutip dari video ceramah di kanal YouTube @Santri Gayeng.
Menurut Gus Baha, enam perkara ini adalah kunci utama untuk menjaga diri dari azab neraka dan meraih surga. "Ketika melewati neraka, pintunya harus tertutup, dan surga terbuka lebar. Inilah triknya," ujar Gus Baha.
Advertisement
Kunci agar Melewati Neraka
Kunci pertama adalah ma’rifatullah, yaitu mengenal Allah dengan baik. "Kita harus menyadari bahwa Allah adalah segalanya, Dzat yang menciptakan kita, memberikan rezeki, dan menentukan hidup kita," jelasnya.
Kunci kedua adalah mengenal setan dan menjauhi perintahnya. "Jangan sampai mengenal setan malah jadi akrab dengannya. Kita harus tahu musuh kita dan menghindarinya," tegas Gus Baha.
Kunci ketiga adalah memahami bahwa akhirat adalah tempat yang kekal. Gus Baha mengingatkan, "Akhirat adalah rumah sejati kita, sedangkan dunia hanya persinggahan sementara."
Kunci keempat adalah menyadari bahwa dunia ini fana dan tidak membawa apa-apa ke akhirat kecuali bekal amal. "Buang dunia kecuali apa yang bisa menjadi bekal ke akhirat," tambahnya.
Kunci kelima adalah memahami hukum yang benar dan mengamalkannya. "Ikuti aturan Allah dan jangan menyimpang dari syariat," pesan Gus Baha.
Kunci terakhir adalah mengenali kebatilan dan menjauhinya. "Jangan biarkan diri kita terjebak dalam hal-hal yang tidak benar," ujarnya.
Dengan memegang enam kunci ini, Gus Baha meyakini seseorang dapat melintasi neraka dengan pintunya tertutup rapat. "Jika terbuka, sulit bagi kita untuk melewatinya," candanya, yang disambut tawa jamaah.
Pesan Gus Baha ini menjadi pelengkap nasihat UAH, memperkuat keyakinan bahwa kasih sayang Allah selalu hadir melalui jalan-jalan kebaikan yang telah disediakan-Nya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul