Liputan6.com, Jakarta - Wudhu merupakan salah satu hal penting dalam ibadah umat Islam untuk memastikan seseorang berada dalam keadaan suci sebelum melaksanakan sholat atau ibadah lainnya. Beberapa orang mungkin terbiasa untuk menjaga wudhu agar senantiasa suci badan dan jiwa, sehingga selalu dalam keadaan siap untuk beribadah kepada Allah.
Namun bagi pasangan suami istri, menjaga wudhu bisa menjadi hal yang menarik untuk diperhatikan, karena tidak hanya berkaitan dengan ibadah pribadi, tetapi juga mencerminkan rasa saling menghormati dan menjaga dalam kehidupan rumahtangga.
Advertisement
Baca Juga
Ada kalanya suami istri mengalami kesulitan ketika tidur dalam keadaan berwudhu karena akan bersentuhan kulit satu sama lain. Lantas, bagaimanakah cara yang terbaik bagi pasangan untuk menjaga wudhunya?
Buya Yahya memberikan pandangan praktis mengenai masalah ini. Menurutnya, menjaga wudhu dalam hal ini bukanlah sesuatu yang perlu dibebani dengan kekhawatiran yang berlebihan.
Beliau menyampaikan bahwa menjaga wudhu adalah penting, namun kehidupan rumahtangga tetap harus berjalan dengan penuh kedamaian dan saling pengertian.
Saksikan Video Pilihan ini:
Cara Menjaga Wudhu bagi Suami Istri
Terkadang kita terlalu fokus pada aspek teknis ibadah hingga melupakan sisi kemudahan dan kelapangan yang diajarkan dalam agama. Wudhu adalah amalan yang penting, namun tidak perlu sampai mengganggu hubungan yang harmonis antara suami istri.
"Jangan sampai gara-gara menjaga wudhu ngga indah lagi hidup. Anda tetap berwudhu, kemudian Anda tetap pegang erat istrimu, kan bukan untuk sholat juga," ucapnya dikutip dari YouTube Buya Yahya.
Dalam situasi tertentu, seperti ketika hendak tidur, kita bisa lebih longgar dalam memaknai kewajiban wudhu, karena tidak selalu berkaitan langsung dengan syarat-syarat sholat.
"Sehingga dalam hal ini, ini bukanlah suatu yang seperti dengan sholat, karena kita mau tidur. Berarti dalam hal ini mazhab Imam Malik pun, Anda bisa ikut mazhab seperti Imam Malik untuk tidur," jelasnya.
Advertisement
Menyesuaikan dengan Pandangan Ulama Mazhab
Setiap mazhab memiliki pandangan berbeda mengenai kewajiban dan tata cara ibadah. Misal, bagi mereka yang mengikuti mazhab Syafi'i, wudhu harus diperbaharui setelah melakukan hal-hal tertentu, termasuk bersentuhan dengan pasangan, terutama jika akan melaksanakan sholat.
"Cuman karena Anda mazhab Syafi'i kalau mau sholat baru nanti wudhu lagi. Jangan gara-gara sentuh, batal wudhu, wudhu lagi," ucapnya.
Interaksi fisik antara suami istri tetap dibenarkan selama tidak terkait dengan ibadah seperti sholat. Oleh karena itu, tidak perlu merasa cemas atau terbebani selama menjaga niat dan kesucian diri.
"Gapapa, tetap berwudhu untuk menjaga wudhu agar kita dalam keadaan suci. Kalau kita bersentuhan dengan istri gapapa, kan bukan untuk sholat. Jadi ikut mazhab Malik, sah, ga ada masalah," pungkasnya.
