Ada Tokoh Agama Mengadu Domba, Umat Harus Bagaimana Buya?

Buya Yahya menambahkan bahwa banyak orang yang mudah percaya dengan informasi yang datang dari sumber yang tidak jelas. "Setiap berita kita dengar, apalagi beritanya asal YouTube disebar, kita percaya," ujar Buya Yahya. Hal ini menyebabkan banyak orang cepat sekali merasa benci terhadap sesama hanya karena informasi yang belum jelas kebenarannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Jan 2025, 20:30 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2025, 20:30 WIB
buya yahya 221
Buya Yahya (TikTok)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah kondisi sosial yang semakin kompleks, Buya Yahya mengingatkan umat Islam untuk selalu berhati-hati dalam menyikapi berita yang beredar. Menurutnya, banyak pihak yang sengaja menyebarkan informasi dengan tujuan memecah belah umat.

"Harus kita waspadai hari ini, banyak orang membawa berita yang diviralkan agar orang berantakan dan bermusuhan," ujar Buya Yahya dalam ceramahnya.

Penekanan ini menggambarkan betapa pentingnya menjaga keharmonisan antar sesama umat Islam, terutama di tengah gencarnya penyebaran berita.

Lebih lanjut, Buya Yahya mengingatkan bahwa dibalik penyebaran berita yang memecah belah itu, ada tujuan yang lebih besar yang ingin dicapai. "Apa yang diinginkan di balik itu semuanya, orang cerdas enggak bisa diadu domba," jelas Buya Yahya, seperti dikutip dari kanal youtube @buyayahyaofficial.

Permasalahan utama saat ini, kata Buya Yahya, adalah kurangnya selektivitas dalam menerima informasi. "Permasalahan kita hari ini adalah kuping kita ini tidak selektif, tidak ada filternya," ujarnya. Tanpa adanya filter atau penyaringan, masyarakat mudah terpengaruh oleh berita yang belum tentu kebenarannya.

Buya Yahya menambahkan bahwa banyak orang yang mudah percaya dengan informasi yang datang dari sumber yang tidak jelas. "Setiap berita kita dengar, apalagi beritanya asal YouTube disebar, kita percaya," ujar Buya Yahya.

Hal ini menyebabkan banyak orang cepat sekali merasa benci terhadap sesama hanya karena informasi yang belum jelas kebenarannya.

Karena ketidakselektifan dalam menerima informasi, Buya Yahya menegaskan bahwa hati kita menjadi tercemar. "Sehingga tiba-tiba kita benci dengan Ustadz itu, benci dengan orang ini, benci dengan kelompok ini, hanya gara-gara berita-berita yang belum jelas," tambahnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Wajib Seleksi Kabar Berita

Ilustrasi Hoaks Hoax
Ilustrasi Hoaks. (Freepik)... Selengkapnya

Menurut Buya Yahya, kebiasaan ini membuat kita mengotori hati kita dengan prasangka buruk. "Kita mengotori hati kita dengan apa? Membiarkan pintu hati kita terbuka tanpa ada filternya, tanpa ada saringannya," kata Buya Yahya. Hal ini, menurutnya, dapat merusak hubungan antar umat Islam.

Buya Yahya mengingatkan bahwa pintu hati kita terdiri dari dua bagian utama: telinga dan mata. "Pintu hati itu ada dua, telinga sama mata," ujarnya. Apa yang kita dengar dan lihat, menurut Buya Yahya, sangat mempengaruhi kondisi hati kita.

"Kalau kita mendengar, tidak pernah kita seleksi, kita tidak selektif, apa yang kita dengar, tidak waspada, maka akan merusak hati kita," tambah Buya Yahya. Ini mengingatkan umat Islam untuk lebih hati-hati dalam menerima informasi yang masuk.

Tidak hanya itu, Buya Yahya juga menyarankan agar kita lebih selektif dalam melihat berita atau informasi. "Kita melihat pun juga demikian," ujar Buya Yahya. Informasi yang kita terima melalui media visual pun, katanya, bisa membawa dampak buruk jika tidak disaring dengan benar.

Dalam situasi ini, Buya Yahya menyarankan agar umat Islam berusaha menjadi pribadi yang tidak mudah terprovokasi. "Untuk mewujudkan perdamaian, Anda harus menjadi orang yang tidak bisa diadu domba," katanya dengan tegas.

Dia menambahkan bahwa jika kita sebagai umat Islam terus berusaha berdamai, maka hal itu akan menciptakan suasana yang lebih harmonis. "Selagi itu saudaraku, maka aku akan damai dengan dia," ujar Buya Yahya, mengingatkan pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah.

Buya Yahya mengungkapkan bahwa jika ada fitnah atau berita yang memecah belah, umat Islam harus berusaha menyelesaikannya dengan bijak. "Kalau ternyata ada fitnah semacam ini, aku akan upayakan aku selesaikan," kata Buya Yahya. Penyelesaian yang bijaksana, menurutnya, sangat penting agar perdamaian dapat terwujud.

Pesan Menjaga Kedamaian dari Buya Yahya

Tangkapan layar salah satu hoaks seputar AI
Keberadaan AI pun tidak luput dari hoaks... Selengkapnya

Penting juga untuk diingat, kata Buya Yahya, bahwa sebagai seorang ustadz atau tokoh agama, kita harus berhati-hati dalam memberikan fatwa. "Kalau Anda Ustadz, jangan Anda mengeluarkan fatwa-fatwa yang menjadikan orang berbuat adu domba," tambahnya.

Menurut Buya Yahya, seorang ustadz harus menjadi panutan dalam menjaga kedamaian dan persatuan umat. "Sebagai ustadz, kita harus menjaga umat, bukan malah memecah belah mereka dengan fatwa yang salah," jelas Buya Yahya.

Ditekankan pula oleh Buya Yahya bahwa peran tokoh agama sangat besar dalam membentuk karakter umat Islam. "Kita sebagai tokoh agama harus berusaha untuk memperbaiki keadaan, bukan sebaliknya," tambahnya.

Buya Yahya berharap agar setiap umat Islam memiliki kesadaran untuk menjaga kedamaian di lingkungan sekitar. "Semoga kita bisa menjaga kedamaian, karena itu adalah kunci kebahagiaan dalam hidup ini," kata Buya Yahya.

Sebagai penutup, Buya Yahya mengingatkan bahwa menjaga persatuan dan kedamaian antar sesama adalah tanggung jawab bersama. "Mari kita jaga kedamaian, agar kita bisa hidup rukun dan damai dalam masyarakat," tutup Buya Yahya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya