Isra Mi’raj Bukan Sebab Mulianya Rajab, lalu Apa? Ini Pandangan Mbah Moen Zubair

Ulama kharismatik KH Maimoen Zubair menganggap peristiwa Isra Mi’raj bukan sebab mulianya Rajab. Ada faktor lain yang membuat Rajab menjadi bulan mulia, bahkan tergolong asyhurul hurum.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 22 Jan 2025, 09:30 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2025, 09:30 WIB
Maemoen Zubair
Maemoen Zubair atau dikenal Mbah Moen wafat di Makkah (Foto: nu.or.id).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Rajab termasuk bulan yang dinantikan oleh umat Islam. Kini, bulan ketujuh dalam kalender Hijriah itu sudah memasuki paruh kedua. Tidak lama lagi menginjak 27 Rajab.

Dalam Islam, tanggal 27 Rajab merupakan salah satu waktu yang istimewa. Pada tanggal tersebut terjadi peristiwa agung terjadi di zaman Rasulullah SAW, yakni Isra Mi’raj.

Isra Mi’raj adalah peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu naik ke Sidratul Muntaha. Perjalanan satu malam ini menjadi cikal bakal turunnya perintah sholat lima waktu.

Namun demikian, ulama kharismatik KH Maimoen Zubair menganggap peristiwa Isra Mi’raj bukan sebab mulianya Rajab. Ada faktor lain yang membuat Rajab menjadi bulan mulia, bahkan tergolong asyhurul hurum.

Jika bukan Isra Mi’raj, apa yang membuat Rajab mulia? Simak berikut penjelasan Mbah Moen Zubair.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Ini yang Membuat Mulianya Rajab

Almaghfurlah KH Maimoen Zubair (Mbah Moen)
Almaghfurlah KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen. (Sumber foto: NU Online)... Selengkapnya

Mbah Moen mengatakan, yang menjadi sebab mulianya bulan Rajab adalah lahirnya nur (cahaya) Nabi Muhammad SAW. Kelahiran nur Kanjeng Nabi saat bersamaan "kumpulnya" Sayyid Abdullah dengan Siti Aminah pada malam Jumat tanggal 10 Rajab. 

“Kelahiran nur ini penting. Enggak ada hari yang mulia dibuat sejarah oleh Nabi Muhammad, kecuali bulan Rajab,” katanya dikutip dari YouTube ppalanwarsarang, Selasa (21/1/2025)

Setelah lahir nur Nabi Muhammad SAW, lanjut Mbah Moen, enam bulan kemudian tepatnya tanggal 10 Muharram datang ruh nabi. Lalu pada 12 Rabiul Awal-nya Nabi Muhammad SAW lahir ke dunia.

“Jadi Kanjeng Nabi itu lahir dua kali. Selain Nabi Muhammad lahirnya cuma sekali. Sebab tidak melahirkan apa pun, nafsu (badan) saja tidak terasa,” katanya.

“Akan tetapi, Sayyid Abdullah merasakan kalau melahirkan karena adanya nur. Makanya, Rajab ini dimuliakan oleh Allah sebab permulaan segala hal adalah nur-nya Nabi Muhammad,” ujarnya.

Alasan Rajab Bulan Mulia

KH Maimun Zubair atau Mbah Moen
KH Maimun Zubair atau Mbah Moen. (Istimewa)... Selengkapnya

Oleh karenanya, Rajab termasuk bulan Istimewa. Banyak orang yang berpuasa di bulan ini, terutama pada 10 hari pertama. Kemuliaan bulan Rajab ini berawal dari nur-nya Nabi Muhammad SAW.

“Sekarang Nabi Muhammad di Isra Mi'raj-kan, (tapi) kemuliaan bulan Rajab ini bukan karena Isra Mi’raj, bulan Rajab ini memang bulan ini (mulia). Kenapa mulia? Karena awal mula Allah membuat nur-nya baginda nabi,” ungkapnya. 

“Jadi sekarang bulan Rajab makanya dimuliakan. Rajab dimuliakan, di bulan paling mulia ini Allah meng-Isra Mi’raj-kan nabi kita, Muhammad SAW,” tambahnya.

“Jadi awalnya bulan yang mulia itu bulan Rajab. Disusun dengan bulan Dzulqa'dah , Dzulhijjah, dan Muharram,” ujar Mbah Moen. 

Bulan mulia dari Rajab itu tersambung ke tiga bulan haram yang berturut-turut. Dari Rajab, kemudian Sya’ban, Ramadhan, Syawal, lalu ke tiga bulan mulia yang berurutan.

“Rajab ditambah Sya’ban, Ramadhan, Syawal. Jadi Kanjeng Nabi diutus bawa bulan mulia tiga ini. Tiga ini untuk menyambung antara Rajab dengan Dzulqa’dah. Jadi sekarang bulan yang mulia itu ada tujuh bulan,” tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya