Tidak Lama, Cukup 5 Menit agar jadi Ahli Al-Qur’an dan Diakui Keluarga Allah Kata UAH

UAH membeberkan cara untuk menjadi ahli Al-Qur'an. Ia menerangkan bahwa hendaknya seseorang menyelakan waktu minimal 5 menit untuk Al-Qur'an

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Feb 2025, 04:30 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2025, 04:30 WIB
UAH (SS: YT @triasyogipamungkas73)
Ustadz Adi Hidayat (SS: YT @triasyogipamungkas73)... Selengkapnya

Liputan6.com, Cilacap - Gelar ahli Al-Qur’an merupakan salah satu dari sekian banyak kemuliaan yang besar. Ahli Al-Qur’an disebut-sebut sebagai keluarga Allah dari golongan manusia.

Hal ini didasarkan pada hadis Rasulullah SAW berikut ini,

“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia.” Kemudian para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” beliau menjawab, “Para Ahli Quran, merekalah keluarga Allah dan hamba pilihan-Nya.” (HR. Ahmad)

Ulama Muhammadiyah asal Pandeglang, Banten Ustadz Adi Hidayat (UAH) membeberkan cara mudah menjadi ahli Al-Qur’an.

Ia menjelaskan bahwa menjadi ahli Qur’an ini hanya cukup menyelakan waktu minimal 5 menit untuk membaca Al-Qur’an setiap harinya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Baca Al-Qur'an Minimal 5 Menit

Ilustrasi baca Al-Quran
Berikut beberapa manfaat membaca Al-Quran untuk kesehatan.... Selengkapnya

UAH menjelaskan untuk menjadi ahli Al-Qur'an tentunya kita harus memiliki waktu khusus untuk membaca Al-Qur'an. Menurutnya jumlah ayat yang dibaca tidak perlu banyak minimal 14 ayat yang hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit.

“14 ayat berapa menit sih? Paling cuma 5 menit,” kata UAH dikutip dari tayangan YouTube Short @mull2493, Minggu (02/02/2025).

“Apa tak punya 5 menit untuk akhirat kita, untuk surga kita?” sambungnya.

Lebih lanjut UAH menjelaskan bahwa penting membaca Al-Qur'an sesering mungkin dalam rentang waktu yang tidak lama, yakni sekitar 5-10 menit.

“Jadi kalau anda ingin investasi sebelum sholat 5-10 menit, setelah sholat 5-10 menit,” ujarnya.

“Walaupun anda buru-buru dijalan, bacakan ya, di mobil, di kantor nyampai ada jeda baca, cuma 5 menit kok, 10 menit,” imbuhnya.

Jika hal ini telah biasa dilakukan bahkan saat wafat sedang dalam kondisi membaca Al-Qur'an, maka ia tergolong manusia ahli Al-Qur'an.

“Maka kalau dibiasakan jadilah bagian dari ahli Qur’an,” tegasnya.

“Kalau anda wafat sedang menjadi bagian itu, sedang baca, mau baca buk amushaf dan wafat, jadi ahli Qur’an seketika itu,” imbuhnya.

Keutamaan Menjadi Ahli Al-Qur'an

Ilustrasi muslim membaca Al-Qur'an
Ilustrasi muslim membaca Al-Qur'an. (Photo by Rachid Oucharia on Unsplash)... Selengkapnya

Mengutip islamqa.info, diriwayatkan oleh Ibnu Majah, no 215 dan Ahmad, no. 11870 dari Anas bin Malik radhiallahu anhu berkata, Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda:

( إِنَّ لِلَّهِ أَهْلِينَ مِنْ النَّاسِ ) قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، مَنْ هُمْ ؟ قَالَ : ( هُمْ أَهْلُ الْقُرْآنِ ، أَهْلُ اللَّهِ وَخَاصَّتُهُ ) وصححه الألباني في "صحيح ابن ماجة"

“Sesungguhnya Allah memiliki orang khusus (Ahliyyin) dari kalangan manusia. Mereka (para shahabat) bertanya, “Wahai Rasulullah siapakah mereka?" Beliau menjawab, “Mereka adalah Ahlu Al-Qur’an, Ahlullah dan orang khusus-Nya.” Dishahihkan oleh Al-Albany dalam Shahih Ibnu Majah)

Al-Manawi rahimahullah berkata, “Maksudnya adalah para penghafal Al-Qur’an yang mengamalkannya, mereka itu adalah kekasih Allah yang dikhususkan dari kalangan manusia. Mereka dinamakan seperti itu sebagai bentuk penghormatan kepada mereka sepeti penamaan Baitullah.

Al-Hakim At-Tirmizi berkata, “Sesungguhnya keutamaan ini berlaku bagi para pembaca yang telah membersihkan hatinya dari sifat lalai dan menghilangkan dosa pada dirinya. Tidak termasuk orang khususnya kecuali bagi orang yang membersihkan dirinya dari dosa yang tampak maupun tersembunyi, lalu menghiasi dirinya dengan ketaatan. Maka ketika itu, dia termasuk orang khusus Allah.” (Faidhul Qadir, 3/87)

Tidak cukup sekedar membaca (saja) agar termasuk arang khusus Al-Qur’an. Dia harus mengamalkan dan menghormati hukum-hukumnya, serta berakhlak dengannya.

Al-Hafiz Muhammad bin Husain Al-Ajuri rahimahullah memiliki ungkapan yang bagus terkait dengan masalah ini dan perlu mendapatkan perhatian. Beliau rahimahullah mengatakan, “Selayaknya, orang yang telah Allah ajarkan Al-Qur’an dan diberi kemuliaan dengannya dibanding orang lain yang tidak memilikinya . dia  harus menjadi ahli Al-Qur’an, Ahli Allah dan orang khusus-Nya.

Menjadikan Al-Qur’an selalu bersemi dalam hati, menghidupkan apa yang rusak di hatinya. Beradab dengannya dan berakhlak dengan akhlak yang mulia, yang berbeda dengan kebanyakan orang yang tidak menghafal Al-Qur’an.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya