Liputan6.com, Jakarta - Di sebuah negeri yang jauh dari keramaian dunia, sebuah kisah mengharukan dan penuh keajaiban menggemparkan banyak orang. Kisah ini berawal dari seorang pria kaya yang lahir dan besar dalam keluarga Hindu.
Namun, meski berbeda agama, pria ini merasa terhubung secara spiritual dengan Syaikh Abdul Qodir al-Jilani, seorang wali besar yang sangat dihormati oleh umat Islam.
Advertisement
Setiap tahun, pria tersebut mengadakan perayaan di rumahnya, mengundang pejabat, ulama, serta fakir miskin untuk berbagi kebahagiaan. Pesta itu merupakan bentuk ungkapan rasa cinta dan penghargaannya kepada Syekh Abdul Qodir al-Jilani.
Advertisement
Walaupun beragama Hindu, pria ini tidak merasa terpisah dari ajaran Syaikh Abdul Qodir. Ia percaya bahwa cinta kepada sang wali adalah sesuatu yang lebih penting daripada sekadar perbedaan agama.
Dalam hati, ia selalu menganggap diri sebagai murid Syaikh Abdul Qodir al-Jilani, merasa bangga dan sangat terhormat bisa mencintai dan mengikuti ajaran-ajaran sang wali. Ketulusan hatinya inilah yang kemudian menjadi bagian penting dalam kisah luar biasa ini.
Ketika pria ini meninggal dunia, keluarga yang masih berpegang teguh pada ajaran Hindu memutuskan untuk melaksanakan upacara pembakaran jenazah sesuai dengan tradisi mereka. Namun, sesuatu yang sangat aneh dan tidak biasa terjadi pada saat jenazah tersebut dibakar. Api yang menyala dengan panasnya tidak mampu menghanguskan tubuh pria tersebut.
Tidak ada tanda-tanda kebakaran yang terjadi, dan tubuhnya tetap utuh tanpa sedikitpun terbakar. Kejadian ini menimbulkan kebingungan dan keheranan di antara keluarga dan orang-orang yang menyaksikan proses pembakaran tersebut.
Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @karomahislam, kejadian tersebut tidak hanya mengejutkan keluarga, tetapi juga mengundang banyak spekulasi di kalangan masyarakat. Beberapa orang mulai bertanya-tanya, mengapa tubuh pria yang sudah meninggal itu tidak bisa terbakar meskipun telah terpapar api dalam waktu yang lama. Bahkan, sehelai rambut pun tidak rusak, tubuhnya tetap dalam kondisi yang utuh, seolah ada kekuatan besar yang melindunginya dari api.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Tak Mempan Dibakar dan Tak Bisa Dihanyutkan, Begini Akhirnya
Keluarga yang masih kebingungan atas kejadian yang luar biasa ini memutuskan untuk membawa jenazah tersebut ke sungai dan menghanyutkannya. Mereka berharap dengan menghanyutkan mayat itu, keanehan yang terjadi bisa teratasi. Namun, sebuah peristiwa mistis kembali terjadi. Pada malam hari setelah jenazah dihanyutkan, seorang wali yang dikenal bijaksana bermimpi tentang pria yang telah meninggal itu.
Dalam mimpi tersebut, wali tersebut melihat Syekh Abdul Qodir al-Jilani yang datang mengunjunginya. Syekh Abdul Qodir memberi petunjuk yang sangat penting. Ia menyampaikan bahwa mayat pria yang dihanyutkan itu adalah salah satu muridnya yang telah diberi nama Sya'dullah. Syekh kemudian berkata bahwa jenazah tersebut seharusnya dikuburkan sesuai dengan ajaran Islam, bukan dihanyutkan begitu saja.
Wali yang dalam mimpinya berbicara dengan Syekh Abdul Qodir merasa bingung dan bertanya mengapa mayat tersebut tidak bisa terbakar oleh api. Syekh Abdul Qodir menjawab dengan penuh keyakinan, bahwa hal itu terjadi karena Allah telah berjanji untuk tidak membakar murid-muridnya, baik dalam kehidupan dunia maupun di akhirat nanti. Janji Allah tersebut adalah bentuk perlindungan khusus bagi mereka yang mencintai-Nya dengan sepenuh hati.
Keajaiban yang terjadi pada jenazah Sya'dullah ini semakin memperkuat keyakinan banyak orang bahwa karomah Allah benar-benar ada dan dapat memberikan perlindungan kepada hamba-Nya. Bahkan, dalam keadaan yang tak terduga sekalipun, karomah itu bisa hadir untuk membuktikan kekuasaan-Nya yang mutlak. Kisah ini menyebar luas, dan banyak orang yang mulai memahami betapa besar cinta dan kekuatan Syekh Abdul Qodir al-Jilani dalam mendekatkan murid-muridnya kepada Allah.
Masyarakat sekitar mulai percaya bahwa karomah yang diberikan kepada Sya'dullah merupakan salah satu tanda kebesaran Allah yang tak terjangkau oleh akal manusia. Kebesaran Allah yang melampaui hukum-hukum alam ini menunjukkan bahwa ada hal-hal yang hanya bisa dijelaskan oleh iman dan keyakinan yang kuat. Mayat yang tak terbakar oleh api menjadi simbol dari kekuatan Ilahi yang tak bisa dipahami dengan logika manusia biasa.
Bagi keluarga Sya'dullah, peristiwa ini merupakan pelajaran yang mendalam tentang makna hidup dan kematian. Mereka mulai merenungkan betapa besar kekuatan cinta kepada Allah yang tercermin melalui kisah ini. Cinta yang tulus kepada seorang wali besar seperti Syekh Abdul Qodir al-Jilani membawa keberkahan yang luar biasa, bahkan hingga ke kehidupan setelah mati. Kejadian ini mengajarkan kita untuk selalu menjaga hubungan baik dengan Allah dan mencintai para wali-Nya dengan sepenuh hati.
Â
Advertisement
Pesannya, Lebih Mendekat Kepada Allah SWT
Bagi umat Islam, kisah ini menjadi bukti nyata bahwa Allah senantiasa melindungi hamba-Nya yang setia mengikuti jalan-Nya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali terjebak dalam kebingungan dan kesulitan, namun kisah ini mengingatkan kita bahwa dengan ketulusan dan keimanan yang kuat, Allah akan memberikan perlindungan yang tiada taranya. Karomah yang diberikan kepada Sya'dullah adalah bukti nyata bahwa Allah selalu dekat dengan hamba-Nya yang ikhlas.
Setelah kejadian tersebut, masyarakat di sekitar tempat tinggal Sya'dullah mulai lebih banyak berdiskusi tentang keajaiban ini. Mereka merasa semakin yakin bahwa karomah adalah bagian dari kehidupan yang tak bisa diabaikan. Kejadian luar biasa ini menginspirasi banyak orang untuk memperdalam iman mereka dan memperbanyak amalan-amalan yang membawa mereka lebih dekat kepada Allah.
Syekh Abdul Qodir al-Jilani tetap dikenang sebagai seorang wali besar yang memiliki pengaruh luar biasa dalam kehidupan umat manusia. Karomah yang diberikan kepadanya menjadi bukti bahwa seorang wali yang tulus bisa membawa perubahan besar dalam hidup seseorang. Kisah Sya'dullah menjadi salah satu contoh nyata bagaimana cinta kepada Allah dan para wali-Nya dapat membawa berkah yang tak terhingga.
Dengan memahami kisah ini, kita semua diingatkan untuk tidak hanya mempercayai apa yang tampak di depan mata, tetapi juga mempercayai kekuatan tak terlihat yang ada di balik setiap peristiwa. Allah memiliki cara-Nya sendiri untuk menunjukkan kebesaran-Nya, dan sering kali, karomah datang untuk menguji dan memperkuat iman umat-Nya.
Kisah Sya'dullah yang tak terbakar api ini mengajarkan kita untuk lebih mengenal diri kita sendiri dan lebih mendekatkan diri kepada Allah. Hal ini juga mengajarkan kita bahwa dalam hidup ini, ada banyak hal yang tidak bisa dijelaskan dengan logika manusia. Kekuatan Tuhan melampaui segala batasan, dan keajaiban-Nya akan selalu ada bagi mereka yang dengan tulus mengikuti-Nya.
Di akhir kisah ini, kita diajak untuk merenung dan menghargai segala karomah yang ada di sekitar kita. Setiap keajaiban, sekecil apapun itu, adalah bentuk kasih sayang Allah yang tak terhingga. Seperti halnya Sya'dullah yang diselamatkan dari api, kita pun diajarkan untuk senantiasa bersyukur dan memohon perlindungan-Nya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul