Berkeluh Kesah kepada Allah saat Ditimpa Kesulitan, Jangan Lupa Lakukan Ini Saran UAH

UAH menjelaskan bahwa setiap permasalahan yang dihadapi manusia memiliki solusi, dan solusi terbaik hanya bisa diperoleh dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Jan 2025, 22:30 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2025, 22:30 WIB
Ustadz Adi Hidayat (SS. YT. Short @nafassubuhtv)
UAH (SS. YT. Short @nafassubuhtv)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Dalam menjalani kehidupan, setiap manusia pasti menghadapi berbagai macam kesulitan. Bagaimana seharusnya seorang muslim menyikapi hal ini? Ustadz Adi Hidayat (UAH) memberikan panduan yang dapat menjadi kunci untuk menghadapinya.

Menurut UAH, apapun jenis kesulitan yang datang, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menerimanya dengan penuh kesabaran. Kesulitan bukan untuk dihindari, melainkan dihadapi dengan sikap yang benar.

Seperti dirangkum dari tayangan video di kanal YouTube @ceramahpendek6923, UAH menjelaskan bahwa setiap permasalahan yang dihadapi manusia memiliki solusi, dan solusi terbaik hanya bisa diperoleh dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

“Logika sederhananya begini, kalau ada kesulitan tertentu, kita pasti mencari ahlinya. Kalau handphone rusak, perginya ke tukang servis. Kalau motor rusak, ya ke bengkel. Nah, kalau hidup kita yang punya masalah, siapa yang paling ahli untuk menyelesaikannya?” ujar UAH.

Ia mengingatkan bahwa manusia harus memahami siapa sebenarnya sumber dari semua pertolongan. Hanya Allah yang mampu menyelesaikan masalah tanpa batas dan dengan cara yang sempurna.

“Carilah yang tidak punya batas dalam kemampuannya. Allah itu bukan hanya memperbaiki, tapi bisa memberikan sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Kalau motor rusak, Allah bukan hanya bisa menunjukkan bengkel terbaik, tapi juga mampu mendatangkan motor baru kalau itu yang dibutuhkan,” jelas UAH.

Menurut UAH, salah satu cara terbaik untuk menghadapi kesulitan adalah dengan rutin menyampaikan keluh kesah kepada Allah SWT. Dalam Islam, ini dikenal sebagai doa.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Panggil Allah SWT Setiap Hari

Amalan Ramadhan
Dzikir, Doa, dan Istighfar / Sumber: iStockphoto... Selengkapnya

“Ketika kamu memohon kepada Allah, panggillah Dia setiap hari. Sampaikan semua keluhanmu. Allah Maha Mendengar, dan Dia akan memberikan solusi terbaik di waktu yang tepat,” tambahnya.

UAH juga menekankan pentingnya memiliki keyakinan penuh terhadap kekuasaan Allah. Tanpa keyakinan ini, doa dan usaha yang dilakukan akan kehilangan arah.

Keyakinan terhadap Allah, menurut UAH, harus disertai dengan usaha yang maksimal. Ia mengingatkan agar umat Islam tidak hanya bergantung pada doa, tetapi juga melakukan tindakan nyata sebagai bentuk ikhtiar.

“Berdoa itu penting, tapi jangan lupa berusaha. Allah menyukai hamba-Nya yang bekerja keras. Jangan hanya meminta tanpa melakukan apa-apa. Usaha adalah bentuk nyata dari tawakal,” kata UAH.

Dalam menghadapi kesulitan, UAH mengajarkan bahwa setiap orang harus berani mengambil hikmah dari setiap ujian. Kesulitan bukanlah hukuman, melainkan cara Allah mendidik manusia agar menjadi lebih baik.

“Kesulitan itu seperti ujian di sekolah. Kalau kita bisa melewatinya, maka kita akan naik kelas. Tapi kalau tidak, ya kita akan terus berada di tingkat yang sama. Allah ingin kita belajar dari ujian itu,” ujarnya.

Selain itu, UAH mengingatkan bahwa kesabaran adalah kunci utama dalam menghadapi setiap cobaan. Kesabaran tidak hanya berarti menahan diri, tetapi juga berusaha tetap optimis di tengah ujian.

Bentuk Kesabaran yang Paling Besar

ilustrasi hujan deras.
ilustrasi masalah bagaikan hujan deras. (Pixabay)... Selengkapnya

“Banyak orang yang salah paham tentang sabar. Sabar itu bukan berarti diam saja, tapi tetap bergerak sambil menjaga hati agar tidak putus asa,” jelas UAH.

Menurutnya, salah satu bentuk kesabaran yang paling besar adalah tetap melaksanakan kewajiban ibadah meskipun sedang dilanda kesulitan. Ibadah adalah sumber kekuatan untuk menghadapi setiap masalah.

“Kalau kamu sedang kesulitan, jangan tinggalkan sholat. Jangan tinggalkan dzikir. Itu adalah cara untuk mendapatkan energi dari Allah. Ibadah itu seperti charger, yang membuat kita tetap kuat,” tegasnya.

UAH juga mengingatkan bahwa kesulitan yang dihadapi manusia sering kali hanya sementara. Ujian yang berat akan berlalu seiring waktu, selama manusia tetap berserah diri kepada Allah.

“Masalah itu seperti hujan deras. Sebesar apapun hujannya, pasti akan reda. Tapi selama hujan itu berlangsung, kita harus tetap berusaha mencari tempat berteduh,” ujar UAH.

Dalam menghadapi kesulitan, UAH menyarankan agar umat Islam selalu melihat ke arah yang positif. Setiap ujian pasti membawa kebaikan jika dihadapi dengan cara yang benar.

“Jangan fokus pada masalahnya, tapi fokuslah pada solusinya. Ingat bahwa Allah tidak pernah memberikan ujian di luar kemampuan kita. Selalu ada jalan keluar,” ungkap UAH.

Pada akhirnya, UAH menekankan bahwa hidup adalah perjalanan panjang yang penuh dengan tantangan. Ujian adalah bagian dari kehidupan yang tidak bisa dihindari.

“Jangan takut dengan ujian hidup. Anggap saja itu adalah cara Allah untuk mendekatkan kita kepada-Nya. Setiap ujian adalah tanda bahwa Allah peduli kepada kita,” kata UAH menutup penjelasannya.

Dengan pandangan ini, UAH berharap umat Islam dapat menjalani hidup dengan lebih tenang dan penuh keyakinan. Apapun kesulitannya, selalu ada Allah yang siap membantu.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya