Presiden dan Ketua PBNU 3 Kali, Ternyata Ini Warisan Gus Dur untuk Anak-anaknya

Inayah Wahid dengan gaya santainya menceritakan pengalaman hidup yang penuh makna dari sang ayah. Kisah ini menghadirkan kisah-kisah unik Gus Dur yang jarang diketahui publik.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jan 2025, 16:30 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2025, 16:30 WIB
6-gusdur-131229c.jpg
Menurut putri bungsu Gusdur, Inayah Wahid, almarhum ayahnya bagai buku yang mampu memberikan wawasan yang luas dan tiada berbatas (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Inaya Wulandari Wahid, putri bungsu dari Presiden ke-4 Indonesia, KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab dikenal sebagai Gus Dur, mengungkapkan fakta menarik tentang warisan dari ayahnya. Diketahui, Gus Dur juga pernah menjabat Ketua PBNU tiga kali berturut-turut.

Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @99plus-i9d, Inayah Wahid menghadirkan kisah-kisah unik Gus Dur yang jarang diketahui publik.

“Bapak gue enggak ngasih warisan duit ya, soalnya bokap gue kan bokek mulu,” ujar Inayah sambil tertawa. Ia melanjutkan cerita bagaimana Gus Dur, yang pernah memimpin negara ini, tidak meninggalkan harta kekayaan kepada anak-anaknya.

Menurut Inayah, kehidupan keluarganya memang sederhana. Bahkan, ada suatu momen yang menurutnya cukup berat, yaitu ketika ayahnya pernah meminjam uang kepada anak-anaknya. “Bayangin aja, bokap gue yang dulu presiden malah pinjam duit ke anaknya,” ungkapnya.

Cerita ini menjadi gambaran bagaimana Gus Dur tetap rendah hati meskipun pernah menduduki jabatan tertinggi di negeri ini. Hal tersebut juga menjadi salah satu pelajaran hidup yang diwariskan kepada anak-anaknya.

Inayah mengungkapkan, warisan Gus Dur terbesar adalah tanggung jawab untuk menjaga demokrasi dan nilai-nilai kemanusiaan. Baginya, ini jauh lebih bernilai daripada harta. “Warisannya itu jagain demokrasi, nilai kemanusiaan, dan kebebasan berpikir,” tegasnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Mungkin Beda dengan Anak Presiden Lainnya

Gus Dur
Abdurrahman Wahid

Sebagai aktivis dan seniman, Inayah merasa tanggung jawab tersebut tidak ringan. Namun, ia berusaha menjalankannya dengan sepenuh hati. Nilai-nilai yang ditanamkan Gus Dur sejak kecil menjadi pegangan hidupnya hingga kini.

Gus Dur dikenal sebagai sosok yang memiliki komitmen tinggi terhadap pluralisme dan toleransi. Hal ini pula yang terus diperjuangkan oleh Inayah melalui berbagai kegiatan sosialnya.

Inayah juga menyoroti perbedaan yang mungkin ada dengan keluarga presiden lain. Ia dengan gaya khasnya mengatakan, “Gue enggak tahu kalau anak presiden lain mau nausin apanya bapak mereka. Tapi gue, ya ini, nilai-nilai yang ditinggalkan.”

Sebagai anak bungsu, Inayah merasa memiliki tanggung jawab moral untuk melanjutkan perjuangan ayahnya. Bukan dalam bentuk politik, tetapi melalui karya seni dan kegiatan yang mendukung keadilan sosial.

Ia sering kali membagikan kisah-kisah inspiratif tentang Gus Dur kepada teman-temannya. Cerita-cerita itu, menurutnya, adalah cara untuk menjaga memori dan perjuangan Gus Dur tetap hidup.

Di mata Inayah, Gus Dur adalah sosok yang penuh dengan humor tetapi juga sangat serius ketika menyangkut prinsip. “Ayah gue tuh orangnya nyantai banget, tapi soal nilai-nilai, dia tegas,” ujarnya.

Kisah sederhana tentang Gus Dur yang meminjam uang kepada anak-anaknya menjadi bukti nyata bahwa materi bukanlah prioritas dalam keluarga ini. “Yang penting tuh visi hidup, bukan isi dompet,” kata Inayah.

Hidupnya jauh dari Kesan Mewah

Gus Dur dan Abah Guru Sekumpul
Gus Dur dan Abah Guru Sekumpul (Istimewa)

Banyak yang tidak menyangka bahwa keluarga Gus Dur menjalani kehidupan yang jauh dari kesan mewah. Namun, hal ini tidak mengurangi rasa hormat kepada sosok besar tersebut.

Sebagai seniman, Inayah merasa seni adalah salah satu cara untuk menyampaikan pesan-pesan Gus Dur. Ia berharap nilai-nilai ini bisa terus diteruskan kepada generasi berikutnya.

Dalam berbagai kesempatan, Inayah juga sering kali mengingatkan pentingnya menjaga nilai-nilai demokrasi. Baginya, ini adalah tugas yang diwariskan Gus Dur untuk seluruh bangsa Indonesia.

Cerita tentang warisan Gus Dur ini menjadi pengingat bahwa keberhasilan seseorang tidak selalu diukur dari materi yang ditinggalkan. Ada hal-hal yang jauh lebih berharga untuk diwariskan kepada anak-anak.

Gus Dur mungkin tidak meninggalkan harta berlimpah, tetapi ia mewariskan pelajaran hidup yang tidak ternilai. Inayah dan saudara-saudaranya kini berusaha menjaga dan melanjutkan perjuangan ayah mereka.

Melalui berbagai aktivitasnya, Inayah berharap pesan-pesan Gus Dur bisa terus hidup. Ia ingin masyarakat Indonesia tetap mengingat nilai-nilai kemanusiaan yang selalu diperjuangkan oleh ayahnya.

Bagi Inayah, tugas ini adalah bentuk penghormatan dan cinta kepada Gus Dur. “Gue cuma berharap bisa terus jaga apa yang bokap gue tanamkan,” tutupnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya