Kapan Malam Nisfu Sya’ban 2025? Catat, Ini Jadwal dan Amalannya

Malam Nisfu Sya'ban adalah waktu yang baik untuk bertobat dan memohon ampun kepada Allah SWT. Lantas, kapan malam Nisfu Sya'ban 2025? Berikut jadwal lengkap amalannya.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 02 Feb 2025, 00:30 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2025, 00:30 WIB
Ilustrasi menghidupkan malam Nisfu Sya'ban
Ilustrasi menghidupkan malam Nisfu Sya'ban ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Sya’ban adalah bulan kedelapan dalam kalender Hijriah yang menghimpit dua bulan mulia, yakni Rajab dan Ramadhan. Menurut hadis, Sya’ban sering menjadi bulan yang dilupakan padahal di dalamnya banyak sekali keutamaan yang dapat diraih.

“Bulan Sya'ban adalah bulan yang sering dilupakan oleh manusia, berada di antara Rajab dan Ramadhan. Bulan ini adalah bulan di mana amal-amal diangkat kepada Allah, Tuhan semesta alam, dan aku ingin amalanku diangkat dalam keadaan aku berpuasa.” (H.R. Nasa’i).

Para ulama sering menyebutkan Sya’ban adalah bulannya Rasulullah SAW. Pada bulan ini umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak sholawat. Selain itu, puasa juga dapat ditingkatkan sebagaimana Nabi Muhammad SAW sering berpuasa di bulan Sya’ban.

Pada bulan Sya’ban terdapat satu malam yang istimewa. Malam yang jika dimanfaatkan dengan baik akan mendapat pengampunan dari Allah SWT. Malam itu adalah malam Nisfu Sya’ban atau malam 15 Sya’ban.

Kapan malam Nisfu Sya’ban 2025? Simak berikut jadwal, keutamaan, dan amalannya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Jadwal Malam Nisfu Sya’ban 2025

Ilustrasi Kalender 2025. (Dok: pexels/Matheus Bertelli)
Ilustrasi Kalender 2025. (Dok: pexels/Matheus Bertelli)... Selengkapnya

Berdasarkan kalender Hijriyah 1446 H yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia dan Muhammadiyah, awal Sya’ban 1445 H jatuh pada Jumat, 31 Januari 2025. 

Perhitungan ini selaras dengan pengumuman Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LFPBNU) bernomor No 22/PB.08/A.II.01.13/13/01/2025 tentang Pengumuman Awal Bulan Sya’ban 1446 H.

Dengan demikian, malam Nisfu Sya’ban tahun ini jatuh pada Kamis malam Jumat, 13 Februari 2025 atau 15 Sya’ban 1446 H. Pada malam tersebut umat Islam dapat melakukan sejumlah amalan. Apa saja amalannya?

Amalan dan Keutamaan Malam Nisfu Sya’ban

KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya
Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya. (Foto: YouTube Al Bahjah TV)... Selengkapnya

Malam Nisfu Sya’ban bertepatan di pertengahan bulan Sya’ban. Di malam tersebut umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah. Menurut pendakwah Yahya Zainul Ma’arif atau akrab disapa Buya Yahya, malam Nisfu Sya’ban merupakan malam yang spesial bagi umat Islam.

Rasulullah SAW mengisyaratkan kelebihan dari malam tersebut. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Sayyidina Muadz bin Jabal dijelaskan bahwa Rasulullah SAW berkata, sesungguhnya Allah SWT melihat setiap saat, nabi melihat setiap saat Allah melihat hamba-Nya di malam Nisfu Sya’ban.

Pada malam nisfu Sya’ban Allah akan memberi pengampunan kepada semua makhluk-Nya. Kecuali bagi orang yang menyekutukan Allah (musyrik) dan punya rasa benci kepada saudaranya.

“Maka mari di malam Nisfu Sya'ban nanti kita meningkatkan istighfar kita. Ibadah yang sangat luar biasa itu istighfar. Memohon ampunan kepada Allah. Kita beristighfar sebanyak-banyaknya. Berdamai dengan Allah SWT. Kemudian juga berdamai dengan saudara sanak kerabat,” terang Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV.

Membaca Surah Yasin Tiga Kali

Ilustrasi muslim membaca Al-Qur'an
Ilustrasi muslim membaca Al-Qur'an. (Photo by Rachid Oucharia on Unsplash)... Selengkapnya

Mengutip NU Online Jateng, amalan lain pada malam Nisfu Sya’ban adalah membaca surah Yasin sebanyak tiga kali. Amalan ini disebutkan dalam kitab Mujribat yang dikarang oleh Ad-Dairaby. Masing-masing surah Yasin dibaca dengan niat berbeda.

Surah Yasin pertama dibaca untuk memohon panjang umur yang berkah, ketaatan/ketaqwaan, serta dapat istiqamah kepada Allah SWT. 

Surah Yasin kedua dibaca untuk memohon dijauhkan dari segala bentuk musibah, fitnah, bala, atau marabahaya lahir batin. 

Surah Yasin ketiga dibaca untuk memohon sugih hati/kaya hati yang langsung dari Allah tidak mudah meminta-minta pada selain Allah serta ditetapkan Iman Islam sampai akhir hayat.

Membaca surah Yasin ini dilakukan setelah Maghrib pada malam Nisfu Sya’ban. Menurut Syaikh Muhammad bin Darwisy dalam kitab Asná al-Mathálib, amalan ini merupakan hasil ijtihad sebagian ulama, konon ia adalah Syeikh Al-Buni dan hal itu bukanlah suatu hal yang buruk. 

Doa Malam Nisfu Sya’ban

Ilustrasi Islami, muslimah, berdoa
Ilustrasi Islami, muslimah, berdoa. (Foto oleh Pavel Danilyuk: https://www.pexels.com/id-id/foto/kedudukan-muda-kedalaman-lapangan-berdoa-8422438/)... Selengkapnya

Setiap selesai membaca surah Yasin dianjurkan untuk membaca doa malam Nisfu Sya’ban. Berikut adalah doa malam Nisfu Sya’ban yang biasa dibacakan, sebagaimana tertera dalam kitab Maslakul Akyar karya Mufti Betawi Sayyid Utsman bin Yahya.

اَللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ   اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِيْ، وَاكْتُبْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ   

Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu ‘alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in‘âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma’manal khâ’ifîn. 

Allâhumma in kunta katabtanî ‘indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî ‘indaka sa‘îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât. 

Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal ‘alâ lisâni nabiyyikal mursal, “yamhullâhu mâ yasyâ’u wa yutsbitu, wa ‘indahû ummul kitâb” wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil ‘alamîn. 

Artinya: “Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut. 

Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. 

Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’

Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT."

Wallahu ‘a'lam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya