Sholat tapi Masih Memikirkan Hal Lain, Apakah Sah? Simak Kata Buya Yahya

Sholat sebaiknya dikerjakan dalam keadaan khusyuk. Namun, khusyuk dalam sholat tidak mudah. Sebagian muslim pikirannya masing melayang alias ke mana-mana saat sholat.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 04 Feb 2025, 00:30 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2025, 00:30 WIB
Ilustrasi Sholat. ©2021 Merdeka.com/pexels-michael-burrows
Ilustrasi Sholat. ©2021 Merdeka.com/pexels-michael-burrows... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Tiada hari tanpa sholat. Itulah ungkapan seorang muslim yang senantiasa menjaga ketaatannya kepada Allah Swt. Hari-harinya ia lewati dengan tetap istiqomah melaksanakan sholat.

Dalam Islam, sholat adalah ibadah penting yang dilakukan sehari semalam, setidaknya sebanyak 17 rakaat. Jumlah rakaat ini dibagi ke dalam lima waktu, terdiri dari Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya, dan Subuh.

Sholat lima waktu hukumnya fardhu’ain bagi setiap muslim yang memenuhi syarat wajib melaksanakan ibadah tersebut. Adapun sholat lainnya seperti Dhuha, Tahajud, Witir, dan Hajat tergolong amalan sunnah.

Sholat sebaiknya dikerjakan dalam keadaan khusyuk. Namun, khusyuk dalam sholat tidak mudah. Sebagian muslim pikirannya masing melayang alias ke mana-mana saat sholat.

Pertanyaannya, apakah sah jika sholat tapi masih memikirkan hal lain? Simak penjelasan ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Penjelasan Buya Yahya

KH Yahya Zainul Ma'arif (Buya Yahya)
Ulama kharismatik sekaligus Pengasuh LPD Al Bahjah, Buya Yahya. (YouTube Al Bahjah TV)... Selengkapnya

Buya Yahya mengatakan, sholat dengan pikiran yang kemana-mana tetap sah selama memenuhi rukun dan syarat sahnya sholat.

“Sholatnya sah. Cuma (sholat) dia tidak khusyuk, dan khusyuk bukan menjadi syarat sahnya sholat. Maka dianjurkan untuk berusaha khusyuk,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Senin (3/2/2025).

Buya Yahya mengatakan, kalau khusyuk menjadi salah satu syarat sah sholat, maka melaksanakan sholat akan sulit. Untung saja Islam tidak mensyaratkan muslim melakukan sholat dengan khusyuk. Akan tetapi, sholat dengan khusyuk akan mendapat pahala yang lebih banyak.

“Jadi khusyuk bukan syarat sahnya sholat. Akan tetapi, khusyuk itu adalah satu rasa dan makna, dan itu pengalaman pribadi sekali. Yang tau khusyuk Allah. Maka yang diterima Allah yang mendapat pahala banyak adalah dengan khusyuk,” tutur Buya Yahya.

Agar saat sholat pikirannya tidak kemana-mana, Buya Yahya memberikan tips. Yakni sholatnya sambil merenungi dan memaknai setiap bacaannya.

“Kata Imam Haddad, kalau pun kita belum bisa khusyuk memahami makna karena keterbatasannya pengetahuan kita tentang makna yang kita baca, maka paling tidak ikuti lafadz seolah-olah kita melihat lafadz tersebut,” katanya.

Tetap Sholat meski Pikiran Masih ke Mana-Mana

takbiratul ikharm, awal sholat
Ilustrasi takbiratul ihram (NU Online)... Selengkapnya

Dalam kesempatan yang lain, Buya Yahya meminta umat Islam tetap melakukan sholat meski belum bisa khusyuk alias pikirannya masih ke mana-mana. Artinya, jangan meninggalkan sholat karena gara-gara tidak bisa khusyuk.

“Khusyuk itu adalah pahala. Kalau kita berusaha khusyuk pun sudah dinilai oleh Allah. Khusyuk itu pemberian dari Allah,” kata Buya Yahya.

Sholat tetap sah meski tidak khusyuk. Hanya saja, sholat tidak khusyuk kurang martabatnya. 

“Khusyuk itu bertingkat-tingkat. Maka sesuai kadar kekhusyukanmu itu lah pangkatmu akan melambung,” imbuh Buya Yahya.

“Yang satu sholat bisa satu rakaat khusyuk lumayan. Satu sholat full gak khusyuk ya lumayan daripada gak sholat. Tetap sholat, jangan sampai gara-gara tidak khusyuk lalu Anda tidak sholat,” lanjut Buya Yahya.

Meski bukan masalah besar apabila sholatnya tidak khusyuk, tapi secara perlahan harus belajar khusyuk ketika sholat. Cara belajar sholat khusyuk adalah meminta kepada Allah SWT dan meninggalkan sebab-sebab yang ketidakhusyukan. 

Wallahu a’lam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya